Kamis, 27 November 2008

Soal Latihan Sastra

Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

01. Dan sederhanakanlah dalam berjalan
dan lunakkanlah suaramu,
sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.
Al-Quran, Lukman: 19

Tema yang terdapat terjemahan di atas adalah ....
A. kebaikan dan keburukan dalam diri manusia
B. tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari
C. penyederhanaan dalam berjalan
D. buruknya suara seekor keledai dalam kehidupan
E. tata cara menghilangkan rasa congkak dan tinggi hati

02. Tiga puluh kuda putih
Di bukit merah:
Sekarang mereka petualang
Sekarang mereka pemenang
Sekarang mereka tetap tinggal
Thirty White House
(Tiga Puluh Kuda Putih)
Karya: The Teeth and Gums

Amanat yang terdapat dalam puisi terjemahan di atas adalah ...
A. Perjalanan panjang seorang petualang muda harus penuh dengan keberanian.
B. Pertahankan tanah kelahiran sampai dengan titik akhir kehidupan kita.
C. Perjuangan panjang untuk meraih keberhasilan memerlukan kesabaran dan ketangguhan.
D. Hendaknya kita tetap tinggal untuk menjadi pemenang dalam kehidupan ini.
E. Sebaiknya di atas bukit merah harus tetap tinggal tiga puluh bukit merah.

03. Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dengan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku.

Jangan lagi kau bercerita
Sudah tercacar semua di muka
Nanah meleleh dari luka
Sambil berjalan kau usap juga

Bersuara tiap kau melangkah
Mengerang tiap kau memandang
Menetes dari suasana kau datang
Sembarang kau merebah

Mengganggu dalam mimpiku
Menghempas aku di bumi keras
Di bibirku terasa pedas
Mengaum di telingaku

Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dengan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku


... Kepada Peminta-Minta
Disadur oleh: Chairil Anwar

Sikap penyair yang tergambar dalam puisi di atas adalah ...
A. Penyerahan diri terhadap kehendak Tuhan sangat mutlak dilakukan oleh siapa pun, tanpa syarat apa pun dalam setiap keadaan
B. Seorang pengemis atau peminta-minta mutlak harus dimusnahkan dan dibersihkan dari muka bumi karena mengganggu segala macam kepentingan.
C. Memandang pengemis sebagai sumber segala penderitaan dan kehinaan di muka bumi, sehingga perlu dikasihani dan dibela.
D. Pengemis adalah seorang manusia yang secara kebetulan menyandang nasib penuh dengan penderitaan.
E. Peminta-minta senantiasa menimbulkan belas kasihan bagi sebagian besar orang, maka keberadaan mereka bisa dimanfaatkan sebagai penarik para dermawan.

04. Kepada orang tua hendaklah taat hormat
Agar hidup tetap selamat.

Baik-baik memilih kawan
Salah-salah menjadi lawan.

Ciri-ciri gurindam berdasarkan dua bait puisi di atas adalah ...
A. Terdiri atas sampiran dan isi.
B. Setiap baris merupakan isi yang saling berkaitan.
C. Bersajak terus dan berisi nasihat.
D. Bersajak silang terdiri atas syarat dan jawab.
E. Merupakan salah satu bentuk dari pantun.

05. Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau lalim, segala anggota pun rubuh.

Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah.
Gurindam XII pasal keempat
karya: Raja Ali Haji

Nilai moral yang terdapat dalam Gurindam XII pasal keempat di atas adalah ...
A. Bahwa hati merupakan pusat segala macam kebaikan dan keburukan maka harus kita jaga kesucian dan kebersihannya agar kita selamat.
B. Kebaikan dan keburukan bersumber pada hati manusia, sebaiknya senantiasa kita jujur pada diri sendiri jika kita memang menginginkan segala sesuatu.
C. Anak panah kebencian akan datang dan menghancurkan kita jika hati kita lalim sehingga anggota tubuh kita akan binasa.
D. Dengki dan lalim merupakan salah satu perwujudan sikap manusia yang bertahta dalam hati manusia.
E. Sikap hidup yang tampak dalam kehidupan sehari-hari merupakan cerminan apa yang sebenarnya ada dalam hati manusia.

06. Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang

Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya beroleh berkat
Gurindam XII pasal kedua
karya: Raja Ali Haji

Nilai religius yang terdapat dalam Gurindam XII pasal kedua di atas adalah ...
A. Kekayaan yang dimiliki oleh seseorang merupakan anugrah dari TuhanYang Maha Esa.
B. Sembahyang dan zakat merupakan kewajiban bagi seseorang yang berumah dan berharta.
C. Orang yang meninggalkan sembahyang hartanya tiada mendapat berkat.
D. Sebaiknya senantiasa kita melaksanakan perintah agama seperti shalat dan berzakat.
E. Jangan lupa sembahyang karena kita harus menegakkan rumah kita dengan berzakat.

07. Hendaklah jadi kepala
Buang perangai yang cela

Hendaklah memegang amanat
Buanglah segala khianat
Gurindam XII pasal kesebelas
karya: Raja Ali Haji

Pernyataan yang tidak sesuai dengan makna sebagaimana yang tersirat dalam gurindam tersebut adalah ...
A. Bahwa kita harus senantiasa berusaha memegang amanat yang dipercayakan kepada kita.
B. Sebaiknya kita harus menjadi seorang yang selalu berperangai baik.
C. Seorang pemimpin yang baik harus bisa menjadi contoh dengan perangai dan amanah.
D. Seorang pemimpin harus menghindari perbuatan yang tercela dan tidak berkhianat.
E. Merupakan nasihat agar tidak berprasangka buruk terhadap seseorang.


08. Tak ada yang lebih aneh dari pada terbangun pada sebuah sore gerimis di bulan suci dan mendapati dirinya penuh mengingat mimpi yang baru saja turun dalam lelap satu menit lalu; ia seorang bejat yang tak pernah salat- bermimpi bertemu Muhammad. Bagaimana bisa? Inilah yang dikerjakannya setiap hari, bangun menjelang siang setelah malamnya menghabiskan berbotol-botol bir bersama teman-teman di depan kios tattonya. Tidak ada yang pernah benar-benar tahu siapa nama aselinya. Semua orang memanggilnya Cimeng, tentu itu bukan nama aslinya.
Kulitnya gelap dan dia menggambarinya dengan tatto berwarna-warni. Dia menyebutnya seni, teman-temannya menyebutnya keren, anak-anak ABG menyebutnya anak punk, sedang tetangga-tetangga yang sudah pasti tidak menyukai kios tattonya menyebutnya berandal.
Buroq
Karya: Ratih Kumala
Setting yang menonjol dalam penggalan cerpen tersebut adalah....
A. setting psikis yang menggambarkan kebejatan moral
B. setting psikis yang menonjolkan seni bertatto
C. suasana porak poranda di depan sebuah kios tatto
D. malam hari di depan sebuah kios tatto
E. keadaan psikis anak-anak ABG

09. Telah 10 hari bulan Ramadhan, dan ia baru tiga kali benar-benar berpuasa. Siang saat ia bermimpi bertemu Muhammad adalah hari dirinya berpuasa untuk yang ketiga kalinya. Bukan karena merasa wajib, tetapi karena hari itu ia malas keluar dari rumah sewanya untuk membeli makanan. Hari itu diisinya dengan tidur dan baru terbangun saat aroma bunga menyeruak hidung bercampur denting gerimis yang membawa aroma tanah. Matanya terbuka, ia ngulet ke arah matahari datang. Jendela terbuka menyuguhkan pemandangan mozaik, sedikit linglung merasa tak pasti apakah itu pagi atau sore. Ia dibangunkan oleh mimpi yang aneh; lelaki itu penuh wibawa berdiri di atas buroq; kendaraan yang konon lebih cepat dari cahaya dan membawanya ke lapis langit ketujuh.
*Saat terbangun, ia melihat pemandangan matahari kemerahan di balik jendela terbuka, gerimis, serta pohon kamboja di sebelah rumahnya yang bertetangga dengan kuburan kecil menyeruak aroma bunga merah muda. Ia mengingat-ingat, apakah saat itu pagi atau senja. Usianya baru tujuh tahun tapi ia sanggup berpuasa penuh. Ibunya yang tiba-tiba muncul dari balik pintu menyapa dengan lembut, "Qatrun, salat asar dulu. Sebentar lagi magrib." Kini ia tahu, dirinya terbangun pada sebuah sore gerimis di bulan suci. Ia tak bergegas, mengingat-ingat mimpinya satu menit yang lalu. Sebuah mimpi yang jelas, hanya satu yang tidak begitu jelas; wajah Muhammad dalam mimpinya
. Buroq
Karya: Ratih Kumala

Bagian dari penggalan cerpen di atas yang menunjukkan adanya alur mundur adalah ....
A. Telah 10 hari bulan Ramadhan, dan ia baru tiga kali benar-benar berpuasa. Siang saat ia bermimpi bertemu Muhammad adalah hari dirinya berpuasa untuk yang ketiga kalinya
B. Hari itu diisinya dengan tidur dan baru terbangun saat aroma bunga menyeruak hidung bercampur denting gerimis yang membawa aroma tanah.
C. Usianya baru tujuh tahun tapi ia sanggup berpuasa penuh. Ibunya yang tiba-tiba muncul dari balik pintu menyapa dengan lembut, "Qatrun, salat asar dulu. Sebentar lagi magrib."
D. Kini ia tahu, dirinya terbangun pada sebuah sore gerimis di bulan suci. Ia tak bergegas, mengingat-ingat mimpinya satu menit yang lalu.
E. Matanya terbuka, ia ngulet ke arah matahari datang. Jendela terbuka menyuguhkan pemandangan mozaik, sedikit linglung merasa tak pasti apakah itu pagi atau sore.

10. Karyamin menggeleng dan tersenyum. Saidah memperhatikan bibirnya yang membiru dan kedua telapak tanngannya yang pucat. Setelah dekat, Saidah mendengar suara keruyuk dari perut Karyamin.
”Makan, Min?”
”Tidak. Beri aku minum saja. Lenganmu sudah ciut seperti itu. Aku tak ingin menambah utang.”
”Iya, Min, iya. Tetapi kamu lapar, kan?”
Karyamin hanya tersenyum sambil menerima segelas air yang disodorkan oleh Saidah. Ada kehangatan menyapu kerongkongan Karyamin terus ke lambungnya.
”Makan, ya Min? Aku tak tahan melihat orang lapar. Tak usah bayar dulu. Aku sabar menunggu tengkulak datang. Batumu juga belum dibayarnya, kan?
Senyum Karyamin
Karya: Ahmad Tohari
Tokoh utama dalam penggalan karya prosa di atas adalah ...
A. Karyamin
B. Saidah
C. Karyamin dan Saidah
D. Karyamin dan Aku
E. Saidah dan Aku

11. Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.
"Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."
Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung."Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
"Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujungtombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."Pengacara muda itu tersenyum.
"Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."
Peradilan Rakyat
Karya: Putu Wijaya

Nilai moral yang terdapat penggalan karya prosa tersebut adalah ...
A. Hubungan kekeluargaan tidak menghalangi untuk melakukan keadilan.
B. Keadilan dalam negeri sudah semakin sulit ditegakkan lagi.
C. Kecemburuan sosial dapat menghalangi penegakan keadilan di negeri ini.
D. Cinta kasih seorang ayah telah melahirkan generasi penerus yang tangguh.
E. Regenerasi merupakan sesuatu yang wajar terjadi dalam semua sisi kehidupan.

