Rabu, 11 Februari 2009

Soal Latihan Sastra Indonesia

Pilihlah satu jawaban yang tepat!


1. Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi reda
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh

Puisi di atas dapat dikategorikan ke dalam jenis ... .
A. gurindam D. soneta
B. pantun E. syair
C. pantun berkait

2. Bunga melur cempaka biru
Bunga rampai di dalam puan
Tujuh malam semalam rindu
Belum sampai padamu tuan

Bunga rampai di dalam puan
Ruku-ruku dari peringgit
Belum sampai padamu tuan
Rindu saya bukan sedikit.

Ciri-ciri bentuk puisi yang terdapat dalam puisi di atas adalah ... .
A. setiap bait terdiri atas empat baris; bersajak terus (a a a a); terdiri atas sampiran dan isi
B. setiap baris merupakan isi yang saling berkaitan dan membentuk sebuah rangkaian kisah
C. setiap bait dalam puisi tersebut mempunyai makna yang bertentangan; bersajak silang (a b a b)
D. bersajak silang (a b a b); baris kedua dan keempat pada bait pertama menjadi baris pertama dan ketiga pada bait kedua; terdiri atas sampiran dan isi
E. bersajak terus (a a a a); merupakan pantun berkait; terdiri atas sampiran dan isi

3. Di puncak gunung paling tinggi
Kurindukan dinding sempit rumahku
Latar lapang depan pintuku
Lubuk dalam tempatku mandi

Dipuncak gunung paling tinggi
Kukenangkan wajah bundaku seorang
Kumimpikan tangan terentang
Mengajak anaknya pulang

Topeng Cirebon
Karya: Ajib Rosidi

Berdasarkan bentuknya puisi di atas dapat dikategorikan ke dalam jenis ... .
A. distikon D. kuint
B. tersina E. sektet
C. kuatrain

4. Senyum ketawalah, Rita
ketawamu yang manis tanpa suara
seperti melati mekar di sejuk pagi
lembut fajar penuh cita
penuh cinta
mesra-
Rekahan mulut mungil itu
terkatup dan merangkum senyum
puisi kasih penyair pingitan
Senyum ketawalah, Upik
Wajah alam tambah manis tambah cantik
dan aku ria terlena
terendam cita
terendam cinta
mesra-
Pita Biru
Karya: S. Wakijan

Berdasarkan isinya puisi di atas dapat dikategorikan ke dalam jenis ... .
A. balada D. romans (romance)
B. epigram E. satire
C. idile (idylle)

5. Periodisasi Sastra Indonesia
A. Lama
1. Purba (... s.d. 1400)
2. Hindu (1400 s.d. 1600)
3. .... (1600 s.d. 1820)
B. Masa peralihan
Masa Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi (1820 s.d.1845)
C. Baru
1. Balai Pustaka (1918 s.d. 1930)
2. ...
3. Jepang (1942 s.d. 1945)
4. Angkatan 45 (1945 s.d. 1950)
5. Angkatan 50 (1950 s.d. 1966)
6. Angkatan 66 (1966 s.d. sekarang)

Masa pembabakan yang tepat untuk melengkapi periodisasi sastra Indonesia di atas adalah ... .
A. Hindu/Islam; Pujangga Baru D. Budha; Sastra Melayu Klasik
B. Islam; Pujangga Baru E. Hindu/Budha; Sastra Melyu Klasik
C. Islam; pra-Pujangga Baru

6. Periodisasi Sastra Indonesia menurut Zuber Usman
A. Kesusastraan Lama
B. Zaman Peralihan
C. Kesusastraan Baru:
1. Zaman Balai Pustaka (1908)
2. Zaman Pujangga Baru (1933)
3. Zaman Jepang (1942)
4. Zaman Angkatan 45 (1945)

Hal-hal yang dijadikan dasar dalam pembabakan di atas adalah ... .
A. masa, badan penerbit, dan tahun D. bahasa, agama, dan tahun
B. masa, bahasa, agama, dan tahun E. badan penerbit, agama,dan tahun
C. bahasa, badan penerbit, dan tahun

7. Senja itu sangat indah bagi Ramadan. Semburat warna kemerahan jatuh di atas dedaunan, sebagian cahaya jatuh di kolam renang mungil yang airnya bening, tidak jauh dari Ramadan berdiri. Namun pemandangan seperti itu bagi Ramadan masih kalah indah dibanding pemandangan yang ajaib dan mistis, perpaduan antara keindahan alam dengan kecantikan perempuan. Dari kamar kos di lantai dua, ramadan memperhatikan Rumanti yang mengitari kolam renang di taman kecil. Di taman samping rumahnya, ditanam berbagai pohon bunga yang sebagian tampak sedang berkembang. Rumanti memetik beberapa bunga mawar beserta tangkainya, dimasukkan ke dalam vas bunga dari porselin warna biru muda. Setelah beberapa tangkai mawar dipetik, Rumanti membersihkan ranting dan daun kering dari pohon bunga yang lain. Begitu tenang ia bekerja, setiap gerakan Rumanti tampak sanngat artistik dan menawan di mata Ramadan.

Perempuan Jogja
Karya: Achmad Munif

Aliran sastra yang tampak menonjol dalam penggalan novel di atas adalah ... .
A. naturalisme D. simbolisme
B. realisme E. surealisme
C. romantisme

8. ”Kau?”
”Ya. Ini aku!”
Seperti tersambar kilatan sinar merah kekuning-kuningan dari lampu bliz, akau tergagap menatap sorot matanya, keduanya,menyerbu mataku dengan kilatan-kilatan yang begitu cepat, berputar dan menyambar-nyambar seakan satu gulungan api di antara kobaran angin membadai. Bergolak-golak membuatku pusing dan terhuyung. Lalu aku tertidur atau pingsan. Aku memaksa diri untuk bangun atau siuman karena mengira akan tenggelam di sungai minyak kayu putih yang baunya memenuhi hidungku.
”Kau sudah sadar, Mila?”
”Haidar? Ada apa ini?”
Kulihat sekelilingku, begitu banyak orang sedang menontonku. Dan aku mencari-cari, ke mana mereka makhluk kecil bersepatu K-zoot sebelah itu.
”Ke mana mereka, Haidar?”
”Mereka? Mereka siapa?”
”Makhluk-makhluk bersepatu K-zoot sebelah.”
”Kau ini bicara apa, Mila?”
”Benar mereka hendak menjadikanku Marilyn Monroe. Jika mau, mereka akan menerbangkanku ke Hollywood.”
”Ia mengigau.” Seseorang membisiki orang di sebelahnya dan terus kalimat itu berputar.
”Ia mengigau.”
Atas Singgasana
Karya: Abidah El Khaliegy

Aliran sastra yang tampak menonjol dalam penggalan novel di atas adalah ... .
A. mistisisme D. romantisme
B. naturalisme E. surealisme
C. psikologisme

9. Kami harus selalu berkumpul di rumah setelah pulang sekolah. Kata ayah perempuan jangan suka berkeliaran, di rumah saja belajar memasak, menjahit, dan mengaji. Ayah benar-benar mendidik kami bagaimana harus menjadi perempuan seutuhnya yang kelak mampu melayani suami dengan baik. Jika hanya untuk hal itu, lalu untuk apa ayah membiarkan aku kuliah? Ijazah D3 itu harus puas dengan hanya terpajang begitu saja di ruang tamu. Mungkin agar orang-orang tahu bahwa putrinya bukan orang yang tidak berpendidikan dan oleh karena itu, laki-laki yang akan melamarnya haruslah laki-laki yang memilikipendidikan lebih tinggi dari itu atau minimal sama.
Terperuput
Karya: Atika Maya (Aksara, Maret 2006)
Aliran sastra yang terdapat dalam penggalan cerpen tersebut adalah ... .
A. determinisme D. psikologisme
B. mistisisme E. simbolisme
C. naturalisme

10. Karyamin menggeleng dan tersenyum. Saidah memperhatikan bibirnya yang membiru dan kedua telapak tanngannya yang pucat. Setelah dekat, Saidah mendengar suara keruyuk dari perut Karyamin.
”Makan, Min?”
”Tidak. Beri aku minum saja. Lenganmu sudah ciut seperti itu. Aku tak ingin menambah utang.”
”Iya, Min, iya. Tetapi kamu lapar, kan?”
Karyamin hanya tersenyum sambil menerima segelas air yang disodorkan oleh Saidah. Ada kehangatan menyapu kerongkongan Karyamin terus ke lambungnya.
”Makan, ya Min? Aku tak tahanmelihat orang lapar. Tak usah bayar dulu. Aku sabar menunggu tengkulak datang. Batumu juga belum dibayarnya, kan?

Senyum Karyamin
Karya: Ahmad Tohari

Aliran yang tampak menonjol dalam penggalan cerpen di atas adalah ... .
A. mistisisme-surealisme D. romantisme-determinisme
B. naturalisme-determinisme E. surealisme-psikologisme
C. realisme-determinisme

11. 1943
Racun berada di reguk pertama
Membusuk rabu terasa di dada
Tenggelam darah dalam nanah
Malam kelam membelam
Jalan kaku-lurus. Putus
Candu
Tumbang
Tanganku menadah patah
Luluh
Terbenam
Hilang
Lumpuh.
Lahir
Tegak
Berderai
Rubuh
Runtuh
... Chairil Anwar

Aliran yang terdapat penggalan puisi di atas adalah ... .
A. determinisme D. psikologisme
B. ekspresionisme E. simbolisme
C. naturalisme

12. Karangan Bunga

Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu

’Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi.’
Taufiq Ismail

Puisi di atas dapat dikatakan beraliran simbolisme, karena ... .
A. terdapat unsur-unsur satire yang ditunjukkan dengan protes dan kritik tajam kepada pemerintah
B. dalam puisi tersebut dipenuhi dengan kata-kata yang bersifat eufoni dan kakafoni
C. puisi tersebut mengungkapkan kebusukan dan kehancuran moral yang melanda generasi muda pada saat itu
D. dalam puisi tersebut dipenuhi dengan kata-kata yang merupakan perlambang untuk menyembunyikan maksud yang sebenarnya
E. terdapat unsur-unsur moral yang sengaja dimunculkan oleh penyair untuk mencapai tujuan penulisan

13. Pengarang berusaha melukiskan sesuatu menurut keadaan yang sebenarnya, yang dilihat, didengar. Tidak ditambah dan tidak lebih. Pengarang melukiskan kenyataan-kenyataan yang sebenarnya dari kehidupan sehari-hari tanpa menyertakan pendapat dan perasaan sendiri, dan ada kecenderungan pada hal-hal yang jorok dan mesum.

