Kamis, 27 November 2008

Soal Latihan Sastra

Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

01. Dan sederhanakanlah dalam berjalan
dan lunakkanlah suaramu,
sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.
Al-Quran, Lukman: 19

Tema yang terdapat terjemahan di atas adalah ....
A. kebaikan dan keburukan dalam diri manusia
B. tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari
C. penyederhanaan dalam berjalan
D. buruknya suara seekor keledai dalam kehidupan
E. tata cara menghilangkan rasa congkak dan tinggi hati

02. Tiga puluh kuda putih
Di bukit merah:
Sekarang mereka petualang
Sekarang mereka pemenang
Sekarang mereka tetap tinggal
Thirty White House
(Tiga Puluh Kuda Putih)
Karya: The Teeth and Gums

Amanat yang terdapat dalam puisi terjemahan di atas adalah ...
A. Perjalanan panjang seorang petualang muda harus penuh dengan keberanian.
B. Pertahankan tanah kelahiran sampai dengan titik akhir kehidupan kita.
C. Perjuangan panjang untuk meraih keberhasilan memerlukan kesabaran dan ketangguhan.
D. Hendaknya kita tetap tinggal untuk menjadi pemenang dalam kehidupan ini.
E. Sebaiknya di atas bukit merah harus tetap tinggal tiga puluh bukit merah.

03. Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dengan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.

Jangan lagi kau bercerita
Sudah tercacar semua di muka
Nanah meleleh dari luka
Sambil berjalan kau usap juga

Bersuara tiap kau melangkah
Mengerang tiap kau memandang
Menetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah

Mengganggu dalam mimpiku
Menghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedas
Mengaum di telingaku

Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dengan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku


... Kepada Peminta-Minta
Disadur oleh: Chairil Anwar

Sikap penyair yang tergambar dalam puisi di atas adalah ...
A. Penyerahan diri terhadap kehendak Tuhan sangat mutlak dilakukan oleh siapa pun, tanpa syarat apa pun dalam setiap keadaan
B. Seorang pengemis atau peminta-minta mutlak harus dimusnahkan dan dibersihkan dari muka bumi karena mengganggu segala macam kepentingan.
C. Memandang pengemis sebagai sumber segala penderitaan dan kehinaan di muka bumi, sehingga perlu dikasihani dan dibela.
D. Pengemis adalah seorang manusia yang secara kebetulan menyandang nasib penuh dengan penderitaan.
E. Peminta-minta senantiasa menimbulkan belas kasihan bagi sebagian besar orang, maka keberadaan mereka bisa dimanfaatkan sebagai penarik para dermawan.

04. Kepada orang tua hendaklah taat hormat
Agar hidup tetap selamat.

Baik-baik memilih kawan
Salah-salah menjadi lawan.

Ciri-ciri gurindam berdasarkan dua bait puisi di atas adalah ...
A. Terdiri atas sampiran dan isi.
B. Setiap baris merupakan isi yang saling berkaitan.
C. Bersajak terus dan berisi nasihat.
D. Bersajak silang terdiri atas syarat dan jawab.
E. Merupakan salah satu bentuk dari pantun.

05. Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau lalim, segala anggota pun rubuh.

Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah.
Gurindam XII pasal keempat
karya: Raja Ali Haji

Nilai moral yang terdapat dalam Gurindam XII pasal keempat di atas adalah ...
A. Bahwa hati merupakan pusat segala macam kebaikan dan keburukan maka harus kita jaga kesucian dan kebersihannya agar kita selamat.
B. Kebaikan dan keburukan bersumber pada hati manusia, sebaiknya senantiasa kita jujur pada diri sendiri jika kita memang menginginkan segala sesuatu.
C. Anak panah kebencian akan datang dan menghancurkan kita jika hati kita lalim sehingga anggota tubuh kita akan binasa.
D. Dengki dan lalim merupakan salah satu perwujudan sikap manusia yang bertahta dalam hati manusia.
E. Sikap hidup yang tampak dalam kehidupan sehari-hari merupakan cerminan apa yang sebenarnya ada dalam hati manusia.

06. Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang

Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya beroleh berkat
Gurindam XII pasal kedua
karya: Raja Ali Haji

Nilai religius yang terdapat dalam Gurindam XII pasal kedua di atas adalah ...
A. Kekayaan yang dimiliki oleh seseorang merupakan anugrah dari TuhanYang Maha Esa.
B. Sembahyang dan zakat merupakan kewajiban bagi seseorang yang berumah dan berharta.
C. Orang yang meninggalkan sembahyang hartanya tiada mendapat berkat.
D. Sebaiknya senantiasa kita melaksanakan perintah agama seperti shalat dan berzakat.
E. Jangan lupa sembahyang karena kita harus menegakkan rumah kita dengan berzakat.

07. Hendaklah jadi kepala
Buang perangai yang cela

Hendaklah memegang amanat
Buanglah segala khianat
Gurindam XII pasal kesebelas
karya: Raja Ali Haji

Pernyataan yang tidak sesuai dengan makna sebagaimana yang tersirat dalam gurindam tersebut adalah ...
A. Bahwa kita harus senantiasa berusaha memegang amanat yang dipercayakan kepada kita.
B. Sebaiknya kita harus menjadi seorang yang selalu berperangai baik.
C. Seorang pemimpin yang baik harus bisa menjadi contoh dengan perangai dan amanah.
D. Seorang pemimpin harus menghindari perbuatan yang tercela dan tidak berkhianat.
E. Merupakan nasihat agar tidak berprasangka buruk terhadap seseorang.


