Drama
adalah bentuk cerita yang berisi konflik sikap dan sifat manusia yang disajikan
dalam bentuk dialog. Dapat dikatakan drama merupakan tiruan kehidupan nyata
yang dipanggungkan. Mengingat hal tersebut maka pementasan drama bukan
merupakan sesuatu yang sepele yang bisa dianggap mudah begitu saja. Namun bukan
berarti tidak bisa dipelajari. Memerankan naskah drama memerlukan keteguhan
jiwa pemerannya di samping kemampuan fisik yang harus memadai. Berangkat dari
pernyataan bahwa naskah drama dibuat untuk diperankan, maka sebagai pembelajar
drama harus memahami bagaimana teknik bermain drama atau bermai peran dengan
benar. Lantas bagaimanakah cara bermain drama atau bagaimana cara memerankan
naskah drama? Pahami penjelasan berikut!
Kata drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang
artinya sesuatu yang telah diperbuat. Kata draomai berasal dari kata kerja dran yang berarti berbuat to act atau to do. Secara etimologis drama merupakan jenis
karya sastra berupa lakon yang ditulis dengan dialog-dialog dengan memerhatikan
unsur-unsur pembentuk yang meliputi gerak atau perbuatan yang akan dipentaskan
di atas panggung. Karya drama terdiri atas dua dimensi, yaitu dimensi sastra
dan dimensi seni pertunjukan. Dialog dalam drama berbeda dengan dialog-dialog
pada umumnya. Dalam drama dialog merupakan unsur penting yang menjadikan keistimewaan
tersendiri karena menyimpan pesan filosofis dan humanism yang disampaikan oleh
pengarang.