Berdasarkan ilustrasi di atas pengarang merupakan sosok yang beraliran ... .
A. determinisme D. psikologisme
B. ekspresionisme E. simbolisme
C. naturalisme

14. Penyair atau pengarang berusaha memfokuskan diri mereka pada hasil karya yang berpijak pada angan-angan, penuh perasaan menggelegak, jauh dari realita sehari-hari. Bahkan kadang tidak mungkin terjadi dalam kehidupan yang sebenarnya. Ada kecenderungan untuk menyampaikan perasaan cinta dan kasih sayang.

Berdasarkan ilustrasi di atas pengarang merupakan sosok yang beraliran ... .
A. determinisme D. romantisme
B. impresionisme E. simbolisme
C. psikologisme

15. Pernyataan:
1. Menyampaikan sesuatu secara apa adanya dengan menonjolkan sisi negatif.
2. Memberikan gambaran tentang keadaan yang sebenarnya tanpa ada unsur subjektivitas.
3. Menyajikan suatu keadaan yang berhubungan dengan paksaan nasib kehidupan, bencana alam, kemiskinan, dll.
4. Cenderung mengangkat alam pikiran bawah sadar manusia, sehingga seakan-akan penuh dengan suatu hal yang bersifat supranatural.
5. Terdapat hal-hal yang bersifat mistik (bukan ketuhanan) yang menjadi dasar pengembangan cerita.

Pernyataan yang sesuai dengan aliran surealisme adalah ... .
A. 1 dan 2 D. 4 dan 5
B. 1 dan 3 E. 5
C. 1, 2, dan 3

16. Menitik air mata anak sunatan itu ketika jarum bius yang pertama menusuk kulit yang segera akan dipotong. Lambat-lambat obat bius yang didesakkan dokter spesialis dari dalam tabung injeksi menggembung di sana. Dan anak sunatan itu menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan sakit yang perih, sementara dagunya ditarik ke atas oleh pakciknya, agar ia tidak melihat kecekatan tangan dokter spesialis itu menukar-nukar alat bedah yang sudah begitu sering dipraktikkan. Kemudian kecemasan makin jelas tergores di wajah anak sunatan itu. Ia mulai gelisah.
Di sekeliling pembaringan─dalam cemas yang mendalam─satu rumpun keluarga anak sunatan itu terus menancapkan mata mereka ke arah yang sama; keseluruhannya tidak beda sebuah lingkaran di mana dokter dan anak leleki itu sebagai sumbu. Mereka semua masih bermata redup. Kelelahan semalam suntuk melayani tetamu yang membanjiri tiga teratak di depan rumah, belum hilang dalam masa sesingkat itu.
Panggilan Rasul
Karya: Hamzad Rangkuti

Nilai keunggulan yang terdapat dalam penggalan karya prosa di atas adalah ... .
A. kandungan moral yang sarat dengan nilai-nilai religi
B. nilai budaya daerah yang terdapat di suatu tempat
C. keindahan bahasa yang dipergunakan oleh pengarang untuk melukiskan suasana
D. keunggulan budaya yang penuh dengan nuansa mistik di suatu daerah tertentu
E. artistik-estetik serta orisinalitas dalam karya prosa tersebut

17. ”Ukuran miskin atau kaya seseorangitu tergantung dari mana kita melihatnya. Orang kaya kalau pelit, tidak bisa disebut kaya. Orang kaya kalau merasa hartanya kurang terus, apa bisa dibilang kaya? Sebaliknya orang miskin, kalau ia selalu bersyukur bisa dikatakan kaya!”
”Kalau benar begitu, kekagumanku sama kamu bertambah.”
”Mas, kembali pada pembicaraan kaya miskin tadi. Orang bilang saya kaya. Mungkin orang tuaku kaya, itu saya akui. Tapi saya sendiri punya apa sih? Mobil ini milik ayahku. Sebenarnya saya menolak ketika Romo menyuruh saya membawa mobil. Tetapi beliau bilang, mobil itu perlu untuk kuliah. Saya tidak bisa menolak. Sebagai sarana transportasi mobil itu memang penting. Harus kita akui itu. Tapi jangan Mas kira, saya bangga dengan bangga dengan mobil itu. Bawa mobil bagus kalau otak kosong sia-sia saja. Mas sering melihat Indri naik bis kota? Saya pakai mobil hanya untuk keperluan-keperluanpenting. Atau kuliah jam pertama.”
Perempuan Jogja
Karya: Achmad Munif

Keunggulan ajaran moral yang terdapat dalam penggalan karya prosa di atas adalah ...
A. Perbedaan antara orang kaya dan orang miskin bergantung dari sudut pandangnya.
B. Sikap seseorang yang tidak membedakan antara kaya dan miskin, karena sebenarnya antara kaya dan miskin itu hanya bergantung dari bagaimana cara memandangnya.
C. Mobil hanya merupakan sebuah sarana transportasi yang tidak perlu dibanggakan.
D. Sudah seharusnya kita bisa menghargai perbedaan yang menonjol antara orang kaya dan miskin.
E. Kaya atau miskin tidak akan menjadi pembeda dalam hubungan percintaan.

18. Dalam dua buah cerpennya yang pertama: ”Pulang Pesta” dan ”Pulang Siang” Ardan menemui kembali dirinya dalam masa kanak-kanak yang lewat, dengan berbagai dolanan anak-anak Jakarta asli. Kerinduan kembali untuk menemui masa kanak itu begitu keras mendorongnya sehingga kelancaran jalan cerita sering terganggu. Tapi dalam cerita-ceritanya kemudian, masa kanak tak lagi memegang peranan penting karena yang dilukiskannya adalah zaman di mana dia hidup, sesudah dewasa. Begitu dekat antara apa yang dia lukiskan dengan dirinya sendiri sehingga melalui tokoh-tokohnya, ia pun menampakkan dirinya keluar. Saya teringat misalnya akan tokoh Kartini dalam cerita ”Bang Senen Mau ke Mekah” yang meskipun memegang peranan, hanyalah peran pembantu agar para peran lainnya ambil bagian dan mau bercerita. Begitu pula Ardan menjadi seorang pemuda yang antri dalam ”Pawai di Bawah Bulan” dan bertindak sebagai satria.
Ajip Rosidi dalam Prinsip-Prinsip Kritik Sastra
Oleh: Rachmad Djoko Pradopo

Unsur yang ditonjolkan dalam penggalan kritik sastra di atas adalah ... .
A. unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen-cerpen karya S.M. Ardan
B. gaya penceritaan, sudut pandang, hubungan tema dan biografi S.M. Ardan dalam setiap cerpennya
C. penokohan dan setting yang dipergunakan S.M. Ardan dalam karya cerpennya
D. gaya bahasa dan penempatan diri pengarang dalam setiap cerpen S.M. Ardan
E. hubungan antara tema dan gaya penceritaan S.M. Ardan dalam setiap cerpennya

19. Amatlah padat perwatakan Hasan yang digambarkan pengarang. Melalui generalisasi tata kehidupan ”klas” menak, cara padat dan intensif pengarang menempa watak Hasan sesuai dengan lingkungannya. Bagian II adegan 1 (halaman 18) sampai dengan adegan 3 dapat memberi gambaran-gambaran betapa garis-garis besar situasi mampu meyakinkan kita akan watak apa jadinya yang dimiliki Hasan ... . Penuh ketelitian tapi memiliki ekspresi kehidupan, dibawanya suasana desa Panyeredan di lereng gunung, ke ruangan mata pembaca. ”Khotbah” Haji Dahlan pada Raden Wira dilukiskan dengan gaya lukis yang amat filmis: melintas tiap gerak dalam ruang mata kita. Gerak yang segera disusul gerak-gerak lain.
Boen S. Oemarjati dalam Prinsip-Prinsip Kritik Sastra
Oleh: Rachmad Djoko Pradopo

Unsur yang tampak menonjol dalam penggalan kritik sastra di atas adalah ... .
A. Kemampuan pengarang dalam menciptakan setting psikis dan fisik dalam novel.
B. Kepiawaian pengarang dalam menciptakan gambaran-gambaran tentang perwatakan dan penataan setting.
C. Ketelitian pengarang dalam mempergunakan aspek-aspek kebahasaan.
D. Penataan setting dan gaya gerak yang merupakan dasar pemahaman sastra.
E. Gaya lukis atau penggambaran watak seorang tokoh dalam cerita.

20. Teks Pertama:
Percobaan Nugroho menyusun pikiran Jon yang kabur dan kacau dalam cerpen ”senyum”, menurut saya sangat berhasil. Jalan pikiran yang kacau, di mana khayal, kengan, harapan, dan impian bercampur-baur dengan kenyataan yang pahit, telah dilukiskan Nugroho dengan baik sekali.
Oleh: Ajib Rosidi
Teks Kedua:
Kalau kita membaca cerpen-cerpennya sebelum perang, kita merasa mendapat lukisan dari orang-orang yang benar-benar mengenal dunia yang dituliskannya, maka kalau kita membaca cerpen-cerpennya yang ditulis sesudah perang, kita mendapat kesan bahwa pengarangnya hanya lalu saja di atas mobil mengkilap di dunia yang hendak dilukiskannya itu, dunia yang tak dikenalnya.
Oleh: Ajib Posidi

Perbedaan pandangan kritikus yang tampak dalam penggalan kedua kritik sastra di atas adalah ... .
A. Ajib Rosidi menganggap Nugroho mempunyai kemampuan melukiskan cerita dengan baik, sementara itu kepada Armyn Pane (teks kedua) terkesan hanya sekedar memberi nilai.
B. Nugroho mempunyai daya juang yang hebat dalam bersastra, sementara Armyn Pane (teks kedua) hanya sekedar bertahan pada apa yang telah dipikirkannya.
C. Nugroho adalah figur pembaharu yang penuh keberanian untuk membuat sesuatu yang kacau dan campur baur, Armyn Pane (teks kedua) adalah sosok idealis yang kadang lepas kendali untuk menghantam karya orang lain.
D. Nugroho seorang yang realis, sedangkan Armyn pane (teks kedua) adalah seorang pengarang yang berjiwa idealis.
E. Ajib Rosidi menganggap Nugroho mempunyai kemampuan melukiskan cerita dengan baik, sementara itu kepada Armyn Pane (teks kedua) Ajib memberi kesan bahwa ia seorang idealis yang berkhianat terhadap idealismenya.