08. Tak ada yang lebih aneh dari pada terbangun pada sebuah sore gerimis di bulan suci dan mendapati dirinya penuh mengingat mimpi yang baru saja turun dalam lelap satu menit lalu; ia seorang bejat yang tak pernah salat- bermimpi bertemu Muhammad. Bagaimana bisa? Inilah yang dikerjakannya setiap hari, bangun menjelang siang setelah malamnya menghabiskan berbotol-botol bir bersama teman-teman di depan kios tattonya. Tidak ada yang pernah benar-benar tahu siapa nama aselinya. Semua orang memanggilnya Cimeng, tentu itu bukan nama aslinya.
Kulitnya gelap dan dia menggambarinya dengan tatto berwarna-warni. Dia menyebutnya seni, teman-temannya menyebutnya keren, anak-anak ABG menyebutnya anak punk, sedang tetangga-tetangga yang sudah pasti tidak menyukai kios tattonya menyebutnya berandal.
Buroq
Karya: Ratih Kumala
Setting yang menonjol dalam penggalan cerpen tersebut adalah....
A. setting psikis yang menggambarkan kebejatan moral
B. setting psikis yang menonjolkan seni bertatto
C. suasana porak poranda di depan sebuah kios tatto
D. malam hari di depan sebuah kios tatto
E. keadaan psikis anak-anak ABG

09. Telah 10 hari bulan Ramadhan, dan ia baru tiga kali benar-benar berpuasa. Siang saat ia bermimpi bertemu Muhammad adalah hari dirinya berpuasa untuk yang ketiga kalinya. Bukan karena merasa wajib, tetapi karena hari itu ia malas keluar dari rumah sewanya untuk membeli makanan. Hari itu diisinya dengan tidur dan baru terbangun saat aroma bunga menyeruak hidung bercampur denting gerimis yang membawa aroma tanah. Matanya terbuka, ia ngulet ke arah matahari datang. Jendela terbuka menyuguhkan pemandangan mozaik, sedikit linglung merasa tak pasti apakah itu pagi atau sore. Ia dibangunkan oleh mimpi yang aneh; lelaki itu penuh wibawa berdiri di atas buroq; kendaraan yang konon lebih cepat dari cahaya dan membawanya ke lapis langit ketujuh.
*Saat terbangun, ia melihat pemandangan matahari kemerahan di balik jendela terbuka, gerimis, serta pohon kamboja di sebelah rumahnya yang bertetangga dengan kuburan kecil menyeruak aroma bunga merah muda. Ia mengingat-ingat, apakah saat itu pagi atau senja. Usianya baru tujuh tahun tapi ia sanggup berpuasa penuh. Ibunya yang tiba-tiba muncul dari balik pintu menyapa dengan lembut, "Qatrun, salat asar dulu. Sebentar lagi magrib." Kini ia tahu, dirinya terbangun pada sebuah sore gerimis di bulan suci. Ia tak bergegas, mengingat-ingat mimpinya satu menit yang lalu. Sebuah mimpi yang jelas, hanya satu yang tidak begitu jelas; wajah Muhammad dalam mimpinya
. Buroq
Karya: Ratih Kumala

Bagian dari penggalan cerpen di atas yang menunjukkan adanya alur mundur adalah ....
A. Telah 10 hari bulan Ramadhan, dan ia baru tiga kali benar-benar berpuasa. Siang saat ia bermimpi bertemu Muhammad adalah hari dirinya berpuasa untuk yang ketiga kalinya
B. Hari itu diisinya dengan tidur dan baru terbangun saat aroma bunga menyeruak hidung bercampur denting gerimis yang membawa aroma tanah.
C. Usianya baru tujuh tahun tapi ia sanggup berpuasa penuh. Ibunya yang tiba-tiba muncul dari balik pintu menyapa dengan lembut, "Qatrun, salat asar dulu. Sebentar lagi magrib."
D. Kini ia tahu, dirinya terbangun pada sebuah sore gerimis di bulan suci. Ia tak bergegas, mengingat-ingat mimpinya satu menit yang lalu.
E. Matanya terbuka, ia ngulet ke arah matahari datang. Jendela terbuka menyuguhkan pemandangan mozaik, sedikit linglung merasa tak pasti apakah itu pagi atau sore.

10. Karyamin menggeleng dan tersenyum. Saidah memperhatikan bibirnya yang membiru dan kedua telapak tanngannya yang pucat. Setelah dekat, Saidah mendengar suara keruyuk dari perut Karyamin.
”Makan, Min?”
”Tidak. Beri aku minum saja. Lenganmu sudah ciut seperti itu. Aku tak ingin menambah utang.”
”Iya, Min, iya. Tetapi kamu lapar, kan?”
Karyamin hanya tersenyum sambil menerima segelas air yang disodorkan oleh Saidah. Ada kehangatan menyapu kerongkongan Karyamin terus ke lambungnya.
”Makan, ya Min? Aku tak tahan melihat orang lapar. Tak usah bayar dulu. Aku sabar menunggu tengkulak datang. Batumu juga belum dibayarnya, kan?
Senyum Karyamin
Karya: Ahmad Tohari
Tokoh utama dalam penggalan karya prosa di atas adalah ...
A. Karyamin
B. Saidah
C. Karyamin dan Saidah
D. Karyamin dan Aku
E. Saidah dan Aku

11. Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.
"Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."
Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung."Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
"Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujungtombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."Pengacara muda itu tersenyum.
"Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."
Peradilan Rakyat
Karya: Putu Wijaya

Nilai moral yang terdapat penggalan karya prosa tersebut adalah ...
A. Hubungan kekeluargaan tidak menghalangi untuk melakukan keadilan.
B. Keadilan dalam negeri sudah semakin sulit ditegakkan lagi.
C. Kecemburuan sosial dapat menghalangi penegakan keadilan di negeri ini.
D. Cinta kasih seorang ayah telah melahirkan generasi penerus yang tangguh.
E. Regenerasi merupakan sesuatu yang wajar terjadi dalam semua sisi kehidupan.

