Selasa, 09 Desember 2008

KEPADA SAUDARAKU: MAS YANTO

Ketika kubaca suratmu yang bagaikan alunan simponi
Seakan melayang hati ini untuk menjumpai melodi
Teringat saat bersama kita merintis jalan menyemai seni
Berjuta gerak dan pandang, berlaksa kata telah teruntai
Berjuta cita menjadi kebersamaan yang suci
Saudaraku, betapa hati ini menjadi sayatan seribu duri
Betapa diri ini seakan seorang pendosa yang lupa diri
Betapa aku ini telah menjadi seorang yang tak tahu diri
Betapa lama ‘tlah kulupa semua sahabat sejati
Tiba-tiba datang supucuk rindu seuntai bahagia hati
Dari Saudaraku yang dipenuhi dengan peduli
Akan arti seorang sahabat yang begitu menjadi berarti
Terima kasih kasih Saudaraku, ‘tlah aku bangkitkan hati ini
Dari tidur panjang dan lupa yang melilit jati diri
Aku memang masih terus mencari jati diri
Entah kapan kau dapatkan kebenaran sejati
Kepada bumu telah kuletakkan dahiku
Kepada langit telah kutadahkan tanganku
Kepada Tuhan telah kusembahkan sujud dan syukurku
Kini aku datang padamu Saudaraku
Dalam suka citamu, dalam bahagiamu
Bersama tiga matahari dan satu bulan yang menyinarimu
Semoga kebersamaan kita kian menyatu
Melawan segala masa, mengikat kesadaran dan kesaudaraan
Terima kasih Saudaraku, semoga harapan kita menjadi kenyataan
Persaudaraan kita menjadi kekal
Selamat berbahagia bersama tiga mataharimu dan bukanmu.


Saudaramu: Agus Harianto, S.Pd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Como Baixar