21. Apa yang pertama kali muncul dalam pikiran Anda ketika mendengar kata-kata alat pemintal, setan perempuan, pemburu yang gagah, cermin, dan kegelapan? Korelasi yang paling mungkin adalah: dongeng. Di dalam dongeng dapat kita temukan alat pemintal dalam kisah Putri Tidur, setan perempuan yang selalu muncul dalam bentuk perempuan antagonis dan iblis pada dongeng-dongeng istanasentris dan legenda-legenda urban, pemburu yang gagah yang muncul dalam dongeng-dongeng seperti Putri Salju dan si Jubah Merah, cermin yang menjadi alat narsis dan ambisi kecantikan ratu cantik ibu tiri Putri Salju, dan kegelapan yang menjadi latar belakang kekuatan monster-monster perempuan dalam kisah-kisah Grimm dan legenda-legenda urban.
Nosa Normanda (Aksara, Maret 2006)

Hal yang diungkapkan dalam penggalan esai sastra tersebut di atas adalah ...
A. Korelasi antara dongeng dengan hal-hal yang menjadi obsesi kita.
B. Ketegangan yang dimunculkan dalam sebuah dongeng.
C. Latar belakang penceritaan yang biasa terdapat dalam sebuah dongeng.
D. Hubungan antartokoh dalam sebuah dongeng klasik.
E. Hubungan antara ide cerita dengan gaya penceritaan dalam sebuah dongeng.

22. Kita harus berhati-hati terhadap teori-teori relativisme palsu dan absolutisme palsu ... Jawaban terhadap tantangan relativisme bukanlah obsolutisme, ... Jawabannya: perspektivisme lebih sesuai. Kita harus dapat menunjukkan nilai karya, seni kepada masa lahirnya dan nilainya dan nilainya pada masa berikutnya. ... Aliran relativisme menyusun sejarah sastra sebagai susunan karya-karya yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, jadi, tidak berhubung-hubungan; sedang absolutisme hanya mementingkan keadaan sekarang atau mendasarkan pada cita-cita yang sifatnya bukan sastra, yang tak cocok dengan keragaman historis seni sastra.
Rene Wellek, dalam Prinsip-Prinsip Dasar Sastra
Oleh: Rachmad Djoko Pradopo

Inti dari penggalan esai sastra di atas adalah ...
A. Tantangan historis dalam menyelesaikan polemik seni sastra.
B. Perbedaan-perbedaan mendasar yang terdapat dalam aliran relativisme dan absolutisme dalammenyusun sejarah sastra.
C. Nilai-nilai unggul dalam aliran relativisme dan absolutisme.
D. Perbedaan sudut pandang perspektivisme dalam menyikapi aliran relativisme dan absolutisme.
E. Penyelesaian masalah sastra berdasarkan sudut pandang perspektivisme.


23. Kelihaian Rudi dalam hal ‘casting’ menjadikan film ini benar-benar mampu membuat penonton terpenuhi dan terbuai oleh sebuah foreshadowing dan angan yang membumbung tinggi. Dengan kesempurnaan teknik penggarapannya Rudi berhasil menciptakan penggambaran dan visualisasi yang memikat. Hampir semua adegan mendapatkan perhatian sempurna dari Rudi, sehingga seakan tidak ada sedikit pun celah yang bisa membuat kita merasa bosan untuk mengikuti kelanjutan dari kisahan ini. Penggarapan setting psikis dalam film ini tampak benar-benar mendapatkan tempat yang lumayan menarik bagi penonton.
Lepas dari semua hal yang telah diuraikan di atas, tampaknya sebuah karya manusia tetap saja tidak bisa dilepaskan dari ketidaksempurnaan. Mengejar matahari tidak saja menyajikan sesuatu yang bernilai moral tinggi, tetapi juga menyuguhkan suatu fenomena sosial yang bisa memberikan efek psikologis kepada penonton, utamanya para remaja. Penggunaan setting fisik yang hanya di lingkungan kompleks rumah susun saja menjadikan satu titik kejenuhan yang mempengaruhi psikologis penonton. Bagaimana pun bentuknya Mengejar Matahari adalah sebuah garapan yang penuh dengan keterbatasan sifat manusia.

Kritik Film Mengejar Matahari
Oleh: Bayu 99

Fokus pembahasan yang terdapat dalam penggalan kritik film di atas adalah ... .
A. kemampuan visualisasi Rudi Soedjarwo
B. efek psikologis yang terjadi pada penonton
C. kajian psikologis film dalam kaitannya dengan penonton
D. teknik penggarapan yang terkesan sangat artistik
E. keunggulan dan kelemahan dari sisi penggarapan dan efek psikologis terhadap penonton

24. Unsur glamouritas dalam garapan ini tidak menjadi unsur menonjol sebagaimana pada film-film lain terutama film remaja. Unsur kemewahan hanya menjadi latar cerita yang tidak dominan. Penggarapan setting dalam film ini cenderung menonjolkan suasana yang yang mampu membawa penonton ke arah kerinduan dan kesepian akan jati diri. Sisi penggarapan film ini tampak menekankan benar unsur suspense dan foreshadowing. Pembayangan yang terjadi dan dialami oleh penonton merupakan tujuan akhir dari penggarapan film ini. “Tentang Dia” seakan memberikan citraan (image) tentang bagaimana kita menjalani kehidupan ini. Gambaran yang menyampaikan bahwa bukan sekedar nilai material yang menjadi tujuan hidup kita, melainkan juga nilai-nilai lain yang bersifat nonfisik, seperti kebutuhan akan kasih sayang dan pengakuan orang lain akan jati diri kita.

Kritik Film Tentang Dia
Oleh: Bayu 99

Fokus pembahasan yang terdapat dalam penggalan kritik film di atas adalah ... .
A. penggarapan tema dan ide cerita
B. gambaran tema, tata setting dan nilai moral
C. teknik penyutradaraan
D. teknik tata setting dan casting
E. penggarapan tema dan tata setting


25. Sebuah perjuangan tanpa disertai dengan usaha yang gigih dan keras dapat diyakini tidak akan menghasilkan sebuah harapan sebagai yang dicita-citakan sebelumnya. Dunia glamouritas remaja dan pelajar dewasa ini tampaknya serba menuntut kebebasan. Sayangnya kebebasan ini tidak disertai dengan kedewasaan berpikir yang bertanggung jawab, walaupun itu hanya terhadap dirinya sendiri. Tapi di antara kebrengsekan dan keterpurukan moral yang menggejala di antara kehidupan remaja saat ini harus diakui bahwa sebenarnya terdapat banyak kelebihan yang dimiliki mereka. Kebobrokan dan kelebihan inilah yang sengaja dimunculkan oleh Hanung Bramantyo untuk memberikan imbangan terhadap kritik moral yang senantiasa ditujukan kepada para remaja dan pelajar dewasa ini.
Esai Film
Oleh: Bayu 99

Unsur film yang menonjol dalam penggalan esai film di atas adalah ... .
A. tema kebobrokan moral dan kreativitas remaja yang diangkat dalam film
B. kepedulian Hanung melihat keterpurukan moral remaja
C. nilai sosial budaya yang menjadi fenomena permasalahan bangsa dewasa ini
D. di antara yang tidak baik pasti masih bisa ditemukan yang baik
E. teknik penggarapan film Catatan Akhir Sekolah oleh Hanung Bramantyo

26. Dalam pada itu Goenewegen telah menerima berita dari mata-matanya tentang kekuatan Raja Adil itu, sehingga bala tentara yang ada di darat tiada berani menyerang. Ia marah dan mengerahkan bala tentara yang masih ada di kapal naik ke darat semuanya. Ketika itu angin berhembus kencang, ombak yang bergulung-gulung memecah di tepi pantai dengan hebatnya.
Meskipun hulubalang Buyung meminta dengankeras dan cemas supaya jangan naik ke darat dahulu, sebab sangat berbahaya, meskipun permintaan itu kemudian telah berarti sebagai ancaman, tetapi kepala kompeni yang gagah perkasa dan cerdik itu tiada peduli sedikit juga. Kehendaknya mesti berlaku, perintahnya mesti dijalankan. Mau tak mau denngan ketakutan, bala tentara terpaksa turun dengan sekoci. Tak urung, sekoci itu pun jadi permainangelombang, oleng, terangguk-angguk, terselam-selam haluan dan buritannya ke dalam air. Dan ketika dipukul oleh gelombang besar, lalu terbalik ... Hilang lenyap isinya masuk laut, tenggelam sekaliannya! Tak seorang jua yang timbul kembali. Groenewegwn juga! Dengan tiada berpikir panjang lagi, dengan tidak menghiraukan nyawa sendiri, hulubalang Buyung pun menyelam... Lenyap pula, tetapi beberapa saat kemudian ia menyembulkan kepalanya, lalu berenang membawa Groenewegen ke tepi dengan susah payah.
Hulubalang Raja
Karya: Nur Sutan Iskandar

Amanat yang terkandung dalam penggalan novel di atas adalah ...
A. Hendaknya melakukan suatu tindakan dengan penuh keberanian.
B. Jika ingin mencapai tujuan dengan selamat hendaknya mau terjun langsung tidak sekedar memerintah.
C. Hendaknya sebelum melakukan suatu pekerjaan diperhitungkan terlebih dahulu untung dan ruginya.
D. Selamatkanlah orang lain walau harus dengan mengorbankan diri kita sendiri.
E. Kepentingan anak buah sudah selayaknya dipikirkan juga oleh seorang pemimpin.

27. Dr. Syahin merasaadanya gelagat buruk temannya yang ingin mendapatkan popularitas. Ia tahu persis pikiran-pikiran keji yang ada di benak sahabatnya, bahkan mengerti, sahabatnya itu akan menggunakan penemuannya itu demi kepentingan pribadi. Bila ia menyerahkan rumus penemuannya itu, berarti ia telah melakukan kejahatan yang akan menyusahkan para ilmuwan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Benak Dr. Syahin dipenuhi rasa bimbang dan curiga. Lama ia terdiam memikirkan permintaan sang sahabat. Sambil mengembalikan ransum makanan, ia pun akhirnya menjawab, ”Tidak, aku tidak akan menulis apapun. Mungkin ini lebih baik untuk kemaslahatan umat manusia. Biarlah misteri ini mati bersamaku seperti dikatakan Akomba,” ujarnya datar lalu menyerahkan kertas dan pena tadi. Kemudian ia menambhakan perkataannya dengan gugup, ”Biar aku saja yang melakukan percobaan ini, atau aku mati bersama rahasia ini. Penemuanku ini memerlukan tanggung jawab yang berat, jadi tak akan kupercayakan hal ini pada siapa pun.”
Mendengar jawaban Dr. Syahin, wajah Abdul karim tampak frustasi, lalu berkata dengan kesalnya, ”terserah kamu, aku hanya ingin membantumu!”
Lelaki di Titik Nol
Karya: Mustafa Mahmud


Amanat yang terkandung dalam penggalan novel di atas adalah ...
A. Sebaiknya kita berhati-hati dalam mengambil sebuah keputusan yang akan menyangkut kepentingan banyak orang.
B. Masih banyak orang yang mengaku sahabat, tetapi sebenarnya ia seorang pengkhianat besar yang bekerja hanya demi kepentingan diri sendiri.
C. Jangan mudah menyerah pada suratan nasib, karena Tuhan tidak mengubah nasib kita jika tidak disertai dengan usaha.
D. Tinggalkan saja seorang sahabat yang tampaknya akan berkhianat pada persahabatan itu.
E. Hendaknya selalu waspada pada setiap orang jika sudah berbicara berdasarkan kepentingannya.

