Selasa, 29 April 2014

Paradigma Konservatif dan Perubahan Global



Membongkar Paradigma Konservatif dengan Perubahan Global
oleh: Agus Harianto, M.Pd.

Kehidupan di dunia yang serba tidak menentu ini memerlukan kemampuan untuk menentukan garis lurus agar bisa tertata dan terjamin dari tercapainya tujuan hidup ini. Jaminan tercapainya tujuan hidup tentu saja tidak akan pernah bisa dipegang jika kita tidak pernah berusaha keras mengendalikannyanya. Siapa sebenarnya yang harus dikendalikan? Tentu saja adalah diri kita sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial ini. Segala keterbasan yang kita miliki sebagai manusia akan dengan mudah menyeret kita dan terjerumus pada kesesatan dalam kehidupan dunia yang sangat fana ini. Menghadapi segala macam bentuk tersebut manusia memerlukan aturan atau norma agar hidup ini menjadi jauh lebih tertata dan dapat dilihat sebagai bentuk yang manusiawi.
Keadaan yang tidak tertata dalam segala bentuk akan membawa dampak fisik maupun moral yang sangat tidak menyenangkan. Bentuk-bentuk ketidakteraturan dalam sebuah pola tidak akan pernah bisa dihentikan dan akan terus berjalan sampai ada sebuah sistem baru yang mampu menggungguli keberadaan sistem sebelumnya. Menggungguli sistem sebelumnya berarti membongkar sebuah bentuk pembiasaan lama menjadi pembiasaan baru. Pembongkaran pembiasaan inilah yang sangat sulit dilakukan. Sebagai sebuah contoh jika kita runut sejarah perkembangan negara kita, betapa sulitnya kita membongkar orde lama menjadi orde baru. Diperlukan waktu yang panjang untuk melakukan semua sinkronisasi. Namun demikian tetap bisa terjadi perubahan yang diinginkan.