12. Dr. Syahin merasa adanya gelagat buruk temannya yang ingin mendapatkan popularitas. Ia tahu persis pikiran-pikiran keji yang ada di benak sahabatnya, bahkan mengerti, sahabatnya itu akan menggunakan penemuannya itu demi kepentingan pribadi. Bila ia menyerahkan rumus penemuannya itu, berarti ia telah melakukan kejahatan yang akan menyusahkan para ilmuwan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Benak Dr. Syahin dipenuhi rasa bimbang dan curiga. Lama ia terdiam memikirkan permintaan sang sahabat. Sambil mengembalikan ransum makanan, ia pun akhirnya menjawab, ”Tidak, aku tidak akan menulis apapun. Mungkin ini lebih baik untuk kemaslahatan umat manusia. Biarlah misteri ini mati bersamaku seperti dikatakan Akomba,” ujarnya datar lalu menyerahkan kertas dan pena tadi. Kemudian ia menambahkan perkataannya dengan gugup, ”Biar aku saja yang melakukan percobaan ini, atau aku mati bersama rahasia ini. Penemuanku ini memerlukan tanggung jawab yang berat, jadi tak akan kupercayakan hal ini pada siapa pun.”
Mendengar jawaban Dr. Syahin, wajah Abdul Karim tampak frustasi, lalu berkata dengan kesalnya, ”Terserah kamu, aku hanya ingin membantumu!”
Lelaki di Titik Nol
Karya: Mustofa Mahmud

Tema yang terdapat dalam penggalan karya prosa terjemahan di atas adalah ....
A. kemajuan teknologi dan kesenjangan sosial
B. kepentingan sebagai tolok ukur kebersamaan
C. kepedulian seseorang terhadap masa depan umat
D. ketuhanan sebagai dasar hidup seseorang
E. kesentosaan hidup sebagai landasan berkarya


13. Tidak apa. Jangan surut. Katakan saja apa yang hendak kamu katakan," sambung pengacara tua menenangkan, sembari mengangkat tangan, menikmati juga pujian itu, "Jangan membatasi dirimu sendiri. Jangan membunuh diri dengan deskripsi-deskripsi yang akan menjebak kamu ke dalam doktrin-doktrin beku, mengalir sajalah sewajarnya bagaikan mata air, bagai suara alam, karena kamu sangat diperlukan oleh bangsamu ini."Pengacara muda diam beberapa lama untuk merumuskan diri. Lalu ia meneruskan ucapannya dengan lebih tenang.
"Aku datang kemari ingin mendengar suaramu. Aku mau berdialog.""Baik. Mulailah. Berbicaralah sebebas-bebasnya."
"Terima kasih. Begini. Belum lama ini negara menugaskan aku untuk membela seorang penjahat besar, yang sepantasnya mendapat hukuman mati. Pihak keluarga pun datang dengan gembira ke rumahku untuk mengungkapkan kebahagiannya, bahwa pada akhirnya negara cukup adil, karena memberikan seorang pembela kelas satu untuk mereka. Tetapi aku tolak mentah-mentah. Kenapa? Karena aku yakin, negara tidak benar-benar menugaskan aku untuk membelanya. Negara hanya ingin mempertunjukkan sebuah teater spektakuler, bahwa di negeri yang sangat tercela hukumnya ini, sudah ada kebangkitan baru. Penjahat yang paling kejam, sudah diberikan seorang pembela yang perkasa seperti Mike Tyson, itu bukan istilahku, aku pinjam dari apa yang diobral para pengamat keadilan di koran untuk semua sepak-terjangku, sebab aku selalu berhasil memenangkan semua perkara yang aku tangani.
Peradilan Rakyat
Karya: Putu Wijaya

Amanat yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas adalah …
A. Kerjakanlah apa saja yang memang ingin kau kerjakan sehingga kita mendapat benyak keuntungan dari pekerjaan tersebut.
B. Bekerjalah berdasarkan kata hati nurani, sebab itulah sebuah kemungkinan tentang kebenaran yang paling dalam.
C. Pekerjaan yang paling sulit adalah pekerjaan untuk membela seorang yang dinyatakan bersalah sementara dia tidak bersalah.
D. Membela kebenaran dan keadilan keadilan merupakan kebanggaan bagi seorang pengacara muda.
E. Peradilan rakyat sudah selayaknya dimunculkan dalam dunia peradilan kita mengingat kewenangan yang selama ini terjadi pada rakyat.

14. ”Tukang becak tak bakal kaya kok, Mas,” ucapnya yang kurasakan sebagai kesombongannya. Siapa bilang menarik becak bisa bakal kaya, tolol! Kalau dia baca koran akan tahu bahwa tidak hanya tukang becak, tapi masih banyak lagi orang yang hidup pas-pasan akan bertambah miskin. Si miskin tak dapat ikut berlomba. Dia Cuma penarik becak yang sadar bahwa pekerjaannya takkan memperbaiki nasibnya. Nasibnya memang sedikit lebih baik daripada peminta-minta maupun orang yang terkena pemecatan kerja, sedikit lebih baik daripada penganggur, sebab dengan membawa becak dan tiduran pun dia telah dianggap bekerja, walaupun kantungnya kosong serta perutnya keroncongan.
Becak
Karya: Marselli
Nilai moral yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas tersirat pada kalimat...
A. ”Tukang becak tak bakal kaya kok, Mas,” .
Siapa bilang menarik becak bisa bakal kaya, tolol!
B. ...tapi masih banyak lagi orang yang hidup pas-pasan akan bertambah miskin.
C. Si miskin tak dapat ikut berlomba. Dia Cuma penarik becak...
D. Nasibnya memang sedikit lebih baik daripada peminta-minta...
E. ...sedikit lebih baik daripada penganggur, sebab dengan membawa becak dan tiduran pun dia telah dianggap bekerja...