28. Ismail berdiri di pinggir jalan dari pagi. Dengan penuh perhatian dia melihat beberapa orang bersedia-sedia untuk mentraktor barisan toko kecil sepanjang jalan. Warung dan rumah dari batu, papan, separuh batu separu papan, dan juga yang dari bambu semuanya. Ada yang beratap genting, ada yang beratap seng, tetapi ada juga yang beratap rumbia.Kurang lebih ada 35 buah warung, toko kecil dan pondok-pondok yang akan ditraktor hari itu. Semua orang telah diberi waktu dua minggu untuk pindah, membongkar warung dan pondoknya, akan tetapi banyak juga yahg tidak pindah, karena dalam hati kecilnya mengharap, bahwa ultimatum itu hanya untuk menakut-nakuti mereka saja. Karena sebelum ini pun telah beberapa kali mereka diultimatum, akan tetapi pada saat terakhir, pembongkaran diundurkan lagi, dan mereka kembali bekerja, berdagang, dan tinggal di sana.
Traktor
Karya: Mochtar Lubis

Setting yang terdapat dalam penggalan cerpen tersebut adalah ... .
A. setting psikis: suasana mengharukan; dan setting fisik: waktu pagi hari
B. setting psikis: waktu pagi hari; dan setting fisik: suasana riang dan ramai
C. setting psikis: suasana ramai; dan setting fisik: tempat dan waktu
D. setting psikis: suasana menyedihkan; dan setting fisik: alat, tempat, dan waktu
E. setting psikis: alat, tempat, waktu; dan setting fisik: suasana menyedihkan

29. Suatu kali Rini memintaku menemaninya ke pesta pernikahan sahabat wanitanya. Aku lihat dia membuka kotak cemara itu. Dia belai rambut yang terjurai di tangannya. Dia menciumnya.
”Surtini, teman kita, kawin Mariam. Kau akan kubawa ke pesta itu.”
Aku keluar dari kamar itu tidak sanggup melihat air mata Rini. Dan ketika Rini datang ke ruang tamu, kulihat dia mengenakan kebaya dan memakai konde.
Cemara
Karya: Hamzad Rangkuti

Watak tokoh ”aku” dalam penggalan cerpen di atas ditunjukkan dengan cara ... .
A. dialog antartokoh D. pembicaraan tokoh lain
B. pembicaraan tokoh E. penjelasan pengarang secara tersirat
C. penjelasan langsung pengarang

30. ”Banyak orang berziarah?” tanya ayah kepadaku. Padahal tidak pernah ayah bertanya seperti itu.
”Masih pagi. Belum tampak seorang pun,” kataku. ”Tidak ada orang datang memesan kasur?” ”Mulai pula kau ikut-ikut menyindirku?”
”Tadi malam di rumah Pak RT orang memutar kaset orang mengaji dalam mikrofon yang keras.” ”Aku mendengarnya!”
”Kukira orang yang mengaji di dalam kaset itu menjual suaranya, Ayah.”
”Jadi kau suruh aku mengaji di dalam kaset?”
”Kalau ada penawaran apa salahnya?”
”Sudah bijak kau!”
Ayahku Seorang Guru Mengaji
Karya: Hamzad Rangkuti

Watak tokoh ”ayah” dalam penggalan cerpen di atas ditunjukkan dengan cara ... .
A. dialog antartokoh D. pembicaraan tokoh
B. tindakan-tindakan tokoh E. penjelasan langsung pengarang
C. lingkungan tinggal tokoh

31. Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya.
Tiada kuasa lagi menegak.
Telah ia lepaskan dengan gemilang
pelor terakhir dari bedilnya
ke dada musuh yang merebut

Ia merangkak
di atas bumi yang dicintainya:
Ia sudah tua
Luka-luka di badannya

Bagai harimau tua
susah payah maut menjeratnya
Matanya bagai saga
menatap musuh pergi dari kotanya.
Gugur
Karya: W.S. Rendra

Aspek bunyi yang menonjol dalam puisi di atas adalah ... .
A. eufoni D. onomatope
B. kakafoni E. anakronisme
C. rima mutlak

32. angin berkesiur
daun pun gugur

angin berkelana
cintaku mengembara

gadisku mawar
menanti tak sabar

gadis yang rindu
kudekap dalam pelukan bisu
Angin Berkesiur
Karya: Ajib Rosidi

Kata-kata yang merupakan aspek kakafoni dalam puisi di atas adalah ... .
A. cintaku, bisu, gugur D. bisu, gugur, gadis
B. gadis, cintaku, mawar E. bisu, gugur, berkesiur
C. pelukan, berkelana, gadis

33. Wajahnya bulat dibentuk waktu
Yang tak berujung, walau berlalu
Siang-malam bunyinya tak henti-henti:
”Tik-tok”, satu-satu dan beribu-ribu

”Kaukah yang mengetuk detik di dadaku,
Atau hatiku pindah dalam detakmu?
Terhambur daya bunyinya hingga lebur:
”Tik-tok”, satu-satu dan beribu-ribu
Lonceng
Karya: Trisno Sumardjo

Onomatope pada puisi di atas ditunjukkan oleh ... .
A. tik-tok, detik D. detik, henti-henti
B. waktu, tik-tok E. satu-satu, henti-henti
C. beribu-ribu, satu-satu

34. Camat di daerah B itu tinggi kurus, mulutnya penuh gigi emas dan jelas keramahtamahannya lebih karena takut. Segala yang ia punyai ditawarkan, tapi kami selalu menolak, juga ketika disodorkannya cincin emas bermata batu mirah. Akhirnya tidak bisa ditolak lagi waktu ia pasangkan nekat saja di jariku.
”Baik buat keselamatan Pak Mayor!”
Sersan Johari mengangguk-angguk membenarkan dengan senyum lucu.
Tinggul
Karya: Trisnojowono

Unsur ekstrinsik yang menonjol dalam penggalan di atas adalah ... .
A. nilai sosial D. nilai budaya
B. nilai budaya dan politik E. biografi pengarang
C. unsur daerah yang berpengaruh

35. ”Tukang becak tak bakal kaya kok, Mas,” ucapnya yang kurasakan sebagai kesombongannya. Siapa bilang menarik becak bisa bakal kaya, tolol! Kalau dia baca koran akan tahu bahwa tidak hanya tukang becak, tapi masih banyak lagi orang yang hidup pas-pasan akan bertambah miskin. Si miskin tak dapat ikut berlomba. Dia Cuma penarik becak yang sadar bahwa pekerjaannya takkan memperbaiki nasibnya. Nasibnya memang sedikit lebih baik daripada peminta-minta maupun orang yang terkena pemecatan kerja, sedikit lebih baik daripada penganggur, sebab dengan membawa becak dan tiduran pun dia telah dianggap bekerja, walaupun kantungnya kosong serta perutnya keroncongan.
Becak
Karya: Marselli

Nilai sosial yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas adalah ...
A. Kepasrahan seorang tukang becak akan nasibnya yang senantiasa buruk.
B. Penderitaan tukang becak dalam mencari nafkah untuk keluarganya.
C. Perjuangan seseorang untuk mendapatkan semua haknya sebagai anggota masyarakat.
D. Kemalasan akan berbuah kemiskinan dan penderitaan hidup yang berkepanjangan.
E. Kemiskinan dan penderitaan hidup merupakan sebuah lingkaran yang saling berkaitan.

36. Karena kasihmu
Engkau tentukan waktu
Sehari lima kali kita bertemu

Aku anginkan rupamu
Kulebihi sekali
Sebelum cuaca menali sutera

Berulang-ulang kuintai-intai
Terus menerus kurasa-rasakan
Sampai sekarang tiada tercapai
Hasrat sukma idaman badan

Pujiku dikau laguan kawi
Datang turun dari datuku
Diujung lidahengakau letakkan
Pintu teruna di tengah gembala

.... Karena Kasihmu
Karya: Amir Hamzah

Nilai yang ditonjolkan dalam puisi tersebut adalah ... .
A. sosial budaya D. didaktis
B. moral dan estetika E. didaktis dan estetika
C. religius

37. Doa
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMU

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku

aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

Doa
Karya: Chairil Anwar

Nilai religius yang terdapat dalam puisi di atas adalah ...
A. Usaha seseorang untuk kembali kepada jalan Tuhan setelah mengalami berbagai macam cobaan dan rintangan.
B. Kerinduan seseorang untuk senantiasa berbuat kebaikan sesuai dengan ajaran Tuhannya.
C. Hancurnya sendi-sendi ibadah dalam diri seseorang yang selama ini larut dalam kenistaan dan kejahatan.
D. Orang yang tidak bisa berpaling dari ajaran Tuhannya, tetapi senantiasa dia mengembara.
E. Pengembaraan dalam mencari hakikat akan kebenaran ajaran Tuhan yang dilakukan oleh orang yang berpaling terhadap Tuhannya.

38. Sebentar Jumena berfikir.
Perempuan Tua : Mereka kembali mau kerja, gan, katanya.
Jumena : Bawa apa dia? Golok?
Perempuan Tua : Kurang jelas, gan.
Jumena : Lihat dulu!
Perempuan Tua eksit. Ketukan pintu.
Jumena : Pistol ini harus disimpan di mana? Ya, di sini.
Perempuan Tua muncul.
Jumena : Sabit? Golok? Saya kira belati.
Perempuan Tua : Tidak bawa apa-apa, gan.
Jumena : Pakai sarung apa celana komprang?
Perempuan Tua : Celana panjang biasa.
Jumena : (setelah agak lama) Suruh dia masuk.
Perempuan Tua eksit.
Jumena : (segera) Nyai!
Perempuan Tua muncul.
Jumena : Jangan lupa. Pintu dikunci lagi.
Perempuan Tua eksit.
Sumur Tanpa dasar
Karya: Arifin C. Noor

Dimensi drama yang tidak terdapat dalam penggalan drama di atas adalah ... .
A. petunjuk laku D. ilustrasi
B. dialog/ujaran E. gerakan
C. narator

39. Semar beringsut-ingsut ke depan rumah. Ia menggerak-gerakkan tubuhnya sambil menatap ke matahari. Dilihatnya pohon mangga itu masih utuh. Buahnya masih lebat. Ia mengucap syukur di dalam hati.
Tiba-tiba dari jalan masuk Petruk. Semar menyapa acuh tak acuh.
”Sudah, Truk?”
”Sudah.”
”Bagaimana rasanya sekarang.”
”Yah, enakan.”
”Bagus suruh ibumu nangkap ayam. Kita selamatan. Sekarang anak Bapak yang lain sudah dewasa. Tinggal satu lagi yang masih suka ngompol, ya kan Bagong?”

