Membongkar Paradigma Konservatif dengan Perubahan Global
oleh: Agus Harianto, M.Pd.
Kehidupan di dunia yang serba tidak menentu ini memerlukan
kemampuan untuk menentukan garis lurus agar bisa tertata dan terjamin dari
tercapainya tujuan hidup ini. Jaminan tercapainya tujuan hidup tentu saja tidak
akan pernah bisa dipegang jika kita tidak pernah berusaha keras mengendalikannyanya.
Siapa sebenarnya yang harus dikendalikan? Tentu saja adalah diri kita sebagai
makhluk individu sekaligus makhluk sosial ini. Segala keterbasan yang kita
miliki sebagai manusia akan dengan mudah menyeret kita dan terjerumus pada
kesesatan dalam kehidupan dunia yang sangat fana ini. Menghadapi segala macam
bentuk tersebut manusia memerlukan aturan atau norma agar hidup ini menjadi
jauh lebih tertata dan dapat dilihat sebagai bentuk yang manusiawi.
Keadaan yang tidak tertata dalam segala bentuk akan membawa dampak
fisik maupun moral yang sangat tidak menyenangkan. Bentuk-bentuk
ketidakteraturan dalam sebuah pola tidak akan pernah bisa dihentikan dan akan
terus berjalan sampai ada sebuah sistem baru yang mampu menggungguli keberadaan
sistem sebelumnya. Menggungguli sistem sebelumnya berarti membongkar sebuah
bentuk pembiasaan lama menjadi pembiasaan baru. Pembongkaran pembiasaan inilah
yang sangat sulit dilakukan. Sebagai sebuah contoh jika kita runut sejarah
perkembangan negara kita, betapa sulitnya kita membongkar orde lama menjadi
orde baru. Diperlukan waktu yang panjang untuk melakukan semua sinkronisasi.
Namun demikian tetap bisa terjadi perubahan yang diinginkan.
Pada pergeseran waktu selanjutnya orde baru pun harus ditumbangkan
oleh orde reformasi yang demikian membuncah ke permukaan dan mampu
menjungkirbalikkan tatanan yang sudah mapan. Kembali terjadi pembongkaran yang
sangat menyakitkan bagi banyak orang. Karena tidak bisa menerima kenyataan,
akhirnya banyak tokoh nasional menjadi korban keadaan yang tidak menentu dalam
perubahan tersebut. Keadaan berlanjut dengan rusaknya aturan dan semua tatanan
berkehidupan di negara ini. Semua orang tidak menghargai pemimpin negeri yang
telah terbukti membawa sebuah bentuk tatatan yang terkendali. Hancurnya orde
baru awal tahun 1998 menjadi bukti betapa tatatan kehidupan harus mengalami
sebuah degradasi.
Degradasi di segala bidang dan lapisan masyarakat telah
menghancurleburkan keangkuhan sistem orde baru. Orde reformasi terus bergulir
menunjukkan tatanan baru yang menjanjikan bentuk-bentuk norma baru yang lebih
menguntungkan. Semua bentuk norma harus mengalami penyesuaian kembali. Semua
orang harus belajar aturan baru berdasarkan sistem yang telah ditata dengan
memperhatikan semua revisi. Aturan baru terus dimunculkan dengan mengamputasi
atau bahkan membunuh aturan-aturan yang ada. Bagaimanakah hasilnya? Apakah
sebuah sistem baru pasti mampu dan menjanjikan suatu hasil yang dipastikan
lebih baik?
Tampaknya keteraturan tidak ditentukan oleh bagaimana sebuah sistem
dibentuk. Keteraturan tidak dibentuk berdasarkan ketajaman intelektual
penyusunnya. Tetapi keteraturan ditentukan oleh bagaimana semua unsur dalam
sistem tersebut mampu menyesuaikan diri. Tentu saja penyesuaian diri tersebut
harus diikuti dengan konsitensi tinggi yang menjamin keamanan semua perangkat
dari sistem tersebut. Sistem pemerintahan, sistem ekonomi, sistem kebudayaan,
dan semua sistem yang ada di dunia ini akan tetap berjalan dengan baik manakala
diikuti dengan kesadaran yang total dari bagian-bagian dari sistem tersebut.
Lebih lanjut keteraturan akan menyeret kita pada perkembangan dunia
global yang syarat dengan berbagai macam penawaran yang sangat menggiurkan.
Dunia global mampu memberikan kemudahan yang tidak pernah dibayangkan
sebelumnya oleh banyak kalangan. Namun pada akhirnya semua orang harus bisa dan
mulai terbiasa menerima segala perubahan dengan perkembangan yang terus-menerus
bergulir tiada henti ini. Segala macam fasilitas dalam kehidupan modern dunia
global telah menjadi sebuah fenomena yang harus siap diterima oleh banyak
kalangan.