15. Kasdu terus berjalan. Lepas dari perkampungan dia menapaki jalan sempit yang membelah perbukitan. Kiri kanan jalan adalah tebing yang cadasnya kering renyah berbongkah-bongkah. Kala musim hujan jalan itu adalah sebuah kali yang mengalirkan dengan air dengan deras dari puncak bukit. Air yang keruh meluncur dari atas menggerus tanah, sehingga jalan itu makin lama makin dalam.
Si Minem Beranak Bayi
Karya: Ahmad Tohari

Nilai sosial yang terdapat dalam penggalan di atas adalah
A. Kondisi zaman menjadikan penderitaan berkepanjangan.
B. Kekeringan yang menunjukkan bagaimana keadaan di sebuah perkampungan.
C. Keadaan perbukitan yang tandus dan kering.
D. Penderitaan dan kekeringan adalah sebuah lingkaran setan dalam kehidupan ini.
E. Perjalanan panjang seorang anak manusia.

16. Seorang Pasus Dayak yang sudah tua, maju perlahan. Mulutnya komat-kamit membaca mantra. Di kelilinginya rumah itu sambil menghamburkan beras kuning. Aku sekan tak percaya dengan apa yang kulihat. Rumah itu terbakar! Anehnya, api tak menjalar ke rumah lain di sekitarnya, tapi di rumah itu saja! Pikiranku melayang entah ke mana. Kepalaku terasa pusing. Barangkali aku kapidaran. Cepat aku pulang ke rumah. Di depan beranda depan, kulihat banyak bungkusan. Tetesan darah merembes. Bau amis menyengat. Betapa terkejutnya aku ternyata bungkusan itu berisi kepala orang! Wajah-wajah pucat yang tak berdarah lagi. Ada yang terpejam. Ada yang melotot. Ada yang mulutnya menganga. Pada bungkusan kesepuluh kulihat kepala bayi. Semuanya tanpa anggota badan. Kuberanikan diri membuka bungkusan kecil yang teronggok. Ada sepotong daging kecil. Mirip hati manusia. Pandanganku terasa gelap.
Purnama di atas Kapuas
karya Fuji Hidfriyati, S.Pd.

Setting yang tergambar pada penggalan di atas mempengaruhi kondisi psikis tokoh sebagaimana tersebut di bawah ini … .
A. tokoh aku merasa sangat keheranan
B. tokoh aku menjadi terbius dengan keadaan sekelilingnya
C. terjadi suatu hal yang bersifat supranatural
D. terjadi kemustahilan yang luar biasa
E. tokoh utama dalam penggalan tersebut menjadi terobsesi pada hal-hal di luar kesadaran dirinya

17. Seorang raja sangat besar kekuasaannya, tetapi sangat lalim, yang dicurangi oleh permaisurinya; menyebabkan raja itu berniat akanmembunuh setiap permaisuri yang baru dikawini pada malam pertama. Telah diperintahkan olehnya, semua puteri (permaisuri) yang mengecawakan akan dipotong lehernya pada malam pertama agar tidak mengecewakan lagi. Dengan demikian tiap malam tentu ada seorang puteri yang menemui ajalnya. Setelah ada beberapa puteri yang mengalami nasib malang itu, datanglah giliran kepada puteri yang amat cantik lagi bijaksana. Karena kepandainya bercerita, dapatlah ia memikat hati Baginda dengan cerita-ceritanya, sehingga Baginda lupa akan niatnya yang keji. Waktu yang telah ditentukan telah berlalu, dan cerita sang puteri diminta olah raja agar dilanjutkan pada malam berikutnya. Dengan demikian sang puteri telah diperpanjang hidupnya satu malam. Demikian seterusnya, hingga beberapa tahun tanpa disadari oleh Baginda. Sedang sang puteri melahirkan tiga orang putra dari Baginda sehingga membatalkan niatnya, dan menobatkan sang puteri menjadi permaisurinya yang resmi.
Hikayat Seribu Satu Malam

Nilai budaya daerah yang terdapat dalam sinopsis cerita berbingkai di atas adalah ...
A. Kebiasaan bercerita sebagai pengisi waktu luang sekaligus merupakan sarana untuk menyampaikan nilai moral dan budaya.
B. Kekuasaan seorang raja menjadikannya sebagai sosok tanpa cela yang dapat mengangkat harkat dan martabat kehidupan rakyat jelata.
C. Budaya kehidupan bangsawan dan keraton zaman dahulu yang membenarkan seorang raja atau bangsawan beristri lebih dari satu sebagai permaisuri dan para selirnya.
D. Kehidupan seorang puteri dalam lingkungan keraton yang senantiasa terbelenggu oleh kekuasaan yang raja.
E. Raja sebagai pusat dari segala penderitaan dan kebahagiaan bagi seluruh lapisan rakyat dalam kerajaannya.
18. kembali senja ini temaram dalam lipatan selimut berhias. menanti syair syair yang mungkin terkirim bersama lembaran doa. "aku hanyalah benda...", kaukah yang berbisik itu ? ketika jemari jemari ini perlahan mengikuti irama irama yang bergejolak dalam birunya hati.
setelah usai menjelma dalam riak riak gelombang dan bersembunyi dalam arakarakan mega. perlintasanku masih terbentang walau bulan perlahan hanya sisakan sebentuk sabit. "...usai dentang dari dinding waktu", itu janji yang terpesat ketika waktu yang bernama detik menyelesaikan santap malamnya dan berbisik lembut :
Hanya Hitam dan Putih
Karya: Samsul Bahri

Majas yang dipergunakan dalam penulisan penulisan puisi di atas adalah ....
A. anafora
B. hiperbola
C. repetisi
D. personifikasi
E. metafora

19. elang terkutuk itu terbang jauh jauh menjauh ke sudut langit paling jauh kerna bumi tidak lagi ngerti bahasa kepaknya yang mengibas sia sia awan yang menutupi biru danau tempatnya dulu dilahirkan dan...
selamat tinggal bumi yang enggan disapa bayanganku pun memudar di kerikil kerikil tanah tandus angkuhmu yang tak sanggup dicerna angin utara yang membadai di bawah sayapku menghanyutkanku ke mimpi yang tak kupeduli lagi maknanya.
selamat tinggal, biarkan aku menyatu dengan langit biru
Selamat Tinggal Bumi Angkuh
Karya: Saut Situmorang