Perang
Karya: Putu Wijaya

Pengaruh sastra daerah yang tergambar dalam penggalan novel di atas adalah ... .
A. penggunaan setting dalam sastra klasik
B. terdapat anakronisme sebagaimana dalam sastra klasik Mahabarata
C. penggunaan dialog sebagaimana terdapat dalam sastra Melayu
D. diksi yang terdapat dalam sastra Jawa
E. penggunaan nama-nama tokoh sebagaimana yang terdapat dalam sastra Jawa

40. Pernah dalam suatu gejolak sentimental aku bersusah payah membuat cincin kenari untuk kuhadiahkan kepada dora, seorang gadis Ambon yang manis seribu satu malam dari Hollands Ambonse School, dua tahun lebih tinggi kelasnya dariku, yang dalam hati sangat kupuja, karena mengingatkan aku (ngawur tentu saja) kepada puteri Saharazad dari dongeng Seribu Satu Malam. Kutitipkan cincin tadi melalui seorang ”kurir” khusus dari HJS, kawan anak kolong, komplit disertai surat cinta.
Burung-Burung Manyar
Karya: Y.B. Mangun Wijaya

Pengaruh asing yang tampak pada penggalan novel di atas adalah ... .
A. penggunaan kata-kata dalam bahasa Belanda
B. penggunaan kata-kata Seribu Satu Malam
C. pilihan kata yang khas bahasa asing yaitu Belanda
D. penataan setting yang berciri modernisme bangsa Belanda
E. pemilihan tema sesuai dengnan masa penjajahan Belanda di Indonesia

41. Mahasiswa takut pada dosen
Dosen takut pada dekan
Dekan takut pada rektor
Rektor takut pada menteri
Menteri takut presiden
Presiden takut pada mahasiswa
Takut ’66, Takut ’98
Karya: Taufiq Ismail

Majas yang terdapat dalam puisi di atas adalah ... .
A. personifikasi D. sarkasme
B. paralelisme E. simbolik
C. repetisio

42. ...
sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba (1)
meriak muka air kolam jiwa (2)
dan dalam dadaku memerdu lagu (3)
menarik menari seluruh aku (4)

hidup dari hidupku, pintu terbuka (5)
selama matamu bagiku menengadah (6)
selama kau darah mengalir dari luka (7)
antara kita Mati datang membelah (8)
...
Sajak Putih
Karya: Chairil Anwar

Gaya bahasa paralelisme dalam puisi di atas terdapat pada baris ke- ... .
A. 1 dan 2 D. 6 dan 7
B. 3 dan 4 E. 7 dan 8
C. 5 dan 6

43. Alkisah diceritakan oleh yang empunya ceritera ini, sekali peristiwa ada seorang raja di sebuah negeri, Mada’in namanya (1). Raja itu bernama Kobat Syahril (2). Negeri itu terlalulah luas dan maha besar (3). Adapun raja itu terlalu adil deganmurahnya, bangsawan, lagi budiman dan dermawan (4). ... Maka di dalam negeri itu ada juga seorang menetri daripada Islam, nsmsnys Khoja Bakhti Jamal disebut orang, sebab ia daripada anak cucu nabi-nabi juga; lain dari pada itu semuanya kafir menyembah berhala dan menyembah api sia-sia adanya (5).
Hikayat Amir Hamzah

Majas hiperbola dalam penggalan prosa di atas terdapat pada kalimat nomor ... .
A. 1 dan 2 D. 4
B. 3 dan 4 E. 5
C. 3

44. Ia mulai muncul di dunia kesenian pada zaman Jepang. Dari esai-esai dan sajaknya jelas sekali seorang individualis yang bebas. Baris sajaknya yang termashur dan merupakan gambaran semangat hidupnya yang membersit-bersit dan individualistik berbunyi ”Biar peluru menembus kulitku. Aku akan tetap meradang menerjang”. Dalam sajak itu pula ia menyebut dirinya sebagai ”binatang jalang”. Tetapi di samping sebagai seorang indivualis, ia pun seorang yang sangat mencintai tanah air dan bangsanya. Rasa kebangsaan dan patriotismenya tampak dalam sajak-sajaknya yang lain seperti ”Cerita Buat Dian Tamaela” dan ”Diponegoro”
Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia
Oleh: Ajip Rosidi

Sastrawan yang dimaksud dalam ilustrasi di atas adalah ... .
A. Asrul Sani D. Sutan Takdir Alisyahbana
B. Chairil Anwar E. Taufiq Ismail
C. Pramoedya Ananta Toer

45.
No.
NAMA SASTRAWAN
1.
Bur Rasuanto dan W.S. Rendra
2.
Chairil Anwar dan Idrus
3.
Marah Roesli dan Merari Siregar
4.
Goenawan Mohamad dan Taufiq Ismail
5.
Sutan Takdir Alisyahbana dan Amir Hamzah

Berdasarkan tabel di atas, sastrawan yang termasuk pelopor angkatan Pujangga baru adalah nomor ... .
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3

46. 1. Sajak-sajaknya menggunakan bahasa Indonesia yang hidup, berjiwa. Bukan lagi bahasa buku, melainkan bahasa percakapan sehari-hari yang dibuatnya bernilai sastra.
2. Pada akhirnya ia diakui sebagai seorang pelopor yang mampu mendobrak hal-hal yang bersifat konvensional.
3. Emansipasi wanita merupakan tema-tema yang selalu dimunculkan dalam hampir setiap karya prosanya.
4. Kawin paksa yang selalu saat itu diangkat menjadi dengan harapan bisa memberi pencerahan pada masyarakat.
5. Sajak-sajaknya merupakan kritik terhadap keadaan sosial politik bangsa Indonesia yanb berusia muda. Seakan dia malu menjadi warga negara ini karena kebobrokan dalam setiap sisinya.

Pernyataan yang menunjukkan keloporan Chairil Anwar sebagai pelopor angkatan 45 adalah ... .
A. 1 dan 2 D. 3 dan 4
B. 2, dan 3 E. 3, 4, dan 5
C. 2, 3, dan 4

47. Karya sastra di bawah ini yang dapat dianggap sebagai karya sastra pelopor anggkatan Balai Pustaka adalah ... .
A. Azab dan Sengsara karya Merari Siregar
B. Salah Asuhan Abdul Muis
C. Merahnya Merah karya Iwan Simatupang
D. Anak Bajang Menggiring Angin karya Sindhunata
E. Siti Nurbaya karya Marah Rusli

48.
No.
JUDUL KARYA SASTRA
PENGARANG
1.
Malu Aku Jadi Orang Indonesia
Taufik Ismail
2.
Derai-derai Cemara
Chairil Anwar
3.
Kembalikan Indonesia Padaku
Goenawan Mohamad
4.
Balada Terbunuhnya Atmokarpo
Pramoedya Ananta Toer
5.
Merahnya Merah
Sutardji Calzoum Bachri
6.
Burung-burung Manyar
Y.B. Mangunwijaya
7.
Ronggeng Dukuh Paruk
Ahmad Tohari

Pasangan yang tepat antara judul karya dan nama pengarang berdasarakan tabel di atas adalah nomor ... .
A. 1, 2, dan 3 D. 3, 4, 5, dan 7
B. 2, 3, dan 4 E. 1, 2, 6, dan 7
C. 3, 4, dan 5

49. Tema-tema atau masalah yang dibicarakan dalam Ladang Perminus tetap aktual di Indonesia yang sekarang ini. Novel ini penting untuk dibaca dan bahkan dijadikan bahan untuk pelajaran anak muda, misalnya di SMA. Novel ini dapat mengantarkan pembacanya merenungkan pembacanya merenungkan nasib bangsa ini, jika saja kendali berbagai kekayaan pemerintah tetap di tangan orang-orang yang berwatak seperti Kahar. Hal yang sangat mendukung karya ini dapat dikatakan sebagai karya sastra yang memikat yakni penulisannya dilakukan dengan gaya sastra yang matang (plot cerita, bahasa, penggambaran tokoh-tokoh dan sebagainya). Kepiawaian yang lain dari Ramadhan K.H. yang sangat menonjol yakni kemampuannya untuk menggambarkan perasaan manusia secara halus dan teliti. Ladang Perminus merupakan novel besar dan sangat patut dibaca oleh sebanyak mungkin orang Indonesia.
Perminus Ladang yang Dipanen Orang Rakus
Oleh: Berthold Damshuser

Unsur yang menonjol dalam penggalan resensi tersebut adalah ... .
A. keunggulan dan kelemahan cerpen D. gaya penceritaan cerpen
B. keunggulan cerpen E. penggarapan cerpen
C. kelemahan cerpen

50. Bagi Hunter sendiri, proses penerjemahannya lancar-lancar saja. Kepada Tempo, ia mengaku hanya menemui kesulitan ketika mencoba menerjemahkan terminologi Anak Kolong. ”Ketika saya berhasil menemukan kata Army Brat, setiap kata dan kisah di dalam buku itu saya terjemahkan dengan lancar.” Bagi Hunter, ketertarikannya terhadap novel tersebut bukan saja karena ia melihat dirinya di dalam tokoh utamanya, tetapi juga karena kemampuan Mangun mengaitkan keadaan jiwa seseorang dengan suasana alam di luar dirinya.” Cara yang belum banyak digunakan penulis Indonesia,” Hunter mengungkapkan.
Agaknya, Yayasan Lontar memilih Burung-Burung manyar sebagai salah satu buku sastra yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris bukannya tanpa alasan. Menurut Ketua Yayasan, Sapardi Djoko damono, buku itu memang salah satu karya terbaik saat ini.
Burung Manyar versi Hunter
Oleh: Laila S. Chudori

Keunggulan yang dimaksudkan dalam penggalan resensi di atas adalah ...
A. Proses penerjemahan novel Burung-Burung Manyar ke dalam bahasa Inggris.
B. Novel Burung-Burung Manyar merupakan novel terbaik saat ini sehingga diterjemahkan ke dalam bahasa asing.
C. Hunter sebagai seorang penerjemah yang handal dan tepat dalam memindahkan sebuah karya sastra ke dalam bahasa asing.
D. Novel yang mengaitkan keadaan jiwa seseorang dengan suasana alam di luar dirinya.
E. Pemilihan Burung-Burng Manyar karya Y.B. Mangun Wijaya oleh Yayasan Lontar.