12. Dr. Syahin merasa adanya gelagat buruk temannya yang ingin mendapatkan popularitas. Ia tahu persis pikiran-pikiran keji yang ada di benak sahabatnya, bahkan mengerti, sahabatnya itu akan menggunakan penemuannya itu demi kepentingan pribadi. Bila ia menyerahkan rumus penemuannya itu, berarti ia telah melakukan kejahatan yang akan menyusahkan para ilmuwan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Benak Dr. Syahin dipenuhi rasa bimbang dan curiga. Lama ia terdiam memikirkan permintaan sang sahabat. Sambil mengembalikan ransum makanan, ia pun akhirnya menjawab, ”Tidak, aku tidak akan menulis apapun. Mungkin ini lebih baik untuk kemaslahatan umat manusia. Biarlah misteri ini mati bersamaku seperti dikatakan Akomba,” ujarnya datar lalu menyerahkan kertas dan pena tadi. Kemudian ia menambahkan perkataannya dengan gugup, ”Biar aku saja yang melakukan percobaan ini, atau aku mati bersama rahasia ini. Penemuanku ini memerlukan tanggung jawab yang berat, jadi tak akan kupercayakan hal ini pada siapa pun.”
Mendengar jawaban Dr. Syahin, wajah Abdul Karim tampak frustasi, lalu berkata dengan kesalnya, ”Terserah kamu, aku hanya ingin membantumu!”
Lelaki di Titik Nol
Karya: Mustofa Mahmud

Tema yang terdapat dalam penggalan karya prosa terjemahan di atas adalah ....
A. kemajuan teknologi dan kesenjangan sosial
B. kepentingan sebagai tolok ukur kebersamaan
C. kepedulian seseorang terhadap masa depan umat
D. ketuhanan sebagai dasar hidup seseorang
E. kesentosaan hidup sebagai landasan berkarya


13. Tidak apa. Jangan surut. Katakan saja apa yang hendak kamu katakan," sambung pengacara tua menenangkan, sembari mengangkat tangan, menikmati juga pujian itu, "Jangan membatasi dirimu sendiri. Jangan membunuh diri dengan deskripsi-deskripsi yang akan menjebak kamu ke dalam doktrin-doktrin beku, mengalir sajalah sewajarnya bagaikan mata air, bagai suara alam, karena kamu sangat diperlukan oleh bangsamu ini."Pengacara muda diam beberapa lama untuk merumuskan diri. Lalu ia meneruskan ucapannya dengan lebih tenang.
"Aku datang kemari ingin mendengar suaramu. Aku mau berdialog.""Baik. Mulailah. Berbicaralah sebebas-bebasnya."
"Terima kasih. Begini. Belum lama ini negara menugaskan aku untuk membela seorang penjahat besar, yang sepantasnya mendapat hukuman mati. Pihak keluarga pun datang dengan gembira ke rumahku untuk mengungkapkan kebahagiannya, bahwa pada akhirnya negara cukup adil, karena memberikan seorang pembela kelas satu untuk mereka. Tetapi aku tolak mentah-mentah. Kenapa? Karena aku yakin, negara tidak benar-benar menugaskan aku untuk membelanya. Negara hanya ingin mempertunjukkan sebuah teater spektakuler, bahwa di negeri yang sangat tercela hukumnya ini, sudah ada kebangkitan baru. Penjahat yang paling kejam, sudah diberikan seorang pembela yang perkasa seperti Mike Tyson, itu bukan istilahku, aku pinjam dari apa yang diobral para pengamat keadilan di koran untuk semua sepak-terjangku, sebab aku selalu berhasil memenangkan semua perkara yang aku tangani.
Peradilan Rakyat
Karya: Putu Wijaya

Amanat yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas adalah …
A. Kerjakanlah apa saja yang memang ingin kau kerjakan sehingga kita mendapat benyak keuntungan dari pekerjaan tersebut.
B. Bekerjalah berdasarkan kata hati nurani, sebab itulah sebuah kemungkinan tentang kebenaran yang paling dalam.
C. Pekerjaan yang paling sulit adalah pekerjaan untuk membela seorang yang dinyatakan bersalah sementara dia tidak bersalah.
D. Membela kebenaran dan keadilan keadilan merupakan kebanggaan bagi seorang pengacara muda.
E. Peradilan rakyat sudah selayaknya dimunculkan dalam dunia peradilan kita mengingat kewenangan yang selama ini terjadi pada rakyat.

14. ”Tukang becak tak bakal kaya kok, Mas,” ucapnya yang kurasakan sebagai kesombongannya. Siapa bilang menarik becak bisa bakal kaya, tolol! Kalau dia baca koran akan tahu bahwa tidak hanya tukang becak, tapi masih banyak lagi orang yang hidup pas-pasan akan bertambah miskin. Si miskin tak dapat ikut berlomba. Dia Cuma penarik becak yang sadar bahwa pekerjaannya takkan memperbaiki nasibnya. Nasibnya memang sedikit lebih baik daripada peminta-minta maupun orang yang terkena pemecatan kerja, sedikit lebih baik daripada penganggur, sebab dengan membawa becak dan tiduran pun dia telah dianggap bekerja, walaupun kantungnya kosong serta perutnya keroncongan.
Becak
Karya: Marselli
Nilai moral yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas tersirat pada kalimat...
A. ”Tukang becak tak bakal kaya kok, Mas,” .
Siapa bilang menarik becak bisa bakal kaya, tolol!
B. ...tapi masih banyak lagi orang yang hidup pas-pasan akan bertambah miskin.
C. Si miskin tak dapat ikut berlomba. Dia Cuma penarik becak...
D. Nasibnya memang sedikit lebih baik daripada peminta-minta...
E. ...sedikit lebih baik daripada penganggur, sebab dengan membawa becak dan tiduran pun dia telah dianggap bekerja...

15. Kasdu terus berjalan. Lepas dari perkampungan dia menapaki jalan sempit yang membelah perbukitan. Kiri kanan jalan adalah tebing yang cadasnya kering renyah berbongkah-bongkah. Kala musim hujan jalan itu adalah sebuah kali yang mengalirkan dengan air dengan deras dari puncak bukit. Air yang keruh meluncur dari atas menggerus tanah, sehingga jalan itu makin lama makin dalam.
Si Minem Beranak Bayi
Karya: Ahmad Tohari

Nilai sosial yang terdapat dalam penggalan di atas adalah
A. Kondisi zaman menjadikan penderitaan berkepanjangan.
B. Kekeringan yang menunjukkan bagaimana keadaan di sebuah perkampungan.
C. Keadaan perbukitan yang tandus dan kering.
D. Penderitaan dan kekeringan adalah sebuah lingkaran setan dalam kehidupan ini.
E. Perjalanan panjang seorang anak manusia.

16. Seorang Pasus Dayak yang sudah tua, maju perlahan. Mulutnya komat-kamit membaca mantra. Di kelilinginya rumah itu sambil menghamburkan beras kuning. Aku sekan tak percaya dengan apa yang kulihat. Rumah itu terbakar! Anehnya, api tak menjalar ke rumah lain di sekitarnya, tapi di rumah itu saja! Pikiranku melayang entah ke mana. Kepalaku terasa pusing. Barangkali aku kapidaran. Cepat aku pulang ke rumah. Di depan beranda depan, kulihat banyak bungkusan. Tetesan darah merembes. Bau amis menyengat. Betapa terkejutnya aku ternyata bungkusan itu berisi kepala orang! Wajah-wajah pucat yang tak berdarah lagi. Ada yang terpejam. Ada yang melotot. Ada yang mulutnya menganga. Pada bungkusan kesepuluh kulihat kepala bayi. Semuanya tanpa anggota badan. Kuberanikan diri membuka bungkusan kecil yang teronggok. Ada sepotong daging kecil. Mirip hati manusia. Pandanganku terasa gelap.
Purnama di atas Kapuas
karya Fuji Hidfriyati, S.Pd.

Setting yang tergambar pada penggalan di atas mempengaruhi kondisi psikis tokoh sebagaimana tersebut di bawah ini … .
A. tokoh aku merasa sangat keheranan
B. tokoh aku menjadi terbius dengan keadaan sekelilingnya
C. terjadi suatu hal yang bersifat supranatural
D. terjadi kemustahilan yang luar biasa
E. tokoh utama dalam penggalan tersebut menjadi terobsesi pada hal-hal di luar kesadaran dirinya

17. Seorang raja sangat besar kekuasaannya, tetapi sangat lalim, yang dicurangi oleh permaisurinya; menyebabkan raja itu berniat akanmembunuh setiap permaisuri yang baru dikawini pada malam pertama. Telah diperintahkan olehnya, semua puteri (permaisuri) yang mengecawakan akan dipotong lehernya pada malam pertama agar tidak mengecewakan lagi. Dengan demikian tiap malam tentu ada seorang puteri yang menemui ajalnya. Setelah ada beberapa puteri yang mengalami nasib malang itu, datanglah giliran kepada puteri yang amat cantik lagi bijaksana. Karena kepandainya bercerita, dapatlah ia memikat hati Baginda dengan cerita-ceritanya, sehingga Baginda lupa akan niatnya yang keji. Waktu yang telah ditentukan telah berlalu, dan cerita sang puteri diminta olah raja agar dilanjutkan pada malam berikutnya. Dengan demikian sang puteri telah diperpanjang hidupnya satu malam. Demikian seterusnya, hingga beberapa tahun tanpa disadari oleh Baginda. Sedang sang puteri melahirkan tiga orang putra dari Baginda sehingga membatalkan niatnya, dan menobatkan sang puteri menjadi permaisurinya yang resmi.
Hikayat Seribu Satu Malam

Nilai budaya daerah yang terdapat dalam sinopsis cerita berbingkai di atas adalah ...
A. Kebiasaan bercerita sebagai pengisi waktu luang sekaligus merupakan sarana untuk menyampaikan nilai moral dan budaya.
B. Kekuasaan seorang raja menjadikannya sebagai sosok tanpa cela yang dapat mengangkat harkat dan martabat kehidupan rakyat jelata.
C. Budaya kehidupan bangsawan dan keraton zaman dahulu yang membenarkan seorang raja atau bangsawan beristri lebih dari satu sebagai permaisuri dan para selirnya.
D. Kehidupan seorang puteri dalam lingkungan keraton yang senantiasa terbelenggu oleh kekuasaan yang raja.
E. Raja sebagai pusat dari segala penderitaan dan kebahagiaan bagi seluruh lapisan rakyat dalam kerajaannya.
18. kembali senja ini temaram dalam lipatan selimut berhias. menanti syair syair yang mungkin terkirim bersama lembaran doa. "aku hanyalah benda...", kaukah yang berbisik itu ? ketika jemari jemari ini perlahan mengikuti irama irama yang bergejolak dalam birunya hati.
setelah usai menjelma dalam riak riak gelombang dan bersembunyi dalam arakarakan mega. perlintasanku masih terbentang walau bulan perlahan hanya sisakan sebentuk sabit. "...usai dentang dari dinding waktu", itu janji yang terpesat ketika waktu yang bernama detik menyelesaikan santap malamnya dan berbisik lembut :
Hanya Hitam dan Putih
Karya: Samsul Bahri