Rima yang terdapat dalam puisi dia atas adalah ....
A. mutlak, asonansi, tertutup, dan aliterasi
B. mutlak, sempurna, asonansi, dan tertutup
C. mutlak, sebagian, sempurna, dan tertutup
D. mutlak, sebagian, tertutup, dan anafora
E. mutlak, tertuutup, aliterasi, sejajar

20. Di puncak gunung paling tinggi
Kurindukan dinding sempit rumahku
Latar lapang depan pintuku
Lubuk dalam tempatku mandi

Dipuncak gunung paling tinggi
Kukenangkan wajah bundaku seorang
Kumimpikan tangan terentang
Mengajak anaknya pulang

Topeng Cirebon
Karya: Ajib Rosidi

Berdasarkan bentuknya puisi di atas dapat dikategorikan ke dalam jenis ....
A. distikon
B. tersina
C. kuartrain
D. kuint
E. sektet

21. Senyum ketawalah, Rita
ketawamu yang manis tanpa suara
seperti melati mekar di sejuk pagi
lembut fajar penuh cita
penuh cinta
mesra-
Rekahan mulut mungil itu
terkatup dan merangkum senyum
puisi kasih penyair pingitan
Senyum ketawalah, Upik
Wajah alam tambah manis tambah cantik
dan aku ria terlena
terendam cita
terendam cinta
mesra-
Pita Biru
Karya: S. Wakijan

Berdasarkan isinya puisi di atas dapat dikategorikan ke dalam jenis ...
A. balada
B. epigram
C. idile (idylle)
D. romans (romance)
E. satire

22. Karena kasihmu
Engkau tentukan waktu
Sehari lima kali kita bertemu

Aku anginkan rupamu
Kulebihi sekali
Sebelum cuaca menali sutera

Berulang-ulang kuintai-intai
Terus menerus kurasa-rasakan
Sampai sekarang tiada tercapai
Hasrat sukma idaman badan

Pujiku dikau laguan kawi
Datang turun dari datuku
Diujung lidahengakau letakkan
Pintu teruna di tengah gembala

.... Karena Kasihmu
Karya: Amir Hamzah

Nilai yang ditonjolkan dalam puisi tersebut adalah ... .
A. sosial budaya
B. moral dan estetika
C. didaktis dan estetika
D. didaktis
E. religius

23. Karangan Bunga

Tiga anak kecil (1)
Dalam langkah malu-malu (2)
Datang ke Salemba (3)
Sore itu (4)

’Ini dari kami bertiga (5)
Pita hitam pada karangan bunga (6)
Sebab kami ikut berduka (7)
Bagi kakak yang ditembak mati (8)
Siang tadi.’ (9)
Taufiq Ismail

Rima terbuka dalam puisi di atas ditunjukkan pada baris ke-....
A. 1, 3, dan 9
B. 2, 3, dan 4
C. 3, 5, 6, dan 7
D. 5, 6, 7, dan 9
E. 4 dan 9

24. Sebentar Jumena berfikir.
Perempuan Tua : Mereka kembali mau kerja, gan, katanya.
Jumena : Bawa apa dia? Golok?
Perempuan Tua : Kurang jelas, gan.
Jumena : Lihat dulu!
Perempuan Tua eksit. Ketukan pintu.
Jumena : Pistol ini harus disimpan di mana? Ya, di sini.
Perempuan Tua muncul.
Jumena : Sabit? Golok? Saya kira belati.
Perempuan Tua : Tidak bawa apa-apa, gan.
Jumena : Pakai sarung apa celana komprang?
Perempuan Tua : Celana panjang biasa.
Jumena : (setelah agak lama) Suruh dia masuk.
Perempuan Tua eksit.
Jumena : (segera) Nyai!
Perempuan Tua muncul.
Jumena : Jangan lupa. Pintu dikunci lagi.
Perempuan Tua eksit.
Sumur Tanpa dasar
Karya: Arifin C. Noor

Tema yang terdapat dalam penggalan drama di atas adalah ....
A. kejujuran seorang juragan kepada pembantunya
B. kesetiaan seseorang kepada majikannya
C. kesetiaan sebagai modal dalam bekerja
D. kegelisahan seseorang menghadapi sebuah masalah
E. kepasrahan seseorang menghadapi sebuah permasalahan

25. 1. Tarna : Sum, tidaklah kau akan bicara dengan aku ?
2. Sumiati : Aku ikut bersedih Tarna, kau kehilangan ayahmu.
3. Tarna : (Curiga) ikut bersedih Sum, karena itu ?
4. Sumiati : Atau menurut pikiranmu aku mesti bergirang hati barangkali.
5. Tarna : Mengapa tidak, banyak alasan bagimu untuk bergirang.
6. Sumiati : (dengan kasih) Tarna.
7. Tarna : (pahit) Kau tentunya bertambah-tambah kasihanmu padaku sekarang, kasihan pada anak yatim !
8. Sumiati : Tidakkah cukup bagimu aku bersedih ?
9. Tarna : Ya, banyak benar permintaanku padamu rupanya, terima kasih !
Drama "API"
Karya :Usmar Ismail

Konflik yang terdapat dalam penggalan drama di atas dimulai pada percakapan nomor … .
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 3
E. 4

26. Bapak : Mereka datang. Cepatlah bertindak ! Dan kau anakku, ikutlah bersama bakal suamimu.
Bungsu : Bapak juga … .
Bapak : Tidak ! Aku tidak akan pergi. Aku akan tetap di sini. Mereka akan segera kemari. Mereka akanmenjumpai jenazah abangmu. Dan aku, akan bikin perhitungnan dengan mereka.
Bungsu : Tidak Bapak mesti ikut kami. (terdengar ledakan bom-bom bergemuruh, bersusul tembakan meriam-meriam).
Bapak : Cepat pergilah ! Cepat.