51. Hari Minggu, 04 September 2005 kelompok opera Staatsoper Stettin dari Polandia mampu tampil memukau di hadapan lebih dari 1.500 penonton yang memadati Marksplatz Siegburg, Jerman, dengan membawakan karya opera ”Carmen” dari seorang penulis opera berkebangsaan Perancis yang tidak asing lagi yakni Georges Bizet. Pertunjukan opera berdurasi lebih dari 3 (tiga) jam itu mengetengahkan kisah tragedi seorang gadis bernama Carmen, dengan latar belakang kota kecil Sevilla dan sekitarnya pada tahun 1820 di Spanyol. Kisah Tragedi ”Carmen” ditampilkan dalam teks asli opera berbahasa Perancis dalam paduan harmonis orkestra di bawah pimpinan Jacek Kraszewski, koreografer Teresa Kujava dan kelompok koor dan penari ballet dari Staatsoper Stettin.
Bukan rahasia lagi, yang menarik dari pertunjukan opera tersebut adalah kesempurnaan keseluruhan pertunjukan, demikianlah komentar para penonton usai menyaksikannya. Dengan kata lain, pada pertunjukan tersebut sebenarnya tampak jelas sebuah totalitas kehadiran konstruksi harmonis dari elemen-elemen dasar sebuah opera.
Kontruksi Estetika Opera Klasik (Aksara, Maret 2006)
Oleh: Gandhotwukir
Nilai yang terkandung dalam ulasan pertunjukan kesenian di atas adalah ... .
A. nilai esetika yang terkandung dalam garapan opera klasik
B. kandungan nilai budaya Jerman yang adiluhung
C. kisah tragedi yang mampu menggugah sisi kemanusiaan
D. kesempurnaan keseluruhan pertunjukan
E. totalitas kehadiran konstruksi harmonis elemen-elemen opera

52. Penulisan kata-kata yang tepat berdasarkan ejaan Arab Melayu adalah ... .
A. ﻣﻤﺑﺎﺡﺑﻮﻛﻭ D. ﺑﮑﻮ ﻣﻤﺎﺑﺎﺣﺎ
.B ﻣﺒﻤﺎﺏ ﺑﻭﻙ .E ﻣﻤﺑﺎﺣﺎ ﺑﻮﻙ
.C ﻣﺒﻤﺒﺎﺡ ﺑﻮﻛﻮ

53. Penulisan ejaan Arab Melayu yang tepat pada kata-kata di bawah ini adalah ... .
A. ﻓﻨﺘﻮﻥ ﺟﻨﺎﻛﺎ .D ﻓﺎﻧﺘﻦ ﺟﻴﻨﺎﻛﺎ
.B ﻓﻨﺘﻮﻥ ﺟﻴﻨﺎﻙ .E ﻓﺎﻧﺘﻮﻥﺟﻴﻨﺎﻙ
.C ﻓﻨﺘﻦ ﺟﻨﺎﻙ

54. Kata-kata yang mengikuti aturan penulisan ejaan Arab Melayu dengan benar adalah ... A. ﺍﺍﻓﻱ ﺳﻌﻔﻮﺭﺍﺩﻣﺎﻛﺎﻥ D.ﺍﻓﻱ ﻣﺎﻛﻦ ﺩ ﺳﻌﻔﻮﺭﺍ
B. ﺍﺍﻓﻱ ﺩﻣﺎﻛﻦ ﺳﻌﻔﻮﺭﺍ .E ﺳﻌﺎﻓﻮﺭﺩﻣﺎﻛﻦ ﺍﻓﻱ
.C ﺳﻌﺎﻓﻮﺭﺍ ﺩﻣﺎﻛﻦ ﺍﺍﻓﻱ

55. Pemakaian ’kaf besar’ yang benar sesuai denngan aturan penulisan ejaan Arab Melayu adalah ... .
A. ﺍﺩﻕﻛ D. ﺍﻣﺒﻖ
B. ﻗﻮﻣﺮ E. ﺗﻴﺮﻕ
C. ﻧﻴﻧﻖ

56. Pemakaian ‘alif gantung’ yang benar sesuai denngan aturan adalah ... .
A. ﻫﺎﺭﻱ ﺳﻴﺎﻍ D. ﻫﺎﺭﻱ ﺳﻴﺎﻍ
B. ﺳﻴﻎﻫﺎﺭﻱ E. ﻫﺎﺭﻱ ﺳﻴﺎﻍ
C. ﻫﺎﺭﻱ ﺳﻴﻎ

57. Penulisan kata ulang yang tepat sesuai dengan ejaan adalah … .
A. ﻛﺎﻭﻥ۲ﻛﺎﻭﻧﻜﻮ D. ﻣﺎﻛﻦ۲ﻧﺎﻥ
B. ﻛﺎﻭﻥﻛﻮ۲ E. ﻣﻨﻮﻟﺴﻲ۲ﺱ
C. ﻣﺎﻛﻦ۲ﻧﻦ

58. ﻫﻜﺎﻳﺖ ﻓﻴﻠﻨﺪﻕ ﺟﻨﺎﻙ ﻣﺮﻓﺎﻛﻦ ﭼﺮﺗﻴﺍ ﻳﻎ ﺩﺍﻓﺕ ﻣﻤﺒﺮ ﺗﻼﺩﻥ ﺑﺎﻛﻴﺖ.
ﻛﺒﻨﺎﺭﻥ ﺩﺍﻓﺖ ﻛﻴﺖ ﻓﻴﺘﻖ ﺩﺍﺭﻱ ﭼﺮﺘﻴﺮﺍﺗﺮﺳﻴﺑﺖ. ﻣﺎﻙ ﺩﺭﻱ ﺳﺒﺎﻳﻜﺚﻛﻴﺖ ﺑﻴﭽﺮﻣﻦ ﺩﺍﺭﻱ ﻓﺎﺩﺙ.

Isi dari paragraf tersebut di atas adalah ...
A. Nilai yang terdapat dalam hikayat Pelanduk Jenaka.
B. Pelanduk Jenaka yang cerdik.
C. Unsur-unsur cerita Pelabduk Jenaka.
D. Hikayat Pelanduk dan Kejenakaannya.
E. Hikayat dalam sastra Melayu Klasik.

59. ﻛﺒﻮﻄﺭﻥ ﺩﺍﺗﺲ ﺑﻮﻟﻦ ﻟﺒﺎﺭﻥ ﻣﺎﻟﻢ

Alih aksara yang tepat dari teks beraksara Arab Melayu di atas adalah ...
A. Malam itu bulan bersinar di atas kuburan.
B. Malam lebaran bulan bersinar terang.
C. Malam purnama bulan bersinar purnama.
D. Malam lebaran bulan di atas kuburan.
E. Malam lebaran dan bulan purnama di kuburan,

60. ﻛﻼﺳﻖ ﺳﺴﺘﻴﺮﺍ ﻣﺮﻓﺎﻛﻥ ﻣﻬﺒﺮﺍﺕ ﺩﺍﻥ ﺭﻣﻴﺎﻥ

Alih aksara yang tepat dari teks beraksara Arab Melayu di atas adalah ...
A. Mahabarata merupakan salah satu ceritera klasik.
B. Ramayana dan Mahabarata merupakan sastera klasik.
C. Ramayana dan Mahabarata adalah ceritera kelasik.
D. Mahabarata salah satu cerita dalam Ramayana.
E. Mahabarata dan Ramayana merupakan sastera klasik.

TEORI BELAJAR GAGNE

Robert M. Gagne adalah seorang ahli psikologi pendidikan yang mengembangkan pendekatan perilaku yang eklektik. Teori belajar yang dikembangkannya dapat dikelompokkan menjadi tiga macam konsep belajar yaitu: (1) Hasil Belajar Gagne, (2) Kejadian-kejadian Belajar, dan (3) Kejadian-kejadian Intruksi.

A. Hasil-hasil Belajar Gagne
Dalam mengajar kita harus merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran itulah yang akan kita jadikan sebagai tolok ukur dari hasil belajar siswa. Gagne memaparkan lima tujuan belajar yang bersifat kognitif, psikomotor, dan afektif. Hasil belajar ini berwujud penampilan-penampilan yang disebut kemampuan-kemampuan (capabilities). Di antaranya bersifat kognitif, yaitu: keterampilan intelektual, strategi-strategi kognitif, dan informasi verbal.
1. Keterampilan Intelektual
Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah diskriminasi-diskriminasi, konsep-konsep konkret, konsep terdefinisi, aturan-aturan, dan aturan-aturan tingkat tinggi.
1.1 Diskriminasi-diskriminasi, merupakan suatu konsep kemampuan untuk mengadakan respons-respons yang berbeda terhadap stimulus-stimulus yang berbeda dalam satu atau lebih dimensi fisik.
1.2 Konsep-konsep konkret, menunjukkan suatu sifat objek atau atribut objek. Dalam hal ini diyakini bahwa penampilan manusia merupakan sebuah konsep yang konkret. Belajar konkret merupakan prasyarat dari belajar abstrak.
1.3 Konsep terdefinisi, mensyaratkan kemampuan mendemonstrasikan arti dari kelas tertentu tentang objek-objek, kejadian-kejadian, atau hubungan-hubungan.
1.4 Aturan-aturan, menunjukkan bagaimana penampilan mempunyai semacam "keteratuan" dalam berbagai situasi khusus. Dalam hal ini konsep terdefinisi merupakan merupakan suatu bentuk khusus dari aturan yang bertujuan untuk mengelompokkan objek-objek, dan kejadian-kejadian. Dapat pula dikatakan bahwa konsep terdefinisi merupakan suatu aturan pengklasifikasian.
1.5 Aturan-aturan tingkat tinggi, merupakan gabungan dari berbagai aturan-aturan sederhana yang dipergunakan untuk memecahkan masalah. Aturan-aturan yang kompleks atau aturan-aturan tingkat tinggi ditemukan untuk memecahkan suatu masalah praktis atau sekelompok masalah.
2. Strategi-strategi kognitif
Stategi-strategi kognitif merupakan suatu proses kontrol, yaitu proses internal yang digunakan siswa (orang yang belajar) untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar mengingat, dan berpikir.
2.1 Strategi-strategi menghafal, yaitu siswa melakukan latihan tentang materi yang dipelajari dalam bentuk pengulangan terus-menerus.
2.2 Strategi-strategi elaborasi, yaitu siswa mengasosiakan hal-hal yang akan dipelajari dengan bahan-bahan lain yang tersedia. Misalnya mempelajari puisi dengan cara memparafrasekan puisi tersebut.
2.3 Strategi-strategi pengaturan, yaitu mempelajari materi dengan menyusun kerangka yang teratur dari materi tersebut.
2.4 Strategi-strategi metakognitif, meliputi kemampuan siswa untuk menentukan tujuan belajar, memperkiran keberhasilan pencapain tujuan itu, dan memilih alternatif untuk mencapai tujuan itu.
2.5 Strategi-strategi afektif, yaitu teknik yang digunakan siswa untuk memusatkan dan mempertahankan perhatian, mengendalikan kemarahan dan menggunakan waktu secara efektif.
3. Informasi verbal adalah informasi yang diperoleh dari belajar di sekolah, kata-kata yang diucapkan orang, membaca, radio, televisi, dan media yang lain.
4. Sikap-sikap
Sikap-sikap yang umum biasanya disebut dengan nilai. Sikap-sikap ini ditujukan pada perilaku-perilaku sosial seperti kata-kata kejujuran, dermawan, dan istilah-istilah lain yang lebih moralitas.
5. Keterampilan-keterampilan motorik
Keterampilan motorik tidak hanya meliputi kegiatan fisik, tetapi jugakegiatan-kegiatan motorik yang digabungkan dengan kegiatan-kegiatan intelektual, misalnya membaca dan menulis.

