Jumat, 10 Agustus 2012

Metode Diskusi Kelompok

Banyak sekali model pembelajaran yang dapat dipilih dalam pembelajaran bahasa. Dari sekian banyak model pembelajaran menarik yang ditawarkan metode diskusi kelompok merupakan satu di antara sekian model yang sangat menguntungkan dalam pembelajaran bahasa. Model pembelajaran dengan menerapkan diskusi kelompok ini ternyata lebih efektif dan efisien dalam proses kognitif dan keterampilan berbicara dalam belajar bahasa di berbagai tingkat. Selain itu model diskusi kelompok berlaku secara umum. Artinya, sebagian dari model-model itu dapat dipakai dalam rangka proses pembelajaran dengan menyesuaikannya terhadap konteks pembelajaran, dan sebagian dapat dipakai dalam rangka pertemuan di luar proses pendidikan formal. Khusus untuk suasana pendidikan formal yang menitikberatkan pada proses pembelajaran.


Kekuatan dan keuntungan model diskusi kelompok dalam pembelajaran bahasa di tingkat menengah dapat disampaikan sebagai berikut.

1. Sesuai dengan hakikat belajar bahasa. Berbahasa adalah berbicara. Orang yang pandai berbahasa artinya orang yang pandai berbicara. Pandai menulis, membaca, dan menyimak tidak biasa disebut pandai berbahasa.

2. Pelatihan berdiskusi dalam pembelajaran bahasa dimulai dengan membaca sumber bahan yang akan didiskusikan, menulis yang diperlukan sebagai catatan untuk dibicarakan, bahkan menulis teks bahan berbicara.

3. Dalam proses diskusi setiap peserta berperan juga sebagai pendengar bahkan penyimak. Sambil berbicara pembicara dalam diskusi perlu penyimak respons pendengar lain. Artinya seorang pembicara yang baik seharusnya juga pandai menyimak. Oleh karena itu model diskusi kelompok merupakan pembelajaran bahasa terintegratif.

4. Aspek pendidikan nilai dalam diskusi kelompok dapat dikembangkan. Berbicara dengan kontrol diri. Pembicara perlu menahan diri bila aspek emosi terusik. Pembicara perlu menahan diri untuk tidak melakukan monopoli bicara. Pembicara perlu memperhatikan kasantunan bicara. Penyimak perlu bersabar memperhatikan pembicaraan peserta diskusi lain. Penyimak terus menerus berpikir untuk menyaring informasi yang manarik perhatiannya, yang penting, yang relevan dengan kebutuhannya. Kemahiran berpikir penyimak dikembangkan, kareka penyimak mencoba mela-kukan analisis: menghubungkan, membandingkan, membedakan, memilah, memilih, mencocokan dengan pengetahuan yang telah dimilikinya.

5. Pembicara yang baik adalah pembicara yang pandai mendengarkan, menghargai pemikiran dan pendapat penutur lain, sikap toleran bila ada pendapat atau pemikiran yang tidak sesuai dengan pemikirannya sendiri.

6. Nilai didik yang dapat dikembangkan melalui model diskusi kelompok itu adalah kesantunan, toleransi, demokratis, menghargai pendapat orang lain, terlaihnya kemampuan menahan diri, meningkatnya kecerdasan, dan terlatihnya pembelajaran bahasa yang terintegratif.

Berdasarkan uraian di atas sangat tepat jika model pembelajaran dengan penerapan metode diskusi kelompok meruapakan dijadikan alternatif pilihan utama dalam pembelajaran bahasa.



Diluar luar hal tersebut tentu saja tidak bisa dipungkiri bahwa setiap jenis model pembelajaran dengan metode-metode tertentu sangat mungkin mengandung beberapa titik kelemahan. Demikian juga dengan metode diskusi kelompok yang akan sangat efektif jika diterapkan dalam kondisi sebagian besar siswa dalam kelompok tersebut mempunyai keterampilan berbicara yang memadai, dalam arti mempunyai kemampuan untuk berdebat. Pembelajaran akan berjalan dengan tertata sesuai dengan skenario pembelajaran yang dirancang guru jika penguasaan keterampilan berbicara dan kematangan psikis (mental) pembelajaran sangat bagus. Tetapi model pembelajaran ini justru akan menjadi bumerang bagi guru jika kondisi kelas tidak mendukung. Kondisi yang tidak mendukung ini memang tidak hanya terjadi karena tingkat keterampilan berbicara para pembelajar yang rendah teteapi bisa pula disebabkan oleh hal lain di luar diri pembelajar, di antaranya adalah bagaimana penguasaan pembelajar atau peserta diskusi terhadap materi yang sedang didiskusikan. Dalam hal ini ketersediaan bahan diskusi menjadi faktor utama penentu keberhasilan pembelajaran yang mempergunakan model pembelejaran dengan metode diskusi kelompok.

Beberapa hal lain yang merupakan kelemahan dari metode diskusi kelompok adalah sebagaimana diuraiakan di bawah ini.

1. Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh dua atau tiga orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara sangat bagus, sehingga siswa yang lain sangat pasif.

2. Kadang pembahasan dalam diskusi menjadi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.

3. Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.

4. Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran yang sehat di kelas.

Lepas dari kelemahan dan kelabihan di atas yang jelas model pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi kelompok dapat dikatakan merupakan salaha satu alternatif pilihan metode pembelajaran yang bisa direferensikan dalam pembelajaran bahasa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Como Baixar