Sikap dan pendirian tokoh "Bapak" dalam penggalan drama di atas dapat diteladani sebagaimana pernyataan di bawah ini …
A. Gigih dalam menghadapi bahaya dan tantangan demi masa depan yang lebih baik.
B. Mempertahankan hak dan kebenaran sampai dengan titik darah yang penghabisan merupakan hal yang sangat mulia bagi orang yang berjiwa ksatria.
C. Perjuangan selalu menelan korban yang tidak kecil baik berupa harta, benda, maupun nyawa sekalipun.
D. Kebersamaan akan mampu membawa kita pada kesatuan dan keselamatan.
E. Rela berkorban dengan tanpa perhitungan merupakan hal yang utama.


27. Apa yang pertama kali muncul dalam pikiran Anda ketika mendengar kata-kata alat pemintal, setan perempuan, pemburu yang gagah, cermin, dan kegelapan? Korelasi yang paling mungkin adalah: dongeng. Di dalam dongeng dapat kita temukan alat pemintal dalam kisah Putri Tidur, setan perempuan yang selalu muncul dalam bentuk perempuan antagonis dan iblis pada dongeng-dongeng istanasentris dan legenda-legenda urban, pemburu yang gagah yang muncul dalam dongeng-dongeng seperti Putri Salju dan si Jubah Merah, cermin yang menjadi alat narsis dan ambisi kecantikan ratu cantik ibu tiri Putri Salju, dan kegelapan yang menjadi latar belakang kekuatan monster-monster perempuan dalam kisah-kisah Grimm dan legenda-legenda urban.
Nosa Normanda (Aksara, Maret 2006)

Hal yang diungkapkan dalam penggalan esai sastra tersebut di atas adalah ...
A. Korelasi antara dongeng dengan hal-hal yang menjadi obsesi kita.
B. Ketegangan yang dimunculkan dalam sebuah dongeng.
C. Latar belakang penceritaan yang biasa terdapat dalam sebuah dongeng.
D. Hubungan antartokoh dalam sebuah dongeng klasik.
E. Hubungan antara ide cerita dengan gaya penceritaan dalam sebuah dongeng.

28. Proses Kreatif: Puisi, diri, eksistensi kesadaran-ketadaksadaran Esai Ujianto Sadewa
Saya tidak menduga sesuatu bisa benar-benar terwujud sebab ia diinginkan ada. Bagi seseorang yang percaya pada apa yang dialami oranglain, memahaminya sebagai bagian dari dirinya sendiri, kualitas itu menjelma sebuah empati. Bahkan pada diri sendiri, orang tidak pernah bisa menduga tindakannya. Ada bahasa-bahasa yang beredar di luar sana, di seputaran diri saya, menjadi lorong yang minta ditempuh atau setidaknya saya lubangi, saya bocorkan. Seperti puisi. Ia seperti seorang anak yang tiba-tiba ingin dilahirkan ibunya. Ia tidak pernah mengenal waktu atau musim. Ketika puisi saya duga sebagai sesuatu yang bila ditinjau dari tabiatnya adalah gaib, tiba-tiba ia muncul secara ril melalui benda-benda di sekitar saya; gelas plastik, kaset, korek api, tas, karpet, lemari, tongkat, kalender, sepatu, kardus, gitar, jaket, kemeja, kertas-kertas, gembok, lampu, tubuh saya, pikiran saya, pengalaman saya.
Apa yang saya saksikan kemudian adalah apa yang tidak saya duga sebelumnya. Saya seperti menginventarisasi benda-benda di sekitar saya. Usaha inventarisasi itu akhirnya malah membuat kesadaran saya terhadap ruang. Ia menjadi saya rasakan lagi sebagai bagian dari diri saya. Dalam hal ini saya membenarkan pernyataan Milan Kundera, bahwa diri adalah sesuatu yang kita ingat. Ia ada tidak semata-mata persoalan eksistensinya, tapi ia (diri) ada bersebab adanya ikatan kita mengenai hal itu.
Sikap kritikus yang tergambar dalam esai tersebut adalah ...
A. Memandang puisi sebagai suatu gambaran objektif dalam kehidupanb sehari-hari.
B. Kritikus berrpandangan bahwa semua orang bisa berkarya dengan menghasilkan sebuah puisi.
C. Puisi merupakan pola eksistensi diri yang bersebab dari adanya ikatan kita mengenai puisi tersebut.
D. Sebuah karya puisi harus diciptakan melalui sebuah proses kreatif yang cukup sederhana.
E. Bahwa proses kreatif merupakan sesuatu yang abstraks berupa bahasa-bahasa yang beredar si seputar kita.

29. ”Ukuran miskin atau kaya seseorang itu tergantung dari mana kita melihatnya. Orang kaya kalau pelit, tidak bisa disebut kaya. Orang kaya kalau merasa hartanya kurang terus, apa bisa dibilang kaya? Sebaliknya orang miskin, kalau ia selalu bersyukur bisa dikatakan kaya!”
”Kalau benar begitu, kekagumanku sama kamu bertambah.”
”Mas, kembali pada pembicaraan kaya miskin tadi. Orang bilang saya kaya. Mungkin orang tuaku kaya, itu saya akui. Tapi saya sendiri punya apa sih? Mobil ini milik ayahku. Sebenarnya saya menolak ketika Romo menyuruh saya membawa mobil. Tetapi beliau bilang, mobil itu perlu untuk kuliah. Saya tidak bisa menolak. Sebagai sarana transportasi mobil itu memang penting. Harus kita akui itu. Tapi jangan Mas kira, saya bangga dengan bangga dengan mobil itu. Bawa mobil bagus kalau otak kosong sia-sia saja. Mas sering melihat Indri naik bis kota? Saya pakai mobil hanya untuk keperluan-keperluan penting. Atau kuliah jam pertama.”
Perempuan Jogja
Karya: Achmad Munif