B. Kejadian-kejadian Belajar
Kejadian-kejadian belajar merupakan fasa-fasa belajar yang terdiri atas fasa motivasi, pengenalan, pemerolehan, retensi, pemanggilan, generalisasi, penampilan, dan umpan balik.

C. Kejadian-kejadian Instruksi
Menurut Gagne bukan hanya guru yang dapat memberikan instruksi; kejadian-kejadian instruksi dapat pula diterapkan pada belajar penemuan, belajar di luar kelas atau belajar di dalam kelas. Tetapi kejadian instruksi yang dikemukakan Gagne merupakan kejadian-kejadian instruksi yang terjadi pada guru ketika menyampaiakn pelajaran pada sekelompok siswa. Yang termasuk dalam kejadian-kejadian instruksi tersebut antara lain adalah: (1) mengaktifkan motivasi (activating motivation), (2) memberi tahu tujuan-tujuan belajar, (3) mengarahkan perhatian (directting attention), (4) merangsang ingatan (stimulating recall), (5) menyediakan bimbingan belajar, (6) meningkatkan retensi (enhancing retention), (7) melancarkan transfer belajar, dan (8) mengeluarkan penampilan; memberikan umpan balik.

1. Mengaktifkan motivasi
Kejadian ini merupakan langkah pertama dalam setiap pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan tujuan memberikan motivasi belajar pada siswa.
2. Memberi tahu tujuan-tujuan belajar
Pada langkah kedua ini guru menyampaikan tujuan belajar agar siswa mengetahui latar belakang penyampaian materi serta mengetahui apa yang akan dipelajari. Tahap ini biasanya dirumuskan dengan tujuan instruksional khusus/tujuan pembelajaran.
3. Mengarahkan perhatian
Gagne mengemukakan du bentuk perhatian yaitu perhatian yang berbentuk stimulus dan perhatian yang berbentuk persepsi selektif.
4. Merangsang ingatan
Mengingat pelajaran yang telah lampau dengan cara pemberian kode pada informasi yang berasal dari memori jangka pendek. Guru dapat melakukannya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merupakan suatu pengulangan.
5. Menyediakan bimbingan belajar
Bimbingan belajar ini dimaksudkan untuk memperlancar masuknya informasi ke memori jangka panjang. Dapat dilakukan dengan mengaitkan informasi baru pada pengalaman siswa.
6. Meningkatkan retensi
Retensi atau bertahannya materi dapat dilakukan dengan banyak kali pengulangan terhadap materi tersebut.
7. Membantu transfer belajar
Tujuan transfer belajar ialah menerapkan apa yang telah dipelajari pada situasi baru. Pada transfer belajar diperlukan penguasaan konsep-konsep, fakta-fakta, keterampilan-keterampilan oleh para siswa.
8. Mengeluarkan penampilan dan memberikan umpan balik
Guru memberikan kesempatan sedini mungkin pada siswa untuk memperlihatkan hasil belajar mereka, agar dapat diberi umpan balik, sehingga pelajaran selanjutnya berjalan dengan lancar.

Berdasarkan analisis dari kejadian-kejadian belajar, Gagne menyarankan agar guru memperhatikan kejadian-kejadian instruksi yang bisa dihubungkan dengan fasa-fasa belajar, serta hierarki belajar.

Agus Harianto, S.Pd.

BEBERAPA KONSEPSI DAN ALIRAN POKOK DALAM PENDIDIKAN



A. Konsepsi dan Aliran Konvensional dalam Pendidikan
Dalam sejarah pendidikan terdapat berbagai aliran yang didasarkan pada konsepsi yang berbeda-beda. Di antaranya adalah teori empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi.
1. Aliran Empirisme (Tabula rasa)
Aliran dipelopori oleh John Locke (1632-1704) seorang filsuf berkebangsaan Inggris, yang berpendapat bahwa anak lahir di dunia ini seperti kertas kosong atau sebagai meja berlapis lilin yang belum ada tulisan di atasnya. Perkembangan anak bergantung 100% dari dunia luar yang disebut lingkungan. Aliran empirisme didasarkan atas konsepsi yang menyatakan bahwa perkembangan individu bergantung pada pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama hidupnya. Aliran bersikap optimisme terhadap hasil pendidikan, sehingga disebut pula aliran optimisme. Berdasarkan konsep dasar ini, maka hal yang harus diperhatikan dalam pendidikan adalah : (1) pendidikan diberikan seawal mungkin, (2) pembiasaan dan latihan lebih penting daripada aturan, nasihat, atau perintah, (3) menngamati anak didik secara lebih dekat, (4) nak harus dianggap sebagai makhluk rasional, dan (5) pelajaran di sekolah jangan sampai menjadi beban.
2. Aliran Nativisme
Aliran ini dipelopori oleh Schoupenhaur (1978-1860) seorang filsuf bangsa Jerman, yang berpendapat bahwa bayi lahir dengan pembawaan baik dan buruk. Dalam konsep aliran ini lingkungan sama sekali tidak berpengaruh terhadap perkembangan individu. Hasil pendidikan 100% bergantung pada pembawaan anak didik itu sendiri. Menurut tokoh aliran ini yang jahat akan menjadi jahat, yang baik akan menjadi baik. Dan hal tersebut tidak akan dapat diubah oleh kekuatan pendidikan.
3. Aliran Naturalisme (Negativisme)
Aliran ini dipelopori oleh J.J. Rousseau (1712-1778) seorang filsuf bangsa Perancis, yang berpendapat bahwa semua anak adalah baik pada waktu lahir, tetapi menjadi buruk di tangan manusia. Prinsip kembali ke alam menjadi ciri utama aliran naturalisme. Aliran ini meragukan perlunya pendidikan bagi pengembangan bakat dan kemampuan anak. Oleh karena itu aliran ini disebut juga aliran negativisme. Pendidikan lebih baik ditunda daripada mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan pada diri anak didik.
4. Aliran Konvergensi
Aliran ini dipelopori oleh Willian Stern (1871-1939) seorang ahli pendidikan bangsa Jerman, yang berusaha mengawinkan dua aliran yang 180 derajat berlawanan yaitu aliran empirisme dan nativisme. Menurut konsepsi konvergensi baik pembawaan maupun lingkungan kedua-duanya mempunyai pengaruh terhadap perkembangan anak didik. Hasil pendidikan bergantung pada besar kecilnya pembawaan serta situasi lingkungannya. Jika kualitas pembawaan dan/atau lingkungan berubah, maka hasil perkembangan/pendidikan akan berubah pula.

B. Konsepsi dan Aliran Baru dalam Pendidikan
Aliran baru dalam dunia pendidikan tidak lagi mempersoalkan perlu tidaknya pendidikan, bagaimanapun pendidikan penting . Permasalahan penting yang perlu dibahas adalah bagaimana menyelenggarakan pendidikan itu sehingga bermanfaat maksimal bagi inndividu.
1. Pengajaran Alam Sekitar
Tokoh pengajaran alam sekitar J. Ligthart (1859-1916) seorang ahli pendidikan bangsa Belanda menekankan bahwa dalam pengajaran alam sekitar yang dipentingkan adalah suasananya, yaitu ketulusikhlasan, kasih sayang, persaudaran, dan kepercayaan.
a. Konsep Pengajaran Alam Sekitar
Manusia hidup terikat dan tidak bisa melepaskan diri dari lingkungan. Pengajaran alam sekitar diselenggarakan terhadap anak dengan memperkenalkan bagian alam sekitar tertentu kepada anak dengan mengolah apa yang diperkenalkan itu melalui proses pengajaran yang aktif dan kreatif. Dalam praktik di sekolah bisa dilakukan dengan penyelenggaraan perjalanan sekolah.
b. Langkah-langkah Pokok Pengajaran Alam Sekitar:
o menetapkan tujuan,
o persiapan,
o pelaksanaan pengamatan, dan
o langkah pengolahan
c. Keuntungan Pengajaran Alam Sekitar
o menentang verbalisme dan intelektualisme,
o membangkitkan perhatian spontan,
o mendorong siswa aktif dan kreatif,
o mempunyai nilai praktis, dan
o anak menjadi subjek bagi alam sekitarnya.

2. Pengajaran Pusat Perhatian
Pengajaran pusat perhatian didasarkan pada pengajaran alam sekitar yang objek pengamatannya dititikberatkan pada suatu pusat tertentu, yaitu hal-hal yang menarik perhatian anak didik. Asas-asas pengajaran pusat perhatian adalah: (1) kebutuhan anak, (2) bahan pengajaran bersifat keseluruhan/totalitas, (3) hubungan simbiosis, (4) anak aktif, dan (5) hubungan kerja sama antara rumah dan sekolah.

3. Sekolah Kerja
Dalam sekolah kerja berkembang aliran individual ektrim, aliran sosial ekstrim, dan aliran sosial modern (gabungan aliran individual dan sosial). Sekolah kerja didasarkan pada adalah: (1) anak aktif berbuat, (2) anak sebagai pusat, (3) mendidik anak menjadi pribadi yang berani, (4) totalitas yang berpusat pada masalah kehidupan, (5) mementingkan pengetahuan sosial, (6) anak menjalani proses berpikir, dan (7) sekolah adalah bentuk masyarakat kecil.
Macam-macam sekolah kerja: (1) sekolah kerja sosiologis, yang mengikuti aliran sosial ekstrim, (2) sekolah psikologis, yang menekankan pada perkembangan kejiwaan anak didik, (3) sekolah kerja sosiologis-psikologis (J. Dewey), mengikuti aliran pendidikan sosial modern, dan (4) sekolah kerja kepribadian, menekankan pentingnya pegembangan kepribadian anak.