Majas yang dipergunakan dalam penulisan penulisan puisi di atas adalah ....
A. anafora
B. hiperbola
C. repetisi
D. personifikasi
E. metafora

19. elang terkutuk itu terbang jauh jauh menjauh ke sudut langit paling jauh kerna bumi tidak lagi ngerti bahasa kepaknya yang mengibas sia sia awan yang menutupi biru danau tempatnya dulu dilahirkan dan...
selamat tinggal bumi yang enggan disapa bayanganku pun memudar di kerikil kerikil tanah tandus angkuhmu yang tak sanggup dicerna angin utara yang membadai di bawah sayapku menghanyutkanku ke mimpi yang tak kupeduli lagi maknanya.
selamat tinggal, biarkan aku menyatu dengan langit biru
Selamat Tinggal Bumi Angkuh
Karya: Saut Situmorang

Rima yang terdapat dalam puisi dia atas adalah ....
A. mutlak, asonansi, tertutup, dan aliterasi
B. mutlak, sempurna, asonansi, dan tertutup
C. mutlak, sebagian, sempurna, dan tertutup
D. mutlak, sebagian, tertutup, dan anafora
E. mutlak, tertuutup, aliterasi, sejajar

20. Di puncak gunung paling tinggi
Kurindukan dinding sempit rumahku
Latar lapang depan pintuku
Lubuk dalam tempatku mandi

Dipuncak gunung paling tinggi
Kukenangkan wajah bundaku seorang
Kumimpikan tangan terentang
Mengajak anaknya pulang

Topeng Cirebon
Karya: Ajib Rosidi

Berdasarkan bentuknya puisi di atas dapat dikategorikan ke dalam jenis ....
A. distikon
B. tersina
C. kuartrain
D. kuint
E. sektet

21. Senyum ketawalah, Rita
ketawamu yang manis tanpa suara
seperti melati mekar di sejuk pagi
lembut fajar penuh cita
penuh cinta
mesra-
Rekahan mulut mungil itu
terkatup dan merangkum senyum
puisi kasih penyair pingitan
Senyum ketawalah, Upik
Wajah alam tambah manis tambah cantik
dan aku ria terlena
terendam cita
terendam cinta
mesra-
Pita Biru
Karya: S. Wakijan

Berdasarkan isinya puisi di atas dapat dikategorikan ke dalam jenis ...
A. balada
B. epigram
C. idile (idylle)
D. romans (romance)
E. satire

22. Karena kasihmu
Engkau tentukan waktu
Sehari lima kali kita bertemu

Aku anginkan rupamu
Kulebihi sekali
Sebelum cuaca menali sutera

Berulang-ulang kuintai-intai
Terus menerus kurasa-rasakan
Sampai sekarang tiada tercapai
Hasrat sukma idaman badan

Pujiku dikau laguan kawi
Datang turun dari datuku
Diujung lidahengakau letakkan
Pintu teruna di tengah gembala

.... Karena Kasihmu
Karya: Amir Hamzah

Nilai yang ditonjolkan dalam puisi tersebut adalah ... .
A. sosial budaya
B. moral dan estetika
C. didaktis dan estetika
D. didaktis
E. religius

23. Karangan Bunga

Tiga anak kecil (1)
Dalam langkah malu-malu (2)
Datang ke Salemba (3)
Sore itu (4)

’Ini dari kami bertiga (5)
Pita hitam pada karangan bunga (6)
Sebab kami ikut berduka (7)
Bagi kakak yang ditembak mati (8)
Siang tadi.’ (9)
Taufiq Ismail

Rima terbuka dalam puisi di atas ditunjukkan pada baris ke-....
A. 1, 3, dan 9
B. 2, 3, dan 4
C. 3, 5, 6, dan 7
D. 5, 6, 7, dan 9
E. 4 dan 9

24. Sebentar Jumena berfikir.
Perempuan Tua : Mereka kembali mau kerja, gan, katanya.
Jumena : Bawa apa dia? Golok?
Perempuan Tua : Kurang jelas, gan.
Jumena : Lihat dulu!
Perempuan Tua eksit. Ketukan pintu.
Jumena : Pistol ini harus disimpan di mana? Ya, di sini.
Perempuan Tua muncul.
Jumena : Sabit? Golok? Saya kira belati.
Perempuan Tua : Tidak bawa apa-apa, gan.
Jumena : Pakai sarung apa celana komprang?
Perempuan Tua : Celana panjang biasa.
Jumena : (setelah agak lama) Suruh dia masuk.
Perempuan Tua eksit.
Jumena : (segera) Nyai!
Perempuan Tua muncul.
Jumena : Jangan lupa. Pintu dikunci lagi.
Perempuan Tua eksit.
Sumur Tanpa dasar
Karya: Arifin C. Noor

Tema yang terdapat dalam penggalan drama di atas adalah ....
A. kejujuran seorang juragan kepada pembantunya
B. kesetiaan seseorang kepada majikannya
C. kesetiaan sebagai modal dalam bekerja
D. kegelisahan seseorang menghadapi sebuah masalah
E. kepasrahan seseorang menghadapi sebuah permasalahan

25. 1. Tarna : Sum, tidaklah kau akan bicara dengan aku ?
2. Sumiati : Aku ikut bersedih Tarna, kau kehilangan ayahmu.
3. Tarna : (Curiga) ikut bersedih Sum, karena itu ?
4. Sumiati : Atau menurut pikiranmu aku mesti bergirang hati barangkali.
5. Tarna : Mengapa tidak, banyak alasan bagimu untuk bergirang.
6. Sumiati : (dengan kasih) Tarna.
7. Tarna : (pahit) Kau tentunya bertambah-tambah kasihanmu padaku sekarang, kasihan pada anak yatim !
8. Sumiati : Tidakkah cukup bagimu aku bersedih ?
9. Tarna : Ya, banyak benar permintaanku padamu rupanya, terima kasih !
Drama "API"
Karya :Usmar Ismail

Konflik yang terdapat dalam penggalan drama di atas dimulai pada percakapan nomor … .
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 3
E. 4

26. Bapak : Mereka datang. Cepatlah bertindak ! Dan kau anakku, ikutlah bersama bakal suamimu.
Bungsu : Bapak juga … .
Bapak : Tidak ! Aku tidak akan pergi. Aku akan tetap di sini. Mereka akan segera kemari. Mereka akanmenjumpai jenazah abangmu. Dan aku, akan bikin perhitungnan dengan mereka.
Bungsu : Tidak Bapak mesti ikut kami. (terdengar ledakan bom-bom bergemuruh, bersusul tembakan meriam-meriam).
Bapak : Cepat pergilah ! Cepat.


Sikap dan pendirian tokoh "Bapak" dalam penggalan drama di atas dapat diteladani sebagaimana pernyataan di bawah ini …
A. Gigih dalam menghadapi bahaya dan tantangan demi masa depan yang lebih baik.
B. Mempertahankan hak dan kebenaran sampai dengan titik darah yang penghabisan merupakan hal yang sangat mulia bagi orang yang berjiwa ksatria.
C. Perjuangan selalu menelan korban yang tidak kecil baik berupa harta, benda, maupun nyawa sekalipun.
D. Kebersamaan akan mampu membawa kita pada kesatuan dan keselamatan.
E. Rela berkorban dengan tanpa perhitungan merupakan hal yang utama.


27. Apa yang pertama kali muncul dalam pikiran Anda ketika mendengar kata-kata alat pemintal, setan perempuan, pemburu yang gagah, cermin, dan kegelapan? Korelasi yang paling mungkin adalah: dongeng. Di dalam dongeng dapat kita temukan alat pemintal dalam kisah Putri Tidur, setan perempuan yang selalu muncul dalam bentuk perempuan antagonis dan iblis pada dongeng-dongeng istanasentris dan legenda-legenda urban, pemburu yang gagah yang muncul dalam dongeng-dongeng seperti Putri Salju dan si Jubah Merah, cermin yang menjadi alat narsis dan ambisi kecantikan ratu cantik ibu tiri Putri Salju, dan kegelapan yang menjadi latar belakang kekuatan monster-monster perempuan dalam kisah-kisah Grimm dan legenda-legenda urban.
Nosa Normanda (Aksara, Maret 2006)

Hal yang diungkapkan dalam penggalan esai sastra tersebut di atas adalah ...
A. Korelasi antara dongeng dengan hal-hal yang menjadi obsesi kita.
B. Ketegangan yang dimunculkan dalam sebuah dongeng.
C. Latar belakang penceritaan yang biasa terdapat dalam sebuah dongeng.
D. Hubungan antartokoh dalam sebuah dongeng klasik.
E. Hubungan antara ide cerita dengan gaya penceritaan dalam sebuah dongeng.

28. Proses Kreatif: Puisi, diri, eksistensi kesadaran-ketadaksadaran Esai Ujianto Sadewa
Saya tidak menduga sesuatu bisa benar-benar terwujud sebab ia diinginkan ada. Bagi seseorang yang percaya pada apa yang dialami oranglain, memahaminya sebagai bagian dari dirinya sendiri, kualitas itu menjelma sebuah empati. Bahkan pada diri sendiri, orang tidak pernah bisa menduga tindakannya. Ada bahasa-bahasa yang beredar di luar sana, di seputaran diri saya, menjadi lorong yang minta ditempuh atau setidaknya saya lubangi, saya bocorkan. Seperti puisi. Ia seperti seorang anak yang tiba-tiba ingin dilahirkan ibunya. Ia tidak pernah mengenal waktu atau musim. Ketika puisi saya duga sebagai sesuatu yang bila ditinjau dari tabiatnya adalah gaib, tiba-tiba ia muncul secara ril melalui benda-benda di sekitar saya; gelas plastik, kaset, korek api, tas, karpet, lemari, tongkat, kalender, sepatu, kardus, gitar, jaket, kemeja, kertas-kertas, gembok, lampu, tubuh saya, pikiran saya, pengalaman saya.
Apa yang saya saksikan kemudian adalah apa yang tidak saya duga sebelumnya. Saya seperti menginventarisasi benda-benda di sekitar saya. Usaha inventarisasi itu akhirnya malah membuat kesadaran saya terhadap ruang. Ia menjadi saya rasakan lagi sebagai bagian dari diri saya. Dalam hal ini saya membenarkan pernyataan Milan Kundera, bahwa diri adalah sesuatu yang kita ingat. Ia ada tidak semata-mata persoalan eksistensinya, tapi ia (diri) ada bersebab adanya ikatan kita mengenai hal itu.
Sikap kritikus yang tergambar dalam esai tersebut adalah ...
A. Memandang puisi sebagai suatu gambaran objektif dalam kehidupanb sehari-hari.
B. Kritikus berrpandangan bahwa semua orang bisa berkarya dengan menghasilkan sebuah puisi.
C. Puisi merupakan pola eksistensi diri yang bersebab dari adanya ikatan kita mengenai puisi tersebut.
D. Sebuah karya puisi harus diciptakan melalui sebuah proses kreatif yang cukup sederhana.
E. Bahwa proses kreatif merupakan sesuatu yang abstraks berupa bahasa-bahasa yang beredar si seputar kita.