Kalimat kritik yang tepat untuk penggalan novel di atas adalah...
A. Kepiawaian pengarang dalam mempergunakan bahasa mampu melahirkan tokoh yang memiliki karakteristik sebagaimana tokoh Indri.
B. Perempuan Jogja terkenal sebagai orang-orang yang tekun bekerja membantu meringankan beban keluarga.
C. Achmad Munif menharapkan novelnya ini mampu mewakili citraan sosok seorang perempuan Jogja.
D. Novel-novel seperti karya Achmad Munif ini pasti laku di pasaran karena memang menarik untuk dibaca.
E. Kaya dan miskin memang bukan ukuran bagi setiap orang melainkan hanya sebagai sebuah identitas semu belaka.
30. ADALAH ENGKAU YANG SLALU ADA: heru
hidup adalah kegelisahan. begitu pun aku dalam gelisah yang berkepanjangan masih terus menapaki harihari meski kadang mentari tak lagi menyapaku. kadang dalam gelisah itu, aku ingin engkau ada, hadir .... menyatu dalam setiap desah nafas kita. kadang aku ingin kita teriakkan pada langit tentang kegelisahan kita dalam hitungan waktu yang semakin tua. adalah engkau yang slalu ada meski hadirmu hanya fatamorgana tapi adalah sebuah keyakinan akan cinta, suatu waktu kau akan tersenyum untukku dan mendendangkan syair kerinduan dalam diam penuh makna.
Adalah Engkau Yang Slalu Ada
Karya: Sireum

Kalimat kritik yang tidak tepat untuk karya puisi di atas adalah ...
A. Penyair cenderung mempergunakan bentuk prosais dalam puisinya, sehingga ada kesan seakan-akan kita akan membaca sebuah karya cerpen.
B. Persamaan bunyi yang terdapat dalam puisi tersebut bayak berciri khas rima terbuka dibandingkan dengan rima tertutupnya.
C. Eufoni merupakan unsur yang lebih dominan dibandingkan dengan unsur kakafoni,hal ini menjadikan puisi tersebut enak dibaca,
D. Puisi tersebut kurang menekankan bentuk tipografi, tetapi cenderung bersifat prosais. Hal ini memudahkan pemahaman maknanya.
E. Bagimanakah proses penciptaan yang baik tersebut?

31. Sastra hidup dan dihidupi oleh dataran estetika. Dataran pembebasan. Karya sastra akan semakin berhasil -mempesona dan menakjubkan- bila mampu membongkar tatanan. Mempertanyakan kepastian sekaligus meluruhkan paradigma ideologisnya. Sastra seperti sorot mata yang memandang tajam batu hitam pekat. Lima menit pertama, batu itu hanya bergetar. Lima menit kedua, batu tersebut melepuh menjadi adonan. Sastra hadir untuk membuktikan kerapuhan setiap ikatan.Religi hidup dan dihidupi oleh dataran etika. Dataran ikatan. Religi menciptakan jalan lurus, lengkap dengan rambu-rambu dan tanda seru. Lembaga agama merupakan contoh paling tepat dari kerja religi. Ada kitab pegangan menempuh hidup. Religi senantiasa mempersatukan ketidakberaturan melalui kekokohan tatanan. Kehadirannya seakan ingin menegaskan kesatuan cemerlang.
Religi seperti lanskap arakan elang mengangkasa di suatu sore yang redup.Sastra berusaha menyamarkan pemilahan benar-salah. Dua nilai kunci ini diacak dan dipertaut-tengkarkan. Religi bersikukuh dengan kemutlakan benar-salah. Keduanya jelas terpisah dan berdiri pada tempat berlawanan. Baik-buruk bertukar tangkap dengan lepas dalam sastra. Satu tindak bisa serentak baik sekaligus buruk. Sastra akan sangat gembira dengan penggambaran orang yang berjalan jauh -berpakaian merah kelam dan bersenjatakan golok-, di tengah perjalanan orang tersebut meninggal. Apakah pejalan tersebut salah atau benar sangat sulit ditentukan. Ia hanya bisa direka-reka. Bisa benar bila ia bertujuan menebang kayu sendiri.
Tidak Ada Sastra Religius
Karya: Ribut Wijoto

Simpulan yang tepat esai tersebut di atas adalah ...
A. Karya sastra mempunyai landasan berupa estetika sedangkan religi berlandaskan pada etika, sehingga sudah barang tentu keduanya sulit untuk dipertemukan.
B. Baik sastra maupun religi mempunyai landasan yang kuat dalam hal etika dan estetika. Dengan demikianmasih memungkinkan terjadinya penyatuan di antara sastra dan religi.
C. Memang tidak ada sastra yang religius, tetapi semua yang berbau religi merupakan sebuah karya sastra.
D. Religi mempertahankan sebuah nilai kesatuan yang mutlak, demikian pula halnya dengan sastra religius. Sebagai contoh adalah lahirnya karya-karya Amir Hamzah.
E. Sastra hadir untuk membuktikan kerapuhan religi. Karena pada dasarnya religi hidup dan dihidupi pula oleh estetika.

32. Penulisan kata-kata yang tepat berdasarkan ejaan Arab Melayu adalah ... .
A. ﻣﻤﺑﺎﺡﺑﻮﻛﻭ D. ﺑﮑﻮ ﻣﻤﺎﺑﺎﺣﺎ
.B ﻣﺒﻤﺎﺏ ﺑﻭﻙ .E ﻣﻤﺑﺎﺣﺎ ﺑﻮﻙ
.C ﻣﺒﻤﺒﺎﺡ ﺑﻮﻛﻮ

33. Penulisan ejaan Arab Melayu yang tepat pada kata-kata di bawah ini adalah ... .
A. ﻓﻨﺘﻮﻥ ﺟﻨﺎﻛﺎ .D ﻓﺎﻧﺘﻦ ﺟﻴﻨﺎﻛﺎ
.B ﻓﻨﺘﻮﻥ ﺟﻴﻨﺎﻙ .E ﻓﺎﻧﺘﻮﻥ ﺟﻴﻨﺎﻙ
.C ﻓﻨﺘﻦ ﺟﻨﺎﻙ