4. Pengajaran Proyek
Model ini dipelopori oleh W.H Kilpatrick (Amerika), mempergunakan konsep dasar bahwa pengajaran itu harus aktif, ilmiah, dan memasyarakat. Langkah-langkah pengajaran proyek adalah:
a. Persiapan : - guru memberikan stimulus pada siswa
- menetapkan jenis kegiatan dan semua objek/subjeknya
- mempergunakan metode ilmiah
b. Kegiatan Belajar : - melaksanakan kegiatan proyek (perjalanan/berwisata,dsb)
- siswa menindaklanjuti proyek (diskusi, menulis laporan)
c. Penilaian : - melakukan pameran hasil karya proyek
- warga kelas memberikan penilian/komentar

C. Aliran Tradisional dan Maju dalam Pendidikan
Aliran tradisional menekan peranan pendidik dan hal-hal lain di luar anak didik, sedangkan aliran maju/progresif menempatkan anak didik pada kedudukan sentral dalam upaya keseluruhan pendidikan. G.F. Kneller seorang ahli berkebangsaan Amerika Serikat (1964) mengembangkan empat konsepsi dasar pendidikan yaitu : perenialisme, progresivisme, esensialisme, dan rekonstruksionalisme.
1. Perenialisme
Menurut konsep ini keadaan yang tetap adalah lebih nyata daripada perubahan, dan keadaan yang tetap itu lebih ideal daripada terjadinya perubahan. Prinsip pokok konsepsi ini adalah : (a) pendidikan sama untuk setiap orang, (b) mempergunakan penalaran, (c) kewajiban menyebarkan pengetahuan tentang kebenaran yang hakiki, (d) pendidikan bukan peniruan melainkan persiapan hidup, (e) murid harus mempelajari berbagai pelajaran dasar, dan (f) murid harus mempelajari kesusasteraan, sejarah, filsafat, dan pengetahuan alam.
2. Progresivisme
Konsepsi ini memandang bahwa perubahan, dan bukan keadaan tetap, merupaka inti dari kanyataan. Prinsip pokok konsepsi ini adalah : (a) pendidikan harus merupakan kehidupan itu sendiri bukan persiapan kehidupan, (b) belajar sesuai dengan minat anak, (c) belajar pemecahan masalah diutamakan pada pembelajaran pasif "subject matter", (d) peran guru hanya memberi nasihat bukan menuntun, (e) mengembangkan kerja sama bukan persaingan, dan (f) demokrasi merupakan hal utama.
3. Esensialisme
Hal-hal yang membedakan dengan konsepsi yang lain adalah adanya usha kaum esensialis untuk menelaah isi kurikulum untuk memilih yang esensial sesuai dengan program sekolah serta usaha untuk mengembalikan wibawa guru di kelas. Prinsip pokok konsepsi ini adalah : (a) belajar adalah kerja keras, (b) prakarsa pendidikan ada pada guru, (c) inti proses pendidikan adalah terserapnya bahan pelajaran, dan (d) kembali pada metode tradisional.
4. Rekonstruksionalisme
Pokok-pokok dalam konsepsi ini adalah : (a) pendidikan harus menciptakan tatanan sosial yang baru sesuai dengan nilai-nilai dan kondisi sosial yang baru, (b) masyarakat baru, (c) anak, sekolah, dan pendidikan dipengeruhi oleh kekuatansosial budaya, (d) guru meyakinkan murid tentang kebenaran dan memecahkan masalah melalui rekonstruksi sosial secara demokratis, dan (e) memperbarui tujuan dan cara-cara yang dipakai pendidikan.



Perbedaan Aliran Tradisional dan Maju
No.
Aliran Tradisonal
Aliran Maju
1.
Guru sebagai subjek dan siswa sebagai objek belajar.
Siswa sebagai subjek belajar
2.
Guru tampil seakan tahu segala sesuatu dan siswa tidak tahu apa-apa.
Guru membantu siswa dalam kegiatan berpikir.
3.
Guru amat banyak berbicara, siswa sekedar mendengar.
Guru memberi stimulus, dan siswa mencoba memberi tanggapan/respon.
4.
Guru mengajar dan siswa belajar
Guru dan siswa terlibat dalam proses belajar dan mengajar.

D. Taman Siswa dan INS
1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
Taman Siswa didirikan oleh R.M. Soewardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara) pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta dengan berlandasakan semngat kebangsaan.
a. Asas-asas Taman Siswa
Inti dari dari asas Taman Siswa adalah: (1) hak mengatur diri sendiri dengan mengingat tertibnya persatuan, (2) pengajaran harus membimbing anak menjadi manusia merdeka, (3) pendidikan berdasarkan kebudayaan, (4) pendidikan merata untuk seluruh rakyat, (5) berkembang dengan kekuatan sendiri, dan (6) pendidikan berhamba pada sang anak tanpa pamrih.
b. Panca Dharma Taman Siswa
Ø Dasar Kemanusiaan : hak mengembangkan kecerdasan, pengetahuan, budi pekerti, dan kepandaian setinggi-tingginya meurut kemampuan.
Ø Dasar Kebangsaan : kebersamaan dalam menumbuhkan kesatuan dan kebudayaan kebangsaan Indonesia.
Ø Dasar Kebudayaan : memajukan dan menyesuaikan kebudayaan terhadap pergantian alam serta mencegah pengasingan (isolasi) kebudayaan yang akan menyebabkan kemunduran dan kematian kebudayaan itu sendiri.
Ø Dasar Kodrat Hidup : pendidikan harus mementingkan keperluan dan kodrat alam anak didik, bukan penguasaan pengetahuan.
Ø Dasar Kemerdekaan : membantu anak didik menjadi manusia yang merdeka batinnya, merdeka pikirannya, dan merdeka pengerahan kegiatannya.
c. Corak Pendidikan Nasional dan Sistem Among
Corak pendidikan nasional menurut Taman Siswa pada dasarnya bersifat, berisi, dan berorientasi pada kebudayaan kebangsaan yang memadukan unsur budaya asing yang tidak merugikan dengan budaya sendiri. Sedangkan sistem among menekankan pengembangan kodrat alam anak didik yang pada dasarnya merdeka. Dalam hal ini pendidik merupakan pamong yang harus tut wuri handayani.
d. Trisentra Pendidikan
Taman Siswa percaya hawa pendidikan harus dilakukan di tiga pusat pendidikan, yaitu: di alam keluarga, alam perguruan, dan alam pergerakan pemuda. Dalam hal ini perguruan harus menjadi penyambung antara keluarga (dan anak-anaknya) dengan masyarakat.

2. Ruang Pendidikan INS
INS yang dipelopori oleh Moch. Syafei, menekankan bahwa bangsa Indonesia harus memiliki watak yang merdeka. INS mempergunakan system sekolah kerja yang kreatif yang tidak terikat oleh kurikulum. INS merupakan sekolah umum yang unik dengan memberikan bidang-bidang:
a. pendidikan keterampilan (pertukangan kayu, besi, keramik, listrik, pateri),
b. pendidikan pertanian (bercocok tanam, peternakan, perikanan, dan teknologinya),
c. pendidikan karya seni (senirupa, drama, tari, olah raga), dan
d. pendidikan manajemen ( pengelolaan koperasi, perpustakaan, asrama).
Sebagaimana Taman Siswa, INS juga menekankan pentingnya asrama bagi perkembangan anak didik.

E. LANDASAN DAN ARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA DEWASA INI
1. Pengembangan Bangsa dan Pendidikan Nasional
Pengembangan bangsa merupakan kriteria dasar dalam membangun satu sistem pendidikan nasional dengan mewujudkan keselarasan, keseimbangan, dan keserasian antara pengembangan kuantitatif dan pengembangan kualitatif serta antara aspek lahiriah dan rohaniah. Dalam hal ini sistem pendidikan nasional harus berfungsi mengembangkan bangsa dan kebudayaan nasional.
2. Pengembangan Kebudayaan dan Pendidikan Nasional
Pengembangan kebudayaan memiliki hubungan erat dengan pembangunan. Pada dasarnya pembangunan adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Pengembangan kebudayaan yang terjadi dalam lingkup nasional dan internasional berfungsi membangun kualitas sumber daya manusia dalam mewujudkan cita-cita nasional. Pengembangan kebudayaan ini meliputi tiga hal pokok, yaitu: (1) pilihan eksistensi, (2) pengembangan pengetahuan, dan (3) praktik komunikasi.
3. Dasar, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan Nasional
Dasar pendidikan nasional adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sehingga sistem pendidikan nasional adalah sistem pendidikan Pancasila. Pendidikan nasional bertujuan meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Sedangkan fungsi pendidikan nasional adalahmengembangkan warga negara Inndonesia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat, mengembangkan bangsa Indonesia, dan mengambangkan kebudayaan nasional.
4. Unsur-unsur Pokok dan Asas-asas Pelaksanaan Pendidikan Nasional
Unsur-unsur pokok pendidikan nasional:
1. pendidikan moral Pancasila,
2. pendidikan agama,
3. pendidikan watak dan kepribadian,
4. pendidikan bahasa,
5. pendidikan kesegaran jasmani,
6. pendidikan kesenian,
7. pendidikan ilmu pengetahuan,
8. pendidikan keterampilan,
9. pendidikan kewarganegaraan
10. pendidikan kedasaran bersejarah
Asas-asas Pelaksanaan Pendidikan Nasional :
1. Asas semesta, menyeluruh, dan terpadu, yang berarti bahwa pendidikan nasional terbuka bagi setiap manusia Indonesia, mencakup semua jenis dan jenjang pendidikan, dan merupakan satu kesatuan usaha sadar yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan usaha pembangunan banga.
2. Asas pendidikan seumur hidup.
3. Asas tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
4. Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.
5. Asas keselarasan dan keterpaduan dengan ketahanan nasional dan wawasan nusantara.
6. Asas Bhineka Tunggal Ika.
7. Asas keselarasan, keseimbangan, dan keserasian.
8. Asas manfaat, adil, dan merata yang meliputi asas nondiskrimintif, yang memandang manusia Indonesia seutuhnya tanpa diskriminasi, baik atas dasar kesukusn, daerah, keturunan, derajat, jenis kelamin, dan kekayaan maupun atas dasar agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Mahasa Esa.
9. Asas ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani, yang berarti bahwa seorang pendidik harus memberi teladan di depan, memberi motivasi di tengah, dan mengawasi dari belakang.
10. Asas mobilitas, efisiensi, dan efektivitas, yang memungkinkan pengadaan kesempatan yang seluas-luasnya bagi setiap manusia Inndonesia.
11. Asas kepastian hukum, yang berarti bahwa sistem pendidikan nasional dilaksanakan atas dasar peraturan perundang-undangan.

Agus Harianto, S.Pd.

Como Baixar