29. ”Ukuran miskin atau kaya seseorang itu tergantung dari mana kita melihatnya. Orang kaya kalau pelit, tidak bisa disebut kaya. Orang kaya kalau merasa hartanya kurang terus, apa bisa dibilang kaya? Sebaliknya orang miskin, kalau ia selalu bersyukur bisa dikatakan kaya!”
”Kalau benar begitu, kekagumanku sama kamu bertambah.”
”Mas, kembali pada pembicaraan kaya miskin tadi. Orang bilang saya kaya. Mungkin orang tuaku kaya, itu saya akui. Tapi saya sendiri punya apa sih? Mobil ini milik ayahku. Sebenarnya saya menolak ketika Romo menyuruh saya membawa mobil. Tetapi beliau bilang, mobil itu perlu untuk kuliah. Saya tidak bisa menolak. Sebagai sarana transportasi mobil itu memang penting. Harus kita akui itu. Tapi jangan Mas kira, saya bangga dengan bangga dengan mobil itu. Bawa mobil bagus kalau otak kosong sia-sia saja. Mas sering melihat Indri naik bis kota? Saya pakai mobil hanya untuk keperluan-keperluan penting. Atau kuliah jam pertama.”
Perempuan Jogja
Karya: Achmad Munif

Kalimat kritik yang tepat untuk penggalan novel di atas adalah...
A. Kepiawaian pengarang dalam mempergunakan bahasa mampu melahirkan tokoh yang memiliki karakteristik sebagaimana tokoh Indri.
B. Perempuan Jogja terkenal sebagai orang-orang yang tekun bekerja membantu meringankan beban keluarga.
C. Achmad Munif menharapkan novelnya ini mampu mewakili citraan sosok seorang perempuan Jogja.
D. Novel-novel seperti karya Achmad Munif ini pasti laku di pasaran karena memang menarik untuk dibaca.
E. Kaya dan miskin memang bukan ukuran bagi setiap orang melainkan hanya sebagai sebuah identitas semu belaka.
30. ADALAH ENGKAU YANG SLALU ADA: heru
hidup adalah kegelisahan. begitu pun aku dalam gelisah yang berkepanjangan masih terus menapaki harihari meski kadang mentari tak lagi menyapaku. kadang dalam gelisah itu, aku ingin engkau ada, hadir .... menyatu dalam setiap desah nafas kita. kadang aku ingin kita teriakkan pada langit tentang kegelisahan kita dalam hitungan waktu yang semakin tua. adalah engkau yang slalu ada meski hadirmu hanya fatamorgana tapi adalah sebuah keyakinan akan cinta, suatu waktu kau akan tersenyum untukku dan mendendangkan syair kerinduan dalam diam penuh makna.
Adalah Engkau Yang Slalu Ada
Karya: Sireum

Kalimat kritik yang tidak tepat untuk karya puisi di atas adalah ...
A. Penyair cenderung mempergunakan bentuk prosais dalam puisinya, sehingga ada kesan seakan-akan kita akan membaca sebuah karya cerpen.
B. Persamaan bunyi yang terdapat dalam puisi tersebut bayak berciri khas rima terbuka dibandingkan dengan rima tertutupnya.
C. Eufoni merupakan unsur yang lebih dominan dibandingkan dengan unsur kakafoni,hal ini menjadikan puisi tersebut enak dibaca,
D. Puisi tersebut kurang menekankan bentuk tipografi, tetapi cenderung bersifat prosais. Hal ini memudahkan pemahaman maknanya.
E. Bagimanakah proses penciptaan yang baik tersebut?

31. Sastra hidup dan dihidupi oleh dataran estetika. Dataran pembebasan. Karya sastra akan semakin berhasil -mempesona dan menakjubkan- bila mampu membongkar tatanan. Mempertanyakan kepastian sekaligus meluruhkan paradigma ideologisnya. Sastra seperti sorot mata yang memandang tajam batu hitam pekat. Lima menit pertama, batu itu hanya bergetar. Lima menit kedua, batu tersebut melepuh menjadi adonan. Sastra hadir untuk membuktikan kerapuhan setiap ikatan.Religi hidup dan dihidupi oleh dataran etika. Dataran ikatan. Religi menciptakan jalan lurus, lengkap dengan rambu-rambu dan tanda seru. Lembaga agama merupakan contoh paling tepat dari kerja religi. Ada kitab pegangan menempuh hidup. Religi senantiasa mempersatukan ketidakberaturan melalui kekokohan tatanan. Kehadirannya seakan ingin menegaskan kesatuan cemerlang.
Religi seperti lanskap arakan elang mengangkasa di suatu sore yang redup.Sastra berusaha menyamarkan pemilahan benar-salah. Dua nilai kunci ini diacak dan dipertaut-tengkarkan. Religi bersikukuh dengan kemutlakan benar-salah. Keduanya jelas terpisah dan berdiri pada tempat berlawanan. Baik-buruk bertukar tangkap dengan lepas dalam sastra. Satu tindak bisa serentak baik sekaligus buruk. Sastra akan sangat gembira dengan penggambaran orang yang berjalan jauh -berpakaian merah kelam dan bersenjatakan golok-, di tengah perjalanan orang tersebut meninggal. Apakah pejalan tersebut salah atau benar sangat sulit ditentukan. Ia hanya bisa direka-reka. Bisa benar bila ia bertujuan menebang kayu sendiri.
Tidak Ada Sastra Religius
Karya: Ribut Wijoto

Simpulan yang tepat esai tersebut di atas adalah ...
A. Karya sastra mempunyai landasan berupa estetika sedangkan religi berlandaskan pada etika, sehingga sudah barang tentu keduanya sulit untuk dipertemukan.
B. Baik sastra maupun religi mempunyai landasan yang kuat dalam hal etika dan estetika. Dengan demikianmasih memungkinkan terjadinya penyatuan di antara sastra dan religi.
C. Memang tidak ada sastra yang religius, tetapi semua yang berbau religi merupakan sebuah karya sastra.
D. Religi mempertahankan sebuah nilai kesatuan yang mutlak, demikian pula halnya dengan sastra religius. Sebagai contoh adalah lahirnya karya-karya Amir Hamzah.
E. Sastra hadir untuk membuktikan kerapuhan religi. Karena pada dasarnya religi hidup dan dihidupi pula oleh estetika.

32. Penulisan kata-kata yang tepat berdasarkan ejaan Arab Melayu adalah ... .
A. ﻣﻤﺑﺎﺡﺑﻮﻛﻭ D. ﺑﮑﻮ ﻣﻤﺎﺑﺎﺣﺎ
.B ﻣﺒﻤﺎﺏ ﺑﻭﻙ .E ﻣﻤﺑﺎﺣﺎ ﺑﻮﻙ
.C ﻣﺒﻤﺒﺎﺡ ﺑﻮﻛﻮ

33. Penulisan ejaan Arab Melayu yang tepat pada kata-kata di bawah ini adalah ... .
A. ﻓﻨﺘﻮﻥ ﺟﻨﺎﻛﺎ .D ﻓﺎﻧﺘﻦ ﺟﻴﻨﺎﻛﺎ
.B ﻓﻨﺘﻮﻥ ﺟﻴﻨﺎﻙ .E ﻓﺎﻧﺘﻮﻥ ﺟﻴﻨﺎﻙ
.C ﻓﻨﺘﻦ ﺟﻨﺎﻙ

34. Pemakaian ’kaf besar’ yang benar sesuai dengan aturan penulisan ejaan Arab Melayu adalah ... .
A. ﺍﺩﻕﻛ D. ﺍﻣﺒﻖ
B. ﻗﻮﻣﺮ E. ﺗﻴﺮﻕ
C. ﻧﻴﻧﻖ

35. ﻫﻜﺎﻳﺖ ﻓﻴﻠﻨﺪﻕ ﺟﻨﺎﻙ ﻣﺮﻓﺎﻛﻦ ﭼﺮﺗﻴﺍ ﻳﻎﺩﺍﻓﺕ ﻣﻤﺒﺮ ﺗﻼﺩﻥ ﺑﺎﻛﻴﺖ.
ﻛﺒﻨﺎﺭﻥ ﺩﺍﻓﺖ ﻛﻴﺖ ﻓﻴﺘﻖ ﺩﺍﺭﻱﭼﺮﺘﻴﺮﺍﺗﺮﺳﻴﺑﺖ. ﻣﺎﻙ ﺩﺭﻱ ﺳﺒﺎﻳﻜﺚ ﻛﻴﺖ ﺑﻴﭽﺮﻣﻦﺩﺍﺭﻱ ﻓﺎﺩﺙ.

Isi dari paragraf tersebut di atas adalah ...
A. Nilai yang terdapat dalam hikayat Pelanduk Jenaka.
B. Pelanduk Jenaka yang cerdik.
C. Unsur-unsur cerita Pelanduk Jenaka.
D. Hikayat Pelanduk dan Kejenakaannya.
E. Hikayat dalam sastra Melayu Klasik.

36. ﻛﺒﻮﻄﺭﻥ ﺩﺍﺗﺲ ﺑﻮﻟﻦ ﻟﺒﺎﺭﻥ ﻣﺎﻟﻢ

Alih aksara yang tepat dari teks beraksara Arab Melayu di atas adalah ...
A. Malam itu bulan bersinar di atas kuburan.
B. Malam lebaran bulan bersinar terang.
C. Malam purnama bulan bersinar purnama.
D. Malam lebaran bulan di atas kuburan.
E. Malam lebaran dan bulan purnama di kuburan,

37. ﻛﻼﺳﻖ ﺳﺴﺘﻴﺮﺍ ﻣﺮﻓﺎﻛﻥ ﻣﻬﺒﺮﺍﺕ ﺩﺍﻥ ﺭﻣﻴﺎﻥ

Alih aksara yang tepat dari teks beraksara Arab Melayu di atas adalah ...
A. Mahabarata merupakan salah satu ceritera klasik.
B. Ramayana dan Mahabarata merupakan sastera klasik.
C. Ramayana dan Mahabarata adalah ceritera kelasik.
D. Mahabarata salah satu cerita dalam Ramayana.
E. Mahabarata dan Ramayana merupakan sastera klasik.

38. Ka. Penjara : (Berdiri dan berjalan memandang ke luar jendela) Saya pikir, saya sudah terlalu tua untuk soal-soal begini, menggantung orang biasanya tidak mengganggu pikiran saya. Tapi sekarang … .
Ulama : Memang bukan pekerjaan enak, walaupun yang digantung itu orang yang sejahat-jahatnya.
Ka. Penjara : (Berpaling tiba-tiba) Yang mengganggu pikiran saya ialah mengapa kali ini saya jijikan, lebih dari yang dulu-dulu. Anak ini melakukan kejahatan yang luar biasa.
Ulama : Ya, membunuh orang ; sadah, kejam, dan dirajang lebih dulu.
Ka. Penjara : Dan dia mengaku salah. Sudah sepantasnya dia dihukum gantung.