34. Pemakaian ’kaf besar’ yang benar sesuai dengan aturan penulisan ejaan Arab Melayu adalah ... .
A. ﺍﺩﻕﻛ D. ﺍﻣﺒﻖ
B. ﻗﻮﻣﺮ E. ﺗﻴﺮﻕ
C. ﻧﻴﻧﻖ

35. ﻫﻜﺎﻳﺖ ﻓﻴﻠﻨﺪﻕ ﺟﻨﺎﻙ ﻣﺮﻓﺎﻛﻦ ﭼﺮﺗﻴﺍ ﻳﻎﺩﺍﻓﺕ ﻣﻤﺒﺮ ﺗﻼﺩﻥ ﺑﺎﻛﻴﺖ.
ﻛﺒﻨﺎﺭﻥ ﺩﺍﻓﺖ ﻛﻴﺖ ﻓﻴﺘﻖ ﺩﺍﺭﻱﭼﺮﺘﻴﺮﺍﺗﺮﺳﻴﺑﺖ. ﻣﺎﻙ ﺩﺭﻱ ﺳﺒﺎﻳﻜﺚ ﻛﻴﺖ ﺑﻴﭽﺮﻣﻦﺩﺍﺭﻱ ﻓﺎﺩﺙ.

Isi dari paragraf tersebut di atas adalah ...
A. Nilai yang terdapat dalam hikayat Pelanduk Jenaka.
B. Pelanduk Jenaka yang cerdik.
C. Unsur-unsur cerita Pelanduk Jenaka.
D. Hikayat Pelanduk dan Kejenakaannya.
E. Hikayat dalam sastra Melayu Klasik.

36. ﻛﺒﻮﻄﺭﻥ ﺩﺍﺗﺲ ﺑﻮﻟﻦ ﻟﺒﺎﺭﻥ ﻣﺎﻟﻢ

Alih aksara yang tepat dari teks beraksara Arab Melayu di atas adalah ...
A. Malam itu bulan bersinar di atas kuburan.
B. Malam lebaran bulan bersinar terang.
C. Malam purnama bulan bersinar purnama.
D. Malam lebaran bulan di atas kuburan.
E. Malam lebaran dan bulan purnama di kuburan,

37. ﻛﻼﺳﻖ ﺳﺴﺘﻴﺮﺍ ﻣﺮﻓﺎﻛﻥ ﻣﻬﺒﺮﺍﺕ ﺩﺍﻥ ﺭﻣﻴﺎﻥ

Alih aksara yang tepat dari teks beraksara Arab Melayu di atas adalah ...
A. Mahabarata merupakan salah satu ceritera klasik.
B. Ramayana dan Mahabarata merupakan sastera klasik.
C. Ramayana dan Mahabarata adalah ceritera kelasik.
D. Mahabarata salah satu cerita dalam Ramayana.
E. Mahabarata dan Ramayana merupakan sastera klasik.

38. Ka. Penjara : (Berdiri dan berjalan memandang ke luar jendela) Saya pikir, saya sudah terlalu tua untuk soal-soal begini, menggantung orang biasanya tidak mengganggu pikiran saya. Tapi sekarang … .
Ulama : Memang bukan pekerjaan enak, walaupun yang digantung itu orang yang sejahat-jahatnya.
Ka. Penjara : (Berpaling tiba-tiba) Yang mengganggu pikiran saya ialah mengapa kali ini saya jijikan, lebih dari yang dulu-dulu. Anak ini melakukan kejahatan yang luar biasa.
Ulama : Ya, membunuh orang ; sadah, kejam, dan dirajang lebih dulu.
Ka. Penjara : Dan dia mengaku salah. Sudah sepantasnya dia dihukum gantung.

Hanya Satu Kali

Dimensi drama yang tidak terdapat dalam penggalan tersebut adalah ….
A. sastra
B. ujaran
C. gerak
D. dialog
E. pentas


39. Adegan 2
(Masuk Gunawan membawa makanan untuk si sakit, dan Kambuja, sisten dokter muda)
Kambuja : Merdeka, dokter Sarjono! Tuan Sumitro sudah sembuh bukan?
dr. Sarjono : (mengangguk) Dua tiga minggu lagi tentu ia sudah bisa meninggalkan ruangan ini.
Gunawan : (memasang termometer pada ketiak si sakit untuk mengukur panasnya).
Kambuja : Dan kamar ini akan dijadikan kamar operasi lagi seperti semula?
dr. Sarjono : Kamar operasi?
...............................................................................................................................................
dr. Kambuja
Karya: Trisno Sumardjo

Gambaran setting panggung yang tepat sesuai dengan penggalan drama di atas adalah ...
A. Panggung dibagi menjadi beberapa bilik yang dilengkapi dengan televisi.
B. Panggung dilengkapi dengan tata cahaya yang menarik.
C. Panggung dilengkapi dengan ranjang, meja kecil, dan dua buah kursi.
D. Tata panggung dilatari dengan layar hitam yang disinari lampu remang-remang.
E. Tata panggung mempergunakan setting rumah sakit secara utuh dan lengkap.

40. Pengemis : Ampun, Nona, ampun.
Ani : Mau sekali lagi engkau mencuri?
Pengemis : Saya tak akan mencuri, bila saya punya uang.
Ani : Bohong.
Pengemis : Betul, Nona, sejak kemarin kami belum makan.
Ani : Tidak. Aku tidak akan memberi uang lagi padamu.
Pengemis : Demi Allah, saya tidak akan mencuri lagi.
Ani : Tidak. Aku tidak akan memberi lagi uang padamu
Pengemis : (sedih) Ah, Nona, kasihanilah saya.
Bunga Rumah Makan
Karya: Utuy Tatang Sontani

Gambaran watak tokoh ’pengemis’ yang harus dilatihkan oleh seorang calon pemeran adalah ... .
A. lembut dan jujur
B. pemalas dan culas
C. penyabar dan penderma
D. lemah dan penyabar
E. penderma dan agak keras kepala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Como Baixar