Senin, 22 November 2010

Mimpi Berbuah Kenyataan

Menjadi salah satu finalis dalam sebuah lomba penulisan memang menjadi bagian dari visi dan misi hidup saya. Dikatakan ahli sih jelas tidak, tetapi memang selalu tebersit keinginan untuk mampu menjadi seorang penulis. Bagi saya menulis merupakan salah satu media untuk menyumbangkan pengetahuan kepada semua orang yang memerlukan informasi. Siapa tahu segala sesuatu yang sudah tulis bermanfaat bagi orang lain.
Ketika saya mengirimkan naskah lomba mengulas karya sastra (LMKS) 2010 terus terang merasa pesimis untuk bisa masuk menjadi salah satu finalis. Tetapi Allah menghendaki agar saya bisa lebih termotivasi untuk menyumbangkan buah pikiran saya kepada orang lain. Sungguh, menjadi salah satu finalis LMKS 2010 benar-benar menjadikan diri saya semakin terobsesi untuk terus mengembangkan potensi ini. Bagaimana tidak semakin terbakar ketika saya mendapat kesempatan untuk berdialog dengan para sastrawan yang karya-karyanya selama ini saya pelajari dan saya ajarkan kepada para siswa di sekolah. Bapak Taufiq Ismail, Djamal D. Rahman, Agus R. Sardjono, Sori Siregar benar-benar menggugah semangat saya untuk terus menulis. Walau jujur saja, sebenarnya saya tidak mempunyai kompetensi yang cukup untuk menjadi seperti apa yang mereka harapkan.
LMKS 2010 sebagaimana tahun sebelumnya dilaksanakan bersamaan dengan lomba menulis cerpen (LMCP). Pada tahun ini jumlah peserta pada kedua jenis lomba ini benar-benar luar biasa. LMKS 2010 diikuti 370 peserta se-Indonesia, sedangkan LMCP diikuti 1215 peserta se-Indonesia. Persentase peningkatan jumlah peserta untuk masing-masing jenis lomba mencapai ldbih dari 50%. Peningkatan jumlah peserta kali ini sangat dimungkinkan karena peserta tidak lagi dibatasi sebagaimana tahun sebelumya, yaitu hanya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia tetapi meliputi guru SMA/SMK/MA yang mengampu seluruh mata pelajaran. Tetntu saja persaingan ketat membumbui lomba ini.
Keberadaan LMKS dan LMCP menurut saya benar-benar mampu menggugah lahirnya penulis-penulis berkualitas dari komunitas guru di Indonesia. Bagi saya yang paling berharga adalah adanya pengakuan terhadap karya yang saya tulis. Kepercayaan diri sebagai guru semakin kuat mengakar dan menjadi motivator untuk meningkatkan kemampuan berkarya. Terlebih ketika mengajarkan materi menulis kepada para siswa, saya merasa bahwa tidak salah mengajarkan msteri tersebut.
Apapun atau bagaimanapun perasaan saya ketika menerima surat undangan sebagai finalis, sudah tidak penting lagi. Apa yang saya dapatkan di hotel Prioritas (Jalan Raya Puncak Bogor Km. 83) tidak lagi merupakan hal yang luar biasa, tetapi yang menjadi sangat luar biasa adalah daya motivasi yang saya rasakan ketika bertemu dengan teman-teman finalis yang rata-rata adalah orang-orang hebat menurut saya. Hal inilah yang saya rasakan, sungguh sebuah pengalaman luar biasa dan dan sangat berharga dalam hidup saya.
Untuk itu semua saya mengucapkan terima kasih yang tiada dapat saya tuagan dengan indahnya kata-kata kepada semua dewan juri, panitia, dan teman-teman finalis LMKS dan LMCP 2010. Kedekatan kita memang hanya sebentar tetapi kesan dan semangat berkarya menjadi berkobar karenanya. Maka marilah kita berkomuikasi melalui karya tidak sekedar SMS belaka. Marilah kita menulis segala harapan, segala rasa, segala daya, dan segala tahu demi kepedulian kepada sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Como Baixar