Jumat, 05 Desember 2008

SEBUAH FENOMENA DARI SEORANG SAHABAT

Sekali lagi eksistensi sebuah persabahatan dipertaruhkan dalam sebuah perjalanan anak manusia. Kadang persabahatan merupakan sebuah tragedi komedi yang senantiasa membelenggu kehidupan semua orang yang ada dalam kosmos alam semesta ini. Mengapa kita harus bertaruh dengan tragedi komedi kehidupan yang selalu membersamai setiap langkah dalam panggung sandiwara dunia ini? Sementara kita mengetahui bahwa rahasia kosmos alam semesta yang demikian luas membuat di antara kita sering salah interpretasi. Menjadikan kita mengalami hal-hal yang kadang benar-benar di luar jangkuan pemikiran kita.
Gadis adalah seorang gadis yang mengalami tragedi psikologis dalam perjalanan hidupnya. Hampir semua orang yang disayanginya pergi meninggalkannya dalam wujud kematian. Kegoncangan psikologis terus menimpanya sampai hampir membuatnya mengalami traumatis dalam hubungan cintanya. Nuansa kekalutan psikis inilah yang diangkat oleh Rudi Soedjarwo dan Melly Goeslaw dalam kisah perjalan sepasang sahabat dan sepasang kekasih. Kekuatan moral yang muncul dalam garapan ini menjadikan suatu daya tarik yang mencuat ke permukaan. “Tentang Dia” memaparkan bagaimana persahabatan dan percintaan seakan menjadi sebuah dilematika yang rumit untuk dipecahkan. Menjadi sebuah tragedi komedi dalam kehidupan Gadis, Rudi, dan Randu. Kemarahan, kekalutan, rasa sayang, dan cinta berkolaborasi dengan indahnya dalam perjalanan hidup mereka. Siapa yang menyangka jika ternyata salah satu di antara mereka ternyata menyembunyikan penderitaan hidup yang demikian berat. Kepergian dan kerelaan untuk melepaskannya merupakan beban yang harus senantiasa siap kita hadapi.
Unsur glamouritas dalam garapan ini tidak menjadi unsur menonjol sebagaimana pada film-film lain terutama film remaja. Unsur kemewahan hanya menjadi latar cerita yang tidak dominan. Penggarapan setting dalam film ini cenderung menonjolkan suasana yang yang mampu membawa penonton ke arah kerinduan dan kesepian akan jati diri. Sisi penggarapan film ini tampak menekankan benar unsur suspense dan foreshadowing. Pembayangan yang terjadi dan dialami oleh penonton merupakan tujuan akhir dari penggarapan film ini. “Tentang Dia” seakan memberikan citraan (image) tentang bagaimana kita menjalani kehidupan ini. Gambaran yang menyampaikan bahwa bukan sekedar nilai material yang menjadi tujuan hidup kita, melainkan juga nilai-nilai lain yang bersifat nonfisik, seperti kebutuhan akan kasih sayang dan pengakuan orang lain akan jati diri kita.
Kelihaian Rudi dalam hal ‘casting’ menjadikan film ini benar-benar mampu menjadikan film ini sangat bernilai. Dengan kesempurnaan teknik penggarapannya Rudi berhasil menciptakan penggambaran dan visualisasi yang memikat. Hampir semua semua adegan digarap dengan penuh kejelian, sehingga seakan tidak ada sedikit pun celah yang bisa membuat kita merasa enggan untuk terus mengikuti konflik psikologis ini. Tetapi di antara kelebihan penggarapan tetap saja tidak bisa dilepaskan dari ketidaksempurnaan. “Tentang Dia” tidak saja menyajikan sesuatu yang bernilai moral tinggi, tetapi juga menyuguhkan suatu fenomena sosial yang bisa memberikan efek negatif secara psikologis kepada penonton. Bagaimana pun “Tentang Dia” telah mampu memberikan sesuatu yang lebih pada kita terutama tentang cara berpikir dan berindak secara dewasa.

Agus Harianto, S.Pd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Como Baixar