Pada pergeseran waktu selanjutnya orde baru pun harus ditumbangkan oleh orde reformasi yang demikian membuncah ke permukaan dan mampu menjungkirbalikkan tatanan yang sudah mapan. Kembali terjadi pembongkaran yang sangat menyakitkan bagi banyak orang. Karena tidak bisa menerima kenyataan, akhirnya banyak tokoh nasional menjadi korban keadaan yang tidak menentu dalam perubahan tersebut. Keadaan berlanjut dengan rusaknya aturan dan semua tatanan berkehidupan di negara ini. Semua orang tidak menghargai pemimpin negeri yang telah terbukti membawa sebuah bentuk tatatan yang terkendali. Hancurnya orde baru awal tahun 1998 menjadi bukti betapa tatatan kehidupan harus mengalami sebuah degradasi.
Degradasi di segala bidang dan lapisan masyarakat telah menghancurleburkan keangkuhan sistem orde baru. Orde reformasi terus bergulir menunjukkan tatanan baru yang menjanjikan bentuk-bentuk norma baru yang lebih menguntungkan. Semua bentuk norma harus mengalami penyesuaian kembali. Semua orang harus belajar aturan baru berdasarkan sistem yang telah ditata dengan memperhatikan semua revisi. Aturan baru terus dimunculkan dengan mengamputasi atau bahkan membunuh aturan-aturan yang ada. Bagaimanakah hasilnya? Apakah sebuah sistem baru pasti mampu dan menjanjikan suatu hasil yang dipastikan lebih baik?
Tampaknya keteraturan tidak ditentukan oleh bagaimana sebuah sistem dibentuk. Keteraturan tidak dibentuk berdasarkan ketajaman intelektual penyusunnya. Tetapi keteraturan ditentukan oleh bagaimana semua unsur dalam sistem tersebut mampu menyesuaikan diri. Tentu saja penyesuaian diri tersebut harus diikuti dengan konsitensi tinggi yang menjamin keamanan semua perangkat dari sistem tersebut. Sistem pemerintahan, sistem ekonomi, sistem kebudayaan, dan semua sistem yang ada di dunia ini akan tetap berjalan dengan baik manakala diikuti dengan kesadaran yang total dari bagian-bagian dari sistem tersebut.
Lebih lanjut keteraturan akan menyeret kita pada perkembangan dunia global yang syarat dengan berbagai macam penawaran yang sangat menggiurkan. Dunia global mampu memberikan kemudahan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya oleh banyak kalangan. Namun pada akhirnya semua orang harus bisa dan mulai terbiasa menerima segala perubahan dengan perkembangan yang terus-menerus bergulir tiada henti ini. Segala macam fasilitas dalam kehidupan modern dunia global telah menjadi sebuah fenomena yang harus siap diterima oleh banyak kalangan.
Kehidupan modern telah menjadikan semua orang terbuai dengan segala fasilitas yang menggiurkan. Dengan sedikit  mengeluarkan uang kita akan dapat menikmati berbagai fasilitas dan kecanggihan  Berbagai macam gadget dengan segala kelebihannya. Tidak ada sedikit pun dari sekian banyak penawaran yang menawarkan sebuah bentuk kesederhanaan. Semua penawaran di balut  dengan tingkah polah glamouritas kehidupan dunia modern. Kondisi ini memang dikendalikan dengan sangat teliti oleh pasar dalam hal ini adalah perusahan jasa pengembang telekomunikasi media.
Seiring dengan berkembangnya kecanggihan dunia teknologi informasi ini berkembang pula bentuk lain dari kecanggihan dunia ini dalam bentuk ancaman peradaban. Berbagai macam bentuk intimidasi tersebut mampu meluluhlantakkan perikehidupan berbangsa dan bernegara yang sudah mapan ini. Perubahan perilaku yang terjadi bukan lagi merupakan sebuah bentuk evolusi melainkan sudah dapat dikatakan sebagai sebuah bentuk revolusi. Tidak ditemui lagi seseorang sebagai individu yang tidak mengenal bagaimana bentuk media sosial.
Perkembangan baru media sosial ini benar-benar mencengkeram sendi-sendi peradaban yang sudah tertata untuk diangkat dan dibanting menjadi serpihan-serpihan yang tiada lagi mempunyai arti. Sebuah norma kehidupan baru telah dibentuk. Sebuah sistem kehidupan dan peradaban baru sudah dimulai. Semua berjalan dengan sangat cepat, semua terjadi dan berbentuk dalam waktu sangat singkat. Tatatan kehidupan yang sudah mapan berdasarkan norma-norma budaya dan agama yang luhur pada akhirnya tercerabut sampai ke akar yang paling dasar dan harus digantikan dengan norma baru yang belum tentu mampu membawa kita pada titik terang masa depan yang selama ini kita impikan.
Kondisi seperti ini tampaknya sulit untuk dibendung dan akan terus melaju sampai pada batas yang tidak terhingga. Kemungkinan akan terjadi sebuah bentuk kehidupan yang sangat manuasiawi atau bahkan sebaliknya sangat tidak manusiawi. Menyikapi hal itu ada baiknya jika kita senantiasa mencari pegangan yang kokoh dan mampu melindungi kita dari segala erosi zaman yang memabukkan dan menengglamkan ini. Apakah yang dimaksud dengan pegangan yang kokoh ini? Tidak lain adalah kekuatan moral yang dibentuk dari ajaran agama yang mapan.
Jika dilihat dari berbagai sudut pandang, memang perkembangan, keteraturan, dan dunia global dipastikan mampu memberikan pengaruh baik positif maupun negatif. Banyak orang kadang terlalu berpandangan kaku penuh dengan ketakutan terhadap fenomena perkembangan dunia. Ketakutan pada sesuatu yang dipandang negatif, sikap apatis, konservatif pada dasarnya sangat tidak menguntungkan baik bagi diri sendiri maupun banyak orang. Ada baiknya kita mulai melihat bagaimana terbuka luasnya dunia ini bagi kemashlatan banyak orang jika kita mampu berbuat atau setidaknya berpola pikir sedikit lebih terbuka. Keterbukaan dan sikap proaktif akan jauh lebih memberikan kesempatan kepada kita untuk berpikir bagaimana membendung atau membentengi efek negatif dari kemajuan dunia global melalui teknologi informasi ini.
Sebagai sebuah pilihan sederhana untuk direnungi adalah kalimat bijak yang mengatakan bahwa siapa yang tidak mengikuti suatu bentuk perubahan, aka ia akan tergillas oleh alur perubahan itu. Hal ini identik bahwa siapa yang tidak bisa mengikuti ketentuan atau norma yang telah ditetapkan maka sangat mungkin ia juga akan tergilas oleh norma itu. Semua pola lama yang saat itu dianggap sangat bagus harus kita tinggalkan jika tidak ingin dianggap konservatif dan jadul, atau bahkan tergilas oleh pola-pola yang lebih baru. Lebih lanjut bisa ditulis menjadi sebuah premis atau pernyataan umum bahwa dunia terus berubah, barang siapa yang tidak mau mengikuti segala bentuk perubahan itu ia akan tergilas oleh peruahan itu sendiri.
Jika kita bisa menyadarinya, segala bentuk perubahan akan menjadi intimidasi bagi siapa saja tidak mau mengikuti perubahan itu. Tetapi sebaliknya justru akan menjadi peluang bagus bagi yang jeli mengikuti trend perubahan itu. Berdasarkan fenomena tersebut tentusaja akan sangat baik jika kita senantiasa menyiapkan diri untuk bisa mengikuti segala bentuk perkembangan yang ada dengan mengikuti semua polanya dengan sangat bijak. Dengan kebijakan kita mengikuti pola dan semua ketentuan, norma, dan segala bentuk keteraturannya maka kandungan positif yang akan bisa kita ambil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Como Baixar