Hanya Satu Kali

Dimensi drama yang tidak terdapat dalam penggalan tersebut adalah ….
A. sastra
B. ujaran
C. gerak
D. dialog
E. pentas


39. Adegan 2
(Masuk Gunawan membawa makanan untuk si sakit, dan Kambuja, sisten dokter muda)
Kambuja : Merdeka, dokter Sarjono! Tuan Sumitro sudah sembuh bukan?
dr. Sarjono : (mengangguk) Dua tiga minggu lagi tentu ia sudah bisa meninggalkan ruangan ini.
Gunawan : (memasang termometer pada ketiak si sakit untuk mengukur panasnya).
Kambuja : Dan kamar ini akan dijadikan kamar operasi lagi seperti semula?
dr. Sarjono : Kamar operasi?
...............................................................................................................................................
dr. Kambuja
Karya: Trisno Sumardjo

Gambaran setting panggung yang tepat sesuai dengan penggalan drama di atas adalah ...
A. Panggung dibagi menjadi beberapa bilik yang dilengkapi dengan televisi.
B. Panggung dilengkapi dengan tata cahaya yang menarik.
C. Panggung dilengkapi dengan ranjang, meja kecil, dan dua buah kursi.
D. Tata panggung dilatari dengan layar hitam yang disinari lampu remang-remang.
E. Tata panggung mempergunakan setting rumah sakit secara utuh dan lengkap.

40. Pengemis : Ampun, Nona, ampun.
Ani : Mau sekali lagi engkau mencuri?
Pengemis : Saya tak akan mencuri, bila saya punya uang.
Ani : Bohong.
Pengemis : Betul, Nona, sejak kemarin kami belum makan.
Ani : Tidak. Aku tidak akan memberi uang lagi padamu.
Pengemis : Demi Allah, saya tidak akan mencuri lagi.
Ani : Tidak. Aku tidak akan memberi lagi uang padamu
Pengemis : (sedih) Ah, Nona, kasihanilah saya.
Bunga Rumah Makan
Karya: Utuy Tatang Sontani

Gambaran watak tokoh ’pengemis’ yang harus dilatihkan oleh seorang calon pemeran adalah ... .
A. lembut dan jujur
B. pemalas dan culas
C. penyabar dan penderma
D. lemah dan penyabar
E. penderma dan agak keras kepala

Selasa, 25 November 2008

Latihan Soal Sastra Indonesia


Pilihlah satu jawaban yang tepat!

01. 1. Tarna : Sum, tidaklah kau akan bicara dengan aku ?
2. Sumiati : Aku ikut bersedih Tarna, kau kehilangan ayahmu.
3. Tarna : (Curiga) ikut bersedih Sum, karena itu ?
4. Sumiati : Atau menurut pikiranmu aku mesti bergirang hati barangkali.
5. Tarna : Mengapa tidak, banyak alasan bagimu untuk bergirang.
6. Sumiati : (dengan kasih) Tarna.
7. Tarna : (pahit) Kau tentunya bertambah-tambah kasihanmu padaku sekarang, kasihan pada anak yatim !
8. Sumiati : Tidakkah cukup bagimu aku bersedih ?
9. Tarna : Ya, banyak benar permintaanku padamu rupanya, terima kasih !
Drama "API" karya Usmar Ismail

Konflik yang terdapat dalam penggalan drama di atas dimulai pada percakapan nomor … .
A. 1 dan 2 D. 5 dan 6
B. 2 dan 3 E. 7
C. 3

02. Mardilah : (duduk) Apakah bapakmu bukan pemimpin yang jujur, bukan pemimpin yang sempurna itikadnya untuk membela rakyat ? kalau bapakmu bukan pemimpin yang sempurna dan baik, orang tidak akan mau menyerahkan pimpinan partai kepadanya, Suhita.
Suhita : Jabatan bisa dibeli dengan uang dan pembohongan-pembohongan, Ibu. Soal itu engkau bisa merenungkannya sendiri. Tapi bukankah aku berhak menentukan apa yang layak aku perbuat ? Bukankah aku berhak tidak menyukai seseorang termasuk ayahku sendiri kalau orang itu nyata-nyata…
Mardilah : (Menukas dengan tajam)
Suhita ! Dari mana kau dapat kata-kata yang tidak layak itu ?
Suhita : Dari hati nuraniku, Ibu.
Pengejaran, karya Email S.

Konflik yang tergambar dalam dalam penggalan drama di atas adalah … .
A. penegakan keadilan D. perjuangan hak
B. pembelaan terhadap kebenaran E. penunaian kewajiban
C. pembelaan terhadap kejujuran

03. Maimun : (Dengan air mata dalam suara) Tapi Mas Narto, lihatlah ayah sekarang seperti itu dia … telah tua … karena itu …
Gunarto : Maimun sering benar kudengar kau namai kata-kata yang tak berarti … Ayah ! Hanya karena orang masuk ke rumah kita lalu mengatakan ayah kita, kau panggil dia ayah ! Padahal dia tidak kita kenal. Sekarang kita dapatkah kau merasakan sungguhisungguh bahwa kau memang berhadapan dengan seorang ayah, ayahmu ?
Maimun : Tapi Mas, kita adalah darah dagingnya. Bagaimana kelakuannya, kita tetap anaknya yang harus memeliharanya.
Gunarto : Jadi maksudmu, itu kewajiban kita ? Sesudah dia memuaskan hatinya di mana-mana, dia kembali, karena dia telah tua, dan harus kita memelihara ? Hmmm … sungguh enak kalau begitu.
Ayah : (Suara agak marah tetapi sebenarnya lemah)
Gunarto sampai hatimu berkata begitu pada ayahmu, ayahmu sendiri, ayah kandungmu.
Ayahku Pulang
Disadur oleh : Usmar Ismail

Konflik yang terdapat dalam penggalan di atas aalah …
A. Seorang ayah yang telah menyia-nyiakan harapan anak-anaknya.
B. Tuntutan pertanggungjawaban seorang anak terhadap ayah kandung yang telah menyia-nyiakan.
C. Kekecewaan seorang anak terhadap ayah kandung yang telah menyia-nyiakannya.
D. Kasih sayang seorang anak perempuan terhadap orang tuanya lebih besar daripada anak laki-laki.
E. Hancurnya harapan seorang ayah kandung terhadap anak-anaknya.

04. Amin : Saudara Aman ! Mana kedua nona-nona ini ? Apa tidak masuk ?
Aman : Mereka minta permisi sebentar ke Pasar Baru, Tuan.
Amin : Sekarang sudah pukul sebelas, mengapa tidak dalam waktu mengasoh saja pergi ?
Aman : Saya sudah bilang, Tuan. Tapi nona-nona itu tidak peduli.
Amin : Saudara Aman harus bertindak keras !
Aman : Macam mana saya bertindak keras ? Larangan saya diketawai mereka. Mereka bilang boleh ngadu sama sepmu !
Amin : Ancamkan sama perhentian !
Aman : Mereka mengucap syukur kalau dapat pergi dari kantor ini.

Tuan Amin, karya Amal Hamzah

Latar yang tampak dalam penggalan drama di atas adalah … .
A. sebuah kantor D. pasar
B. ruang tamu E. sebuah restoran
C. ruang tunggu

05. Ka. Penjara : (Berdiri dan berjalan memandang ke luar jendela) Saya pikir, saya sudah terlalu tua untuk soal-soal begini, menggantung orang biasanya tidak mengganggu pikiran saya. Tapi sekarang … .
Ulama : Memang bukan pekerjaan enak, walaupun yang digantung itu orang yang sejahat-jahatnya.
Ka. Penjara : (Berpaling tiba-tiba) Yabng mengganggu pikiran saya ialah mengapa kaliini saya jijikan, lebih dari yang duku-duku. Anak ini melakukan kejahatan yang luar biasa.
Ulama : Ya, membunuh orang ; sadah, kejam, dan dirajang lebih dulu.
Ka. Penjara : Dan dia mengaku salah. Sudah sepantasnya dia dihukum gantung.

Hanya Satu Kali

Setting psikis yang tampak dalam penggalan drama di atas adalah … .
A. kehancuran moral seorang kepala penjara
B. kegelisahan hati karena tugas yang mahaberat
C. kejahatan seorang anak
D. keberandalan dan keganasan seorang anak
E. kepiluan seorang kepala penjara

06. Salah Seorang : "Ya, tapi tidak kebetulan, dia sengaja!"
Salah Seorang : "Jangan-jangan mau menipu lagi seperti yang sudah-sudah !"
Salah Seorang : "Sssst, jangan begitu !"
Salah Seorang : "Iya. Ayo buat apa memanjakan dia !"
Salah Seorang : "Ini kan orang sakit, kok memanjakan bagaimana ?"
Salah Seorang : "Bisa saja dibuat-buat seperti yang sudah-sudah itu !"
Salah Seorang : "Yang sudah-sudah mana ! Bisanya ya bisa tapi, ah tidak !"

Aduh, karya Putu Wijaya

Isi penggalan drama di atas sesuai dengan pernyataan dalam keseharian di bawah ini, adalah …
A. Kadang kita ingin sekali menolong orang lain yang sedang mengalami penderitaan.
B. Kesengsaraan selalu hadir pada saat yang tepat dan membuat orang lain selalu bisa memberikan pertolongan.
C. Ada kalanya kita menjadi ragu untuk memberikan pertolongan kepada orang lain. Hal ini terjadi karena kita harus berhati-hati daripada tertipu dan terpeaya oleh kelicikan orang lain.
D. Dalam dunia yang serba gemerlap ini kadang kita dituntut untuk berlaku kejam dan tidak perlu memperhatikan penderitaan orang lain.
E. Kita perlu berpikir dengan sangat cermat sebelum melakukan suatu tindakan dalam bentuk apapun.

07 Bapak : Mereka datang. Cepatlah bertindak ! Dan kau anakku, ikutlah bersama bakal suamimu.
Bungsu : Bapak juga … .
Bapak : Tidak ! Aku tidak akan pergi. Aku akan tetap di sini. Mereka akan segera kemari. Mereka akanmenjumpai jenazah abangmu. Dan aku, akan bikin perhitungnan dengan mereka.
Bungsu : Tidak Bapak mesti ikut kami. (terdengar ledakan bom-bom bergemuruh, bersusul tembakan meriam-meriam).
Bapak : Cepat pergilah ! Cepat.

Sikap dan pendirian tokoh "Bapak" dalam penggalan drama di atas dapat diteladani sebagaimana pernyataan di bawah ini …
A. Gigih dalam menghadapi bahaya dan tantangan.
B. Perjuangan selalu memerlukan pengorbanan yang tidak kecil.
C. Kebersamaan akan mampu membawa kita pada kesatuan dan keselamatan.
D. Mempertahankan hak dan kebenaran sampai dengan titik darah yang penghabisan merupakan hal yang sangat mulia bagi orang yang berjiwa ksatria.
E. Rela berkorban dengan tanpa perhitungan merupakan hal yang utama.

08. "Night Club, Pak, pusat kehidupan malam di kota ini. Tempat orang-orang kaya membuang duitnya. Lampunya lima watt, remang-remang, perempuan cantik, minuman keras, tari telanjang dan musik gila-gilaan. Pendeknya yahud", ujar penjaga sambil mengacungkan jempolnya. "Lantas apa yang mereka perbuat di situ," suaranya tercekik, membayangkan ketakutan yang besar. "Berdansa, bercumbu. Biasa, Pak, Jakarta," jawabnya ringan. "Astaga, Gusti Pangeran Nyuwun Ngapura … adikku sering ke situ ?" ujarnya lirih mengandung sendu. " Tidak e situ. Ke Paprika, tapi sma saja. Malah karcisnya mahal di sana, enam ribu."
"Enam ribu, sama dengan dua bulan gajihku." keluhnya pelan. Lampu-lampu yang berkilauan terasa menusuk-nusuk matanya, sedang kebisingan kota menyayat-nyayat hatinya. Samar-samar mulai disadarinya bahwa dia tengah kehilangan adiknya, Paijo tercinta.
Pak Pong yang malang menatap kota dengan dendam di dalam hati.