Kehidupan
modern telah menjadikan semua orang terbuai dengan segala fasilitas yang
menggiurkan. Dengan sedikit mengeluarkan
uang kita akan dapat menikmati berbagai fasilitas dan kecanggihan Berbagai macam gadget dengan segala
kelebihannya. Tidak ada sedikit pun dari sekian banyak penawaran yang
menawarkan sebuah bentuk kesederhanaan. Semua penawaran di balut dengan tingkah polah glamouritas kehidupan
dunia modern. Kondisi ini memang dikendalikan dengan sangat teliti oleh pasar
dalam hal ini adalah perusahan jasa pengembang telekomunikasi media.
Seiring
dengan berkembangnya kecanggihan dunia teknologi informasi ini berkembang pula
bentuk lain dari kecanggihan dunia ini dalam bentuk ancaman peradaban. Berbagai
macam bentuk intimidasi tersebut mampu meluluhlantakkan perikehidupan berbangsa
dan bernegara yang sudah mapan ini. Perubahan perilaku yang terjadi bukan lagi
merupakan sebuah bentuk evolusi melainkan sudah dapat dikatakan sebagai sebuah
bentuk revolusi. Tidak ditemui lagi seseorang sebagai individu yang tidak
mengenal bagaimana bentuk media sosial.
Perkembangan
baru media sosial ini benar-benar mencengkeram sendi-sendi peradaban yang sudah
tertata untuk diangkat dan dibanting menjadi serpihan-serpihan yang tiada lagi
mempunyai arti. Sebuah norma kehidupan baru telah dibentuk. Sebuah sistem
kehidupan dan peradaban baru sudah dimulai. Semua berjalan dengan sangat cepat,
semua terjadi dan berbentuk dalam waktu sangat singkat. Tatatan kehidupan yang
sudah mapan berdasarkan norma-norma budaya dan agama yang luhur pada akhirnya
tercerabut sampai ke akar yang paling dasar dan harus digantikan dengan norma
baru yang belum tentu mampu membawa kita pada titik terang masa depan yang
selama ini kita impikan.
Kondisi
seperti ini tampaknya sulit untuk dibendung dan akan terus melaju sampai pada
batas yang tidak terhingga. Kemungkinan akan terjadi sebuah bentuk kehidupan
yang sangat manuasiawi atau bahkan sebaliknya sangat tidak manusiawi. Menyikapi
hal itu ada baiknya jika kita senantiasa mencari pegangan yang kokoh dan mampu
melindungi kita dari segala erosi zaman yang memabukkan dan menengglamkan ini.
Apakah yang dimaksud dengan pegangan yang kokoh ini? Tidak lain adalah kekuatan
moral yang dibentuk dari ajaran agama yang mapan.
Jika
dilihat dari berbagai sudut pandang, memang perkembangan, keteraturan, dan
dunia global dipastikan mampu memberikan pengaruh baik positif maupun negatif.
Banyak orang kadang terlalu berpandangan kaku penuh dengan ketakutan terhadap
fenomena perkembangan dunia. Ketakutan pada sesuatu yang dipandang negatif,
sikap apatis, konservatif pada dasarnya sangat tidak menguntungkan baik bagi
diri sendiri maupun banyak orang. Ada baiknya kita mulai melihat bagaimana
terbuka luasnya dunia ini bagi kemashlatan banyak orang jika kita mampu berbuat
atau setidaknya berpola pikir sedikit lebih terbuka. Keterbukaan dan sikap
proaktif akan jauh lebih memberikan kesempatan kepada kita untuk berpikir
bagaimana membendung atau membentengi efek negatif dari kemajuan dunia global
melalui teknologi informasi ini.
Sebagai
sebuah pilihan sederhana untuk direnungi adalah kalimat bijak yang mengatakan
bahwa siapa yang tidak mengikuti suatu bentuk perubahan, aka ia akan tergillas
oleh alur perubahan itu. Hal ini identik bahwa siapa yang tidak bisa mengikuti
ketentuan atau norma yang telah ditetapkan maka sangat mungkin ia juga akan
tergilas oleh norma itu. Semua pola lama yang saat itu dianggap sangat bagus
harus kita tinggalkan jika tidak ingin dianggap konservatif dan jadul, atau
bahkan tergilas oleh pola-pola yang lebih baru. Lebih lanjut bisa ditulis
menjadi sebuah premis atau pernyataan umum bahwa dunia terus berubah, barang
siapa yang tidak mau mengikuti segala bentuk perubahan itu ia akan tergilas
oleh peruahan itu sendiri.
Jika
kita bisa menyadarinya, segala bentuk perubahan akan menjadi intimidasi bagi
siapa saja tidak mau mengikuti perubahan itu. Tetapi sebaliknya justru akan
menjadi peluang bagus bagi yang jeli mengikuti trend perubahan itu. Berdasarkan
fenomena tersebut tentusaja akan sangat baik jika kita senantiasa menyiapkan
diri untuk bisa mengikuti segala bentuk perkembangan yang ada dengan mengikuti
semua polanya dengan sangat bijak. Dengan kebijakan kita mengikuti pola dan
semua ketentuan, norma, dan segala bentuk keteraturannya maka kandungan positif
yang akan bisa kita ambil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar