Add caption |
Dalam dunia pendidikan, perkembangan
teknologi informasi tidak bisa dihindari. Semua civitas akademika di sebuah
lembaga pendidikan harus mampu mengikuti perkembangan tersebut. Ketika
kehadiran media sosial seakan menjadi penghalang bagi kita, maka bisa dipastikan
perkembangan teknologi tersebut justru akan menjadi bumerang dalam proses
pembelajaran. Sebenarnya jika dicermati dan dikaji dengan cermat banyak materi atau Kompetensi Dasar
yang bisa disampaikan dalam pembelajaran mempergunakan fasilitas teknologi
informasi. Hanya saja yang lebih sering terjadi adalah kegamangan kita untuk
mempergunakannya. Seandainya semua pembelajaran bisa disampaikan secara lebih
kekinian dan mempergunakan teknologi informasi dapat dipastikan akan terjadi
pengondisian belajar yang berbeda dengan model-model yang konvensional.
Memang banyak hal yang harus
dipersiapkan ketika harus melaksanaan proses pembelajaran dengan mempergunakan
fasilitas teknologi informasi. Berbagai fasilitas yang mendukung pembelajaran
berbasis teknologi informasi harus disiapkan sesuai dengan kebutuhan dan
spesifikasinya. Memang pada tahap awal diperlukan persiapan yang cukup detail,
namun untuk tahap selanjutnya kemudahan dan kekinian akan menjadi dampak
pengiring yang positif dalam proses pembelajaran berbasis teknologi
(e-learning).
Pembelajaran berbasis teknologi
(e-learning) memang bukan lagi merupakan hal baru, hampir semua civitas
pendidikan mengenal dan bahkan memanfaatkan teknologi pembelajaran modern
tersebut. Berbagai model pembelajaran e-learning yang ditawarkan seperti
edmodo, quiper scholl, dll. memang memberikan fasilitas yang menarik dan
menjanjikan. Banyak aplikasi yang diberikan secara gratis dengan berbagai
fasilitasnya, ada pula aplikasi berbayar yang memiliki fitur-fitur lebih
lengkap dan menjanjikan pembelajaran kekinian. Namun tentu saja hal paling
penting yang harus diperhatikan adalah bagaimana memanajemennya (mempersiapkan,
mempergunakan dalam pembelajaran, dan mempergunakannya sebagai alat evaluasi).
Salah satu aplikasi sosial media
berbasis android adalah WhatsApp yang
dipergunakan hampir oleh semua orang termasuk di dalamnya adalah di lingkungan
pendidikan. Hampir tidak ada guru dan peserta didik di Sekolah Menengah Atas
yang tidak mengenal dan mempergunakan aplikasi ini. Dengan aplikasi tidak ada
lagi hambatan jarak dan batas waktu yang menhalangi komunikasi antarindividu.
Kehadiran aplikasi WhatsApp ini
benar-benar menjadikan setiap orang semakin invidualis dan tergantung pada
gadget mereka. Kondisi ini tentu saja berdampak secara fisik dan psikis para
penggunanya. Dan siapapun tahu bahwa pelajar adalah salah satu pengguna dengan
jumlah yang mungkin paling besar. Maka bisa diprediksi bagaimana dampak
buruknya jika penggunaan android tidak dipantau dengan bijak oleh pihak
sekolah. Pemantauan yang bijak adalah dengan cara memanfaatkan fasilitas
tersebut dalam pembelajaran.
Pemanfaatan WhatsApp dalam pembelajaran merupakan salah satu hal yang bisa
dilakukan sebagai salah satu langkah pemantauan dan pengawasan secara bijak.
Dengan demikian kita tidak memisahkan peserta didik dari gadget mereka, justru
mempergunakan gadget dalam pembelajaran. Pembelajaran mata pelajaran Bahasa
Indonesia memiliki peluang yang sangat luas untuk mempergunakan aplikasi
berbasis android ini. Dalam artikel ini diuraikan secara teknis bagaimana WhatsApp dipergunakan sebagai media
dalam pembelajaran menulis paragraf.