Laut Biru Langit Biru
karya Totilowati Tjitrawasita

Watak tokoh Pak Pong dalam penggalan di atas tampak tergambar pada kalimat …
A. "Lantas apa yang mereka perbuat di situ,"
B. "Berdansa, bercumbu. Biasa, Pak, Jakarta,"
C. "Astaga, Gusti Pangeran Nyuwun Ngapura … adikku sering ke situ ?"
D. " Tidak e situ. Ke Paprika, tapi sma saja. Malah karcisnya mahal di sana, enam ribu."
E. "Enam ribu, sama dengan dua bulan gajihku."
09. "Kenapa suami meninggalkanmu ?"
"Ia menghendaki aku seperti perempuan lain. Ia mengira aku meminta ini dan itu. Dan ia siap untuk memenuhi, untuk membuktikan bahwa ia adalah suami yang terhormat di mataku. Tetapi aku tidak pernah meminta, hingga akhirnya ia merasa malu. Ia merasa malu, karena aku menuntut hakku yang sebenarnya tanpa aku ucapkan."
"Apa hak yang kau tuntut itu ?"
"Ia harus hadir di rumahku, di atas ranjangku sebagai laki-laki. Aku tidak tertarik kalau di ranjangku ia bercerita tentang perdagangan, tentang laba dan kekayaan yang bertambah."
"Kau juga tidak ingin ia mengeluh tentang kerugian yang dialaminya."
"Ya. Tiap hari alas kasur kuganti, bunga raampai kutaburkan di atas kasur. Aku lakukan itu semua bukan untuk menunggu suamiku bercerita tentang kejelekan orang lain yang menjadi langganan dagangannya."

Warisan, karya Chairul Harun

Tokoh di atas dapat dikatakan orang yang berpendirian teguh dengan tidak terpengaruh oleh kebiasaan perempuan lain, namun sebenarnya ia justru mempunyai tuntutan yang sangat besar terhadap suaminya. Hal ini ditunjukkan dalam penggalan berikut … .
A. Ia menghendaki aku seperti perempuan lain.
B. Tetapi aku tidak pernah meminta, hingga akhirnya ia merasa malu.
C. Ia harus hadir di rumahku, di atas ranjangku sebagai laki-laki.
D. Tetapi aku tidak pernah meminta, hingga akhirnya ia merasa malu. …. Ia harus hadir di rumahku, di atas ranjangku sebagai laki-laki.
E. Ya. Tiap hari alas kasur kuganti, bunga raampai kutaburkan di atas kasur.

10. Ia paling pandai bercerita, menyanyi, dan menari. Tak jarang ia bertanding ke rumah sambil membawa aneka brosur barang-barang promosi. Yang menjengkelkan saya, seluruh keluargaku jadi menaruh perhatian kepadanya.
Si Mata Satu

Penggambaran watak tokoh dalam penggakan cerpen di atas dilakukan melalui … .
A. tindakan tokoh D. dialog antartokoh
B. gaya hidup tokoh E. tanggapan salah seorang tokoh
C. penuturan secara langsung oleh pengarang

11. Di dalam rumah dokter Sukartono damai saja. Pertengkaran tidak terjadi lagi. Masing-masing berbuat sehendaknya, seolah-olah ada perjanjian, diam-diam, tiada akan singgung menyinggung, biar-membiarkan berbuat semaunya. Masing-masing tiada lagi menyinggung percakapan pada tengah malam itu. Mereka tiada pernah duduk bersemanjar, seolah-olah sudah bermufakat kalau yang satu duduk tenang-tenang, yang seorang lagi keluar atau di kamar, supaya jangan lagi bertukar pikiran.

Belenggu, karya Armyn Pane

Latar psikis yang mendukung emosi tokoh dalam penggalan di atas adalah … .
A. suasana menegangkan dalam rumah dokter Sukartono
B. suasana damai dalam rumah dokter Sukartono
C. tidak terjadi komunikasi antartokoh
D. keadaan tokoh yang saling pengertian satu dengan yang lain
E. tidak pernah terjadi pertengkaran

12. Seorang Pasus Dayak yang sudah tua, maju perlahan. Mulutnya komat-kamit membaca mantra. Di kelilinginya rumah itu sambil menghamburkan beras kuning. Aku sekan tak percaya dengan apa yang kulihat. Rumah itu terbakar! Anehnya, api tak menjalar ke rumah lain di sekitarnya, tapi di rumah itu saja! Pikiranku melayang entah ke mana. Kepalaku terasa pusing. Barangkali aku kapidaran. Cepat aku pulang ke rumah. Di depan beranda depan, kulihat banyak bungkusan. Tetesan darah merembes. Bau amis menyengat. Betapa terkejutnya aku ternyata bungkusan itu berisi kepala orang! Wajah-wajah pucat yang tak berdarah lagi. Ada yang terpejam. Ada yang melotot. Ada yang mulutnya menganga. Pada bungkusan kesepuluh kulihat kepala bayi. Semuanya tanpa anggota badan. Kuberanikan diri membuka bungkusan kecil yang teronggok. Ada sepotong daging kecil. Mirip hati manusia. Pandanganku terasa gelap.
Purnama di atas Kapuas
karya Fuji Hidfriyati, S.Pd.

Setting yang tergambar pada penggalan di atas mempengaruhi kondisi psikis tokoh sebagaimana tersebut di bawah ini … .
A. tokoh aku merasa sangat keheranan
B. tokoh aku menjadi terbius dengan keadaan sekelilingnya
C. terjadi suatu hal yang bersifat supranatural
D. terjadi kemustahilan yang luar biasa
E. tokoh utama dalam penggalan tersebut menjadi terobsesi pada hal-hal di luar kesadaran dirinya

13. Sabtu sore menjelang jam empat kira-kira 400 sampai 800 bangsawan berkumpul di aloon-aloon utara. Kuda-kuda dan pengendaranya dihiasi dengan indah sekali. Sekitar pendopo-pendopo kecil yang disebut “pakapalan”, tempat para bangsawan utama beserta kuda-kuda dan abdinya menantikan kedatangan sang raja. Setiap pakapalan dilengkapi dengan alat-alat gamelan, terdiri atas kira-kira 30 buah gong besar dan kecil. Raja sendiri memiliki enam stel gamelan yang tersebar di berbagai tempat. Masing-masing terdiri atas 200 alat musik. Sambil menantikan kedatangan sang raja pasangan gamelan tadi dibunyikan lirih-lirih. Setiap orang menajamkan pandangannya untuk mengetahui, tutup kepala macam apa yang dipakai sri susuhan, kuluk atau destar. Bila sang raja tampil dengan destar, maka para bangsawan mengangkat kuluk mereka dan menerima sebuah destar dari abdi-abdi yang sudah siap. Bila raja menginjakkan kaki di aloon-aloon semua alat gamelan dibunyikan, sehingga, demikian dikatakan van Goens suara sepuluh genderang pun tak akan terdengar: Raja diiringi oleh kurang lebih 300 orang berjalan kaki.

Dick Hartoko

Pada penggalan tersebut pengarang cenderung mempergunakan gaya penceritaan yang klasik. Hal ini ditunjukkan pada …
A. Penggunaan diksi yang terpengaruh oleh unsur budaya tertentu.
B. Pengangkatan tema yang cenderung bersifat kuno dan klasik.
C. Kesadaran pengarang untuk menulis cerita ini.
D. Unsur budaya yang melatari cerita ini.
E. Kondisi psikis pengarang pada saat menulis karya ini.

14. Setelah diperintah tiga kali, akhirnya dengan kesal hati Sita berkata bahwa ia betul-betul wanita yang setia kepada suaminya. Untuk membuktikan hal itu, kali ini ia mengatakan bahwa jika Dewi Pertiwi menerimanya, itulah tanda bahwa dia betul-betul suci. Setelah berkata demikian, berbelahlah bumi dan dari dalamnya keluarlah sebuah sebuah takhta yang di atasnya duduk Dewi Pertiwi. Sita yang suci dipeluknya dan mereka sama-sama lenyap ke dalam bumi. Melihat kejadian itu Rama sangat menyesali tindakannya yang dianggapnya kurang bijaksana itu.

Rama dan Sita

Gaya penceritaan yang tampak pada penggalan sastra klasik di atas adalah … .
A. melankolis D. realistis
B. cenderung simbolis E. serius tetapi ironis
C. romantis

15. Tarna : (mengejek) Engkau kehilangan juga rupanya.
Irwan : Ya umpamanya kehilangan engkau dan …
Tarna : (kasar) Sudahlah, aku ikut bersedih kau kehilangan! (keluar)
Irwan : (kepada Sumiati) Akan kuulangkah lagi, segala percakapan dengan Tarna ini, dengan engkau Sum?
Sumiati : Kau rasa perlu?
Irwan : Suaramu sudah lain kepadaku Sum. Benarlah dugaanku kau pun menyangka aku.
Sumiati : Aku tak mengatakan.
Drama "API" karya Usmar Ismail


Watak tokoh Tarna dalam penggalan drama di atas ditunjukkan oleh … .
A. pengarang secara langsung D. petunjuk laku dalam drama
B. dialog antartokoh E. ilustrasi dalam drama
C. kata-kata tokoh dan petunjuk laku

16. Mahasiswa : Apa yang harus kupercayai? Ayahku tidak berdusta.
Lelaki Tua : Itu benar sekali. Seorang ayah tidak pernah berdusta. Tapi aku juga seorang ayah dan karena itu …
Mahasiswa : Apa yang Tuan maksud?
Lelaki Tua : Aku menyelamatkan ayahmu dari kehancuran dan dia membalas dengan segala kebencian yang menakutkan. Dia mengajar keluarganya untuk memburuk-burukkan aku.
Mahasiswa : Barangkali Tuan membuat jadi tidak tahu berterima kasih. Karena Tuan meracuni bantuan Tuan dengan penghinaan yang tidak perlu.
Lelaki Tua : Semua bantuan adalah penghinaan Tuan.
Mahasiswa : Apa yang Tuan inginkan dari aku?

Hantu, karya Johan August Strinbeg

Watak Lelaki Tua yang tergambar dalam penggalan drama di atas adalah … .
A. penyabar D. murah hati
B. pendendam E. egois dan pendendam
C. egois dan menghitung jasa

17. Gaya bahasa ironi yang terdapat dalam penggalan drama pada soal nomor 16 di atas ditunjukkan oleh … .
A. Apa yang harus kupercayai? Ayahku tidak berdusta
B. Seorang ayah tidak pernah berdusta.
C. Dia mengajar keluarganya untuk memburuk-burukkan aku.
D. Semua bantuan adalah penghinaan Tuan.
E. Apa yang Tuan inginkan dari aku?

18. Lelaki Tua: Aku menyelamatkan ayahmu dari kehancuran dan dia membalas dengan segala kebencian yang menakutkan. Dia mengajar keluarganya untuk memburuk-burukkan aku.
Penggalan dialog drama di atas mempergunakan gaya bahasa … .
A. personifikasi D. sinekdok
B. metafora E. hiperbola
C. sarkasme

19. Terdapat dinding pemisah yang jelas antara pemain dengan penonton, pementasan tidak memerlukan naskah atau skenario merupakan ciri drama …
A. modern D. tablo
B. tradisional E. romantik
C. sendratari

20. Penjenisan drama berdasarkan sifat isinya dapat ditunjukkan sebagaimana di bawah ini… .
A. komedi, tergedi, dan tragedi komedi D. komedi, romantik, dan drama duka
B. tradisonal dan modern E. opera, pantomim, dan tragedi komedi
C. dagelan, drama klasik, dan tablo

21. 1. tidak terdapat dinding pemisah yang jelas antara penonton dan pemain
2. setting tidak harus disesuaikan dengan adegan yang ada
3. diatur oleh sutradara dengan skenario yang jelas
4. pemain mempunyai kebebasan berimprovisasi
5. dipentaskan dengan tidak mempergunakan kata-kata

Pernyataan di atas merupakan yang merupakan ciri-ciri teater modern adalah … .
A. 1, 2, dan 3 D. 3 dan 4
B. 2, 3, dan 4 E. 4 dan 5
C. 2 dan 3

22. Dandang Gendis : (memegang tangan Dewi Amisani) Jangan Dewi mempermainkan hati yang putus asa. Kalau Dewi benci kepadaku, katakanlah dengan jelas. Aku sekarang seperti Dasamuka di pondok Rama membujuk Sinta.
Dewi Amisani : Seperti Dasamuka? Bukan, akan tetapi seperti Rama, karena Tuanlah yang dinanti-nanti jiwaku.
Dandang Gendis : (tersenyum) Dewi tiada mengetahui siapa saya ini sebenarnya. Saya seorang yang hina dina, yang diusir dari keluarganya, yang tidak berumah tangga.
Dewi Amisani : Tuan ialah Dandang Gendis dan apalagi yang harus aku kuketahui? Bertanyakah bunga kepada lebah dari mana datangnya dan ke mana perginya? Bertanyakah sungai kepada lautan berapa luasnya dan berapa dalamnya?
Dandang Gendis : O, Amisani, berikan daku bahagia, karena lamalah aku sudah hidup dengan berduka cita. Kekasih, cinta Raden Inu Kertapati kepada Dewi Angreni belum sebesar semulia cintaku.

Kertajaya, karya Sanusi Pane

Tema yang terdapat dalam penggalan drama di atas adalah … .
A. duka cita seorang ksatria D. penderitaan hidup dua orang kekasih
B. cinta dan kasih sayang E. pembelaan akan kebenaran
C. balada kehidupan

23. Atma : Wajah-wajah yang cukup kau kenal Karoman.
Karoman : Ya. Wajah-wajah yang sedang menanti jatuhnya vonis dari tanganmu.
Atma : Aku tahu, tapi diamlah, Karoman.
Karoman : Hukuman mati, Atma?
Atma : Diamlah!
Karoman : Hukuman tembak, Atma?
Atma : Diamlah! Dianm kataku! Ini bukan urusanmu! Ini urusan hakim! Urusan hokum! Urusan Pengadilan.
(Karoman diam)
Tok Tok Tok, karya Ikranegara

Tema yang terdapat dalam penggalan drama di atas adalah … .
A. hukuman bagi para penjahat D. beban psikologis para penegak hokum
B. gambaran pelaksanaan hukum E. jenis-jenis hukuman
C. penentuan vonis

24. Karnasih : Tetapi (sambil mengeluarkan sebuah rol kertas dari dalam tasnya), Mas lupa kepada keadilan Tuhan? Dan ini apa? (memberikannya kepada Irwan)
Irwan : Tetapi dari mana kau dapat ini?
Karnasih : (pasti) Aku curi dari laci ayah kemarin sore. Karena itu ayah marah-marah saja kemarin!
Irwan : (diam sejurus, kemudian tersenyum) Lihatlah fajar yang merah itu sebagai di sana ada unggun api.
Karnasih : Ya, api! Api membakar kejahatan!
Irwan : Api penjerang semangat berjuang. Api alat penerang Tuhan! Api! (mereka berdua seolah-olah terpesona)

Drama "API" karya Usmar Ismail

Nilai sosial budaya yang terdapat dalam penggalan drama di atas adalah …
A. Melakukan pencurian untuk sesuatu yang dianggap benar.
B. Kebenaran bisa datang dari berbagai macam peristiwa.
C. Semangat berjuang yang besar bisa menghancurkan bentuk-bentuk kejahatan.
D. Dalam masyarakat terdapat kejahatan dan kebaikan.
E. Api yang membakar semangat berjuang.

25. AWAN
Awan datang melayang perlahan,
Serasa bermimpi, serasa berangan,
Bertambah lama lupa di diri,
Bertambah halus akhirnya seri,
Dan bentuk menjadi hilang,
Dalam langit biru gemilang.
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teduh tenang.
Madah Kelana, karya Sanusi Pane

Frase yang bermakna konotasi dalam puisi di atas adalah … .
A. awan datang D. langit biru
B. serasa bermimpi E. teduh tenang
C. bertambah lama

26. Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutera senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati

Sajak Putih, karya Chairil Anwar

Diksi pada puisi penggalan puisi di atas cenderung bersifat … .
A. onomatope D. lambang bunyi
B. eufoni E. anaphora
C. kakafoni

27. Meniti tasbih
Malam pelan-pelan
Dan burung pedasih
Menggaris gelap di kejauhan
Kemudian adalah pesona
Wajah-Nya tersandar ke kaca jendela
Memandang kita, memandang kita lama-lama.

Pertemuan, karya Gunawan Muhammad

Dalam puisi di atas penyair mengungkapkan kegundahan hatinya dengan cara … .
A. merenungi perjalanan hidupnya
B. melakukan koreksi terhadap jegelapan dirinya
C. melakukan pendekatan diri kepada Yang Maha Kuasa
D. memandang kejauhan berlama-lama
E. bersenda gurau dengan burung pedasih

28. Anita.
Memacu kuda garang, merasuk hidup jalang
ditolaknya setiap perhentian
Anita.
Dikutukinya sarang cemburu, degil dan duka
Berpacu juga ia yang terlanda rebah dikakinya
Sampai tiba-tiba terpaling kepalnya
Satu binar caya merobah warna iklim
Lelaki berorot mengurungnya pada cinta
Yang dengan angkuh memandanya ke darahnya berpacuan
Anita.
Lelaki itu memperkosanya di ladang
Hujan gerimis menambah ribut dada dan alang-alang.
Lalu meninggalkannya dengan dingin mata
Menenggelamkan diri bagi bahasa cinta.

Balada Anita, karya W.S. Rendra

Penyair mengungkapkan perasaannya dalam puisi di atas dengan cara sebagaimana berikut, kecuali … .
A. mempergunakan diksi yang menarik
B. mempergunakan gaya bahasa ironi yang penuh perlambang
C. memperhatikan keseimbangan eufoni dan kakafoni
D. melakukan penyimpangan ketatabahasaan untuk kepentingan rima dan makna
E. mempergunakan gaya bahasa anaphora

29. Tingkah lakumu memalukan kami.
Cara dudukmu menghina kami.
Rasakan sendiri, tangan mencencang bahu memikul.
Meminjam itu serasa manis, tetapi memulangkan atau membayarnya serasa pahit dan getir.

Tarigan
Larik yang bercetak miring pada kutipan puisi di atas mempunyai kandungan nilai … .
A. religus D. sosial budaya
B. sosial politik E. budaya
C. moral dan didaktis

30.
1. Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudarat

2. Cahari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Cahari olehmu akan guru
Yang boleh tahukan seteru

3. Hendaklah jadi kepala
Buang perangai yang cela
Hendaklah memegang amanat
Buanglah segala khianat

4. Ingatkan dirinya mati
Itulah asal berbuat bakti
Akhirat itu terlalu nyata
Kepada hati yang tidak buta

5. Apabila banyak berkata-kata
Di situlah jalan masuknya dusta
Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapaknya letih

Gurindam Dua Belas
karya Raja Ali Haji

Kutipan gurindam di atas yang menyiratkan nilai budaya dalam masyarakat adalah … .
A. 1 dan 2 D. 3
B. 1 dan 3 E. 5
C. 2 dan 4

31. Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku.

Gadis Peminta-Minta
karya Toto Sudarto Bachtiar

Nilai sosial budaya yang menonjol pada penggalan puisi di atas tampak pada larik …
A. Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
B. Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
C. Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
D. Jiwa begitu murni, terlalu murni
E. Untuk bisa membagi dukaku.

32. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Dengan kata yang tak sempat kuucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

Aku Ingin, karya Sapardi Djoko D.

Tema yang tersirat dalam puisi di atas adalah … .
A. kesederhanaan dalam menjalani hidup di dunia
B. kesederhanaan berpikir
C. ungkapan cinta dan kasih sayang terhadap seorang kekasih
D. keindahan alami seorang wanita
E. perumpamaan tentang kesederhanaan

33. Berdasarkan bentuknya puisi pada soal nomor 32 di atas dapat diklasifikasikan ke dalam jenis …
A. distikon D. kuin
B. tersina E. sektet
C. kuartrain

34. Di bawah ini merupakan ekspresi perasaan seorang penyair yang berwujud syair, adalah …
A. Berhentilah kisah raja Hindustan,
tersebutlah pula suatu perkataan,
Abdul Hamid Syah paduka sultan,
duduklah baginda bersuka-sukaan.
B. Jalan-jalan ke kampung dalam,
singgah-menyinggah di pagar orang.
Pura-pura mencari ayam
ekor mata di anak orang.
C. Cahari olehmu sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal Tuhan yang bahri.
D. Jantungkau sudah kugantung,
Hatikau sudah kurantai.
Rantai Allah, rantai Muhammad,
Rantai Baginda Rasul Allah.
E. Dunia juga yang indah maka tercenganglah manusia,
Sebab terkadang ia terhina dan lagi termulia.
Bahwa seseorang tiada kenal dunia itu,
Dalam dunia juga hidupnya sehari-hari sia-sia.

35. KEPASRAHAN
kepada Tuhan
Pada-Mulah semata kupasrahkan tanpa sarat
Segala yang pernah dan akan aku perbuat
Berikanlah kepadaku semauku apa yang Engkau suka
Tanganku telah siap menerima sorga atau neraka.
Aku yakin pada keillahian-Mu
Aku yakin pada kemanusiaanku.
Majalah Horison

Berdasarkan isinya puisi di atas dapat dikategorikan ke dalam jenis … .
A. epigram D. elegi
B. balada E. himne
C. satire

36. Larik-larik puisi di bawah ini menunjukkan pemakaian diksi cenderung mempunyai kesan kering, adalah …
A. dengan puisi aku bernyanyi
sampai senja umurku nanti
dengan puisi aku bercinta
berbatas cakrawala
B. daun-daun kuning sudah, sebentar lagi
jatuhlah. Kau tak usah sedih
jika mesti pergi dalam dingin angin
yang mulai merintih
C. ketika beta terjaga dini hari
melihat alam sepermai ini
terasalah beta darah baru
gembira berdebur di dalam kalbu
D. pergi ke dunia luas , anakku sayang
pergi ke hidup bebas
selama angin masih buritan
dan matahari masih menyinari daun-daunan
E. cerah nian langit sekarang
awan-awanan tiada di sana
berkelap-kelip senyuman bintang
bagai beledru bertabur permata

37. “Yah, Mas, empat ratus,” suara si kerempeng lagi. “Nggak,” jawabku. “Kalau mau dari tadi, sudah dekat”, lanjutku. Peluh telah bercucuran di sekujur tubuhku, dan kakiku lecet bergesekan dengan sepatu kulit yang masih terbilang baru. Perih sekali. Tapi aku berkeras hati untuk tetap berjalan. Juga tidak untuk menawar becak lain yang kujumpai tidak berpenumpang. Tidak. Tidak perlu lagi rasa kasihan. Buktinya si kerempeng itu dengan angkuhnya di sadel smentara aku sempoyongan menjinjing tasku. Langkahku makin kupaksakan. Dia terus mengikuti dengan becaknya.

Becaaak, karya Marselli

Watak tokoh “aku” yang tergambar dalam penggalan cerpen di atas adalah … .
A. pemurah D. egois dan pendendam
B. pemberang E. penyabar
C. pemarah

38. Mbak Naya menghela napas panjang. “Uki, kamu sekarang sudah enam belas tahun. Mbak pengen melihat kamu berubah.” Uki menunduk, memilin-milin ujung kaos oblongnya seperti anak kecil tertangkap basah mencuri mangga. Uki memang berbeda dengan kakaknya yang feminine. Sejak kecil, Uki sangan dekat dekat sang Papi. Setiap akhir pekan, Papi selalu mengajak Uki berjalan-jalan, memancing ikan di sungai, latihan memanah, dan sebagainya. Kadang Uki juga sering ikut ke tempat papinya mengajar karate. Bahkan setiap kali ada genteng yang bocor, Uki selalu ikut naik ke atap. Mungkin kedekatan dengan sang Papi inilah yang membuat Uki sulit bersikap lemah lembut seperti layaknya seorang cewek. Apalagi teman-temannya kebanyakan cowok.

It’s Me, Uki!, karya RF. Dhona

Penggalan cerpen di atas mengisahkan tentang … .
A. watak Uki D. perilaku Uki
B. latar belakang tokoh Uki E. jalan hidup Uki
C. kedekatan Uki dengan Papinya

39. Jika penggalan cerpen pada soal nomor 38 di atas diubah menjadi bentuk drama, maka penokohan yang bias dimunculkan adalah … .
A. Uki. Papi, kakak, dan Mbak Naya
B. Uki, Papi, kakak, Mbak Naya, dan teman-teman cowok
C. Uki, Papi, kakak, Mbak Naya, dan teman-teman cowok
D. Uki, Papi, dan kakak
E. Uki, Papi, dan Mbak Naya

40. Novel ini mengisahkan nasib Hidayat, pegawai teladandi Perminus (Perusahaan Minyak Nusantara) yang melawan korupsi di perusahaannya. Hidayat mengetahui bahwa atasnanya, Kahar, mendapatkan keuntungan pribadi alias suapan sebesar puluhan juta DM dari salah satu perusahaan Eropa. Hidayat memberontak. Sebagai konsekuensinya, Hidayat terpaksa berhenti di Perminus. Dan dukungan untuk dicalonkan sebagai gubernur Jawa barat dicabut oleh seorang panglima setelah berunding dengan orang-orang penting di Jakarta.
Horison, Berthold Damshuser

Unsur yang dibahas dalam penggalan resensi di atas adalah … .
A. isi cerita D. keunggulan
B. gaya penceritaan E. kelemahan
C. kandungan moral

41. Novel ini diceritakan dengan gaya populer. Kalimat-kalimatnya berupa gurauan-gurauan dan ucapan-ucapan yang dapat terjadi di kalangan anak-anak muda terutama di kalangan mahasiswa. Banyak peristiwa, karakter, humor, dan ungkapan perasaan yang memancing simpati pembaca pada tokoh utama cerita. Tokoh utama cerita adalah Astiti Rahayu, mahasiswa Fakultas Sastra jurusan bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada yang merangkap menjadi pemandu wisata Indonesia Tour.

Jakob Sumardjo
Unsur yang dibahas dalam penggalan resensi di atas adalah … .
A. gaya penceritaan D. keunggulan novel
B. nilai budaya E. kelemahan novel
C. kandugan moral

42. Bukan saja korupsi yang dijadikan tema hangat dalam Ladang Perminus. Dalam salah satu dialog, peran perusahaan transnasional dan bahaya yang mengancam kesejahteraan rakyat Indonesia juga dibicarakan. Hal ini tampak terbaca pada dialog antara Hidayat dan Pena (hal. 171 – 172).

Unsur intrinsik yang diulas dalam penggalan resensi di atas adalah ...
A. alur D. perwatakan
B. seting E. tema
C. bahasa

43. Novel Raumanen karya Mariane Katoppo ini pada tahun 1975 memperoleh hadiah harapan Sayembara Penulisan Novel yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta. Kemuadian pada tahun 1982, Raumanen dinyatakan sebagai pemenang Hadiah Sastra Asia Tenggara (SEA Write Award). Para kritikus pada umumnya mengungkapkan bahwa keberhasilan novel ini pada bentuk penceritaannya yang menggunakan pencerita akuan (first person narrator) dari sudut pandang (point of view) Manen dan Monang. Kedua pencerita itu kemudian mengungkapkan pikiran dan perasaannya masing-masing.

Berdasarkan penggalan ulasan di atas, keunggulan novel Raumanen terletak pada … .
A. gaya bercerita D. pengungkapan pikiran
B. sudut pandang E. penghargaan yang diterima
C. tema cerita

44. Sri Sumarah” merupakan cerita panjang. Ia menceritakan kehidupan Sri Sumarah alias Bu Guru pijit istri guru Martokusumo. Umar Kayam dengan langgam Jawa yang santai bercerita bagaimana gadis ini diajar neneknya untuk menjadi istri “prototype” Sumbodro, seorang tokoh cerita wayang yang merupakan istri Arjuno. Sebagai Sumbodro, istri itu harus pasrah dan mengabdikan diri pada suami. Inilah sebabnya sejak muda Sri Sumarah telah belajar menerima ketegangan berupa keputusan sang suami untuk mengambil istri kedua.

Penggalan kritik novel di atas mengungkapkan unsur … .
A. latar D. amanat
B. jalan cerita E. tema
C. sudut pandang

45. Sebulan kemudian sesudah pertemuan pertama di restoran dan hotel, Tommi dan Endang kembali meluncur di dalam BMW abu-abu. Kali itu, sesudah makan siang di restoran yang sama, langsung menuju ke hotel, langsung menuju ke “lobby”, dan langsung pula naik lif masuk ke suite Tommi. “Wow”, seru Endang lirih, waktu masuk ke dalam suite. Suite itu mewah dan, diluar dugaan, ditata dalam cita rasa yang baik dan canggih. Tidak ada kesan norak dan kampungan, baik memilih warna-warna gorden, sprei, bantal, kursi, dan meja. Tommi langsung memeluk Endang dan menciuminya.

Jalan Menikung, karya Umar Kayam

Penggalan novel di atas menggunakan sudut pandang … .
A. orang pertama D. akuan sertaan
B. orang kedua E. akuan tak sertaan
C. orang ketiga

46. Waktu taksi Eko an Claire memasuki halaman rumah Tommi dan Jeanette, sesudah lolos melewati pintu gerbang yang kukuh berukir, mulut Claire tampak menganga. Matanya yang bundar besar-besar nampak semakin besar melihat berkeliling halaman yang luas sekali itu. “Wow, ini istana di Amerika bagian selatan, Ko. Pantasnya di Savannah dan Georgia, begitu. Ada pohon-pohon willow segala. Ada anjing-anjing herder berkelilaran, ada kolam renang besar berbentuk jantung, dan halaman rumput yang sehalus padang golf dan perdu-perdu yang terta apik. Semua serba wow, Ko!”

Jalan Menikung, karya Umar Kayam
Watak Claire dalam penggalan novel di atas tergambar melalui … .
A. uraian pengarang D. pandangan tokoh
B. uraian tokoh lain E. sikap tokoh
C. dialog antartokoh

47. Tetapi lebih-lebih dari segalanya, haruslah kaum perempuan sendiri insyaf akan dirinya berjuang untuk mendapatkan penghargaan dan kedudukan yang lebih layak. Ia tiada boleh menyerahkan nasibnya kepada golongan yang lain, apalagi golongan kaum laki-laki yang merasa akan kerugian, apabila ia harus melepaskan kekuasaannya yang telah berabad-abad dipertahankannya. Kita harus membanting tulang sendiri untuk mendapat hak kita sebagai manusia. Kita harus merintis jalan untuk lahirnya perempuan yang baru yang bebas berdiri menghadapi dunia, yang berani membentangkan matanya melihat kepada siapa juapun.

Layar Terkembang, karya Sutan Takdir A.

Berdasarkan kutipan di atas, salah satu ciri karya sastra bentuk prosa adalah … .
A. adanya pembaitan D. penggunaan rima
B. adanya petunjuk gerak E. didominasi dialog
C. penggunaan paragraf

48. Rindu tanapa batas
pada isi terpendam
angin lintas
bisik bibir kelu
gunung berapi berbalut awan
menjulang di angasapagi
Sebagai menelusuri wajah bumi
Kesepian hutan, lengang pertapa

Sitor Situmorang

Puisi di atas menggunakan majas… .
A. sinekdoke D. eufemisme
B. hiperbola E. eufemisme
C. personifikasi

49. Berhentilah kisah raja Hindustan,
tersebutlah pula suatu perkataan,
Abdul Hamid Syah paduka sultan,
Duduklah baginda bersuka-sukaan.
Abdul Muluk putera baginda,
besarlah sudah bangsawan muda,
cantik majelis usulnya syahda,
tiga belas belas tahun umurnya ada.

Puisi di atas mempunyai ciri-ciri sebagaimana tersebut di bawah ini, kecuali … .
A. terdiri atas sampiran dan isi pada setiap baitnya
B. setiap baris merupakan isi yang saling berkaitan
C. mempergunakan jenis rima terus
D. berisi cerita, dongeng, atau nasihat
E. setiap baris terdiri atas 8 sampai dengan 10 suku kata
50. Puisi-puisinya berisipujian terhadap tanah air, yaitu Sumatra. Puisi lahir oleh dorongan ekspresif yang bersifat pribadi, tidak lahir dalam iklim yang sama dengan puisi lama, misalnya pantun dan syair. Memang dalam usaha mencari bentuk-bentuk baru, penyair belum serentak melepaskan kebiasaan-kebeiasaan lama, seperti jumlah kata dan pem,bagian baris atas dua bagian yang diantarai oleh sebuah jeda serta pemeliharaan sajaknya. Sepintas kilas mengingatkan kita kepada bentuk puisi lama.

Penggalan esai sastra di atas berisi … .
A. pandangan penyair tentang tanah air
B. penyair yang terpengaruh oleh bentuk puisi lama
C. puisi yang lahir atas dorongan ekspresif pribadi
D. usaha penyair dalam mencari bentuk baru
E. pemujaan terhadap tanah air dengan puisi

Selamat Mengerjakan